Remaja Perempuan Wajib Tahu Manajemen Kebersihan Menstruasi

3 Juni 2022 12:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat masih menganggap menstruasi sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Banyak yang masih percaya mitos-mitos terkait menstruasi atau menyebut menstruasi dengan istilah tertentu.
ADVERTISEMENT
Anggapan menstruasi sebagai hal tabu sebenarnya perlu diluruskan, karena menstruasi sangat penting dibahas, terutama bagi anak remaja perempuan yang belum mengetahui secara lengkap tentang manajemen kebersihan menstruasi (MKM).
Dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi yang diperingati setiap tanggal 28 Mei, Plan Indonesia pun mengadakan diskusi yang membahas MKM untuk perempuan melalui Instagram Live.
Berdasarkan penjelasan dari Silvia Devina, WASH and ECD Advisor Plan Indonesia, faktor terbesar yang membuat banyak orang masih menganggap menstruasi sebagai hal tabu adalah masih banyak mitos terkait menstruasi dengan budaya dan agama di Indonesia.
Misalnya, saat menstruasi, perempuan tidak boleh potong kuku dan tidak boleh keramas. Tanpa sadar, mitos tersebut membuat masyarakat sulit membahas pentingnya MKM untuk perempuan.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu sendiri, ya, hidup di Indonesia ini banyak sekali mitos yang sudah dipercaya turun-temurun gitu, seperti tidak boleh keramas saat menstruasi. Hal-hal seperti ini yang terkadang memang banyak yang sebetulnya tidak mendasar dan bahkan bertentangan dengan ajaran agama. Padahal bagi Muslim, kebersihan, kan, sebagian dari iman. Tapi karena salah kaprah, beredar mitos tidak boleh keramas dan tentu saja ini jadi hal bertentangan, namun dipercaya banyak orang," kata Silvia.
Dalam kesempatan yang sama, Fitria Sofyani, Chief of kumparanWOMAN juga menambahkan bahwa informasi terkait MKM belum tersosialisasikan secara baik di Indonesia. Hingga saat ini, belum banyak juga media yang membahas soal isu menstruasi.
Menurutnya, menstruasi masih dianggap sebagai sesuatu yang bersifat pribadi sehingga kurang nyaman untuk didiskusikan. Inilah yang membuat menstruasi masih dianggap tabu oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Faktanya, memberikan edukasi terkait MKM dan kesehatan reproduksi adalah hal penting karena masih banyak remaja perempuan yang baru menstruasi kebingungan. Dengan edukasi yang tepat, remaja perempuan bisa merawat kesehatan reproduksinya dengan baik dan benar.
"Pembicaraan mengenai menstruasi memang masih belum sampai, ya, ke level media, karena isu itu masih jarang banget dibahas dan baru mulai tahun inilah banyak pembicaraan. Mungkin selama ini kita selalu beranggapan bahwa menstruasi personal banget, jadi tidak perlu dibahas. Padahal sebetulnya isu ini kan banyak sekali yang penting kita bahas, yang terutama soal higienitas," ujar Fitria.
Lebih lanjut, Fitria menjelaskan bahwa sejak Hari Kebersihan Menstruasi tahun 2021, kumparanWOMAN sudah sangat fokus membahas isu-isu menstruasi dari segi konten di berbagai platform. Bukan hanya dari bidang kesehatan, tetapi juga dari segi psikologis seorang perempuan saat mengalami menstruasi.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya banyak bahasan seputar menstruasi ini yang bisa kita angkat, mulai dari kesehatan, kebersihan, sampai juga secara psikologisnya perempuan. Menstruasi ini jadi hal yang sangat dekat sekali dengan perempuan, tapi ternyata jauh sekali juga untuk kita dibicarakan. Jadi mulai sekarang kumparanWOMAN mulai lebih rajin angkat isu soal menstruasi," ucapnya.
Tak cuma MKM, perempuan juga harus tahu kesehatan reproduksi
Dalam kesempatan yang sama, Yasmin sebagai Pendidik Sebaya STBM & MKM menjelaskan ada banyak hal yang harus diketahui para perempuan terkait menstruasi. Bukan cuma dalam hal MKM, perempuan juga harus tahu bagaimana menjaga kesehatan reproduksi secara menyeluruh.
Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia. Foto: Dok. Freepik
Yasmin pun rutin melakukan sosialisasi kepada teman-teman sebaya terkait mitos-mitos menstruasi, cara menjaga organ reproduksi, dan kesehatan organ reproduksi perempuan.
ADVERTISEMENT
"Para perempuan harus mengetahui cara menjaga kebersihan organ reproduksinya dan apa gejala yang akan mereka alami pada saat menstruasi. Karena tanda-tanda yang dialami saat menstruasi bisa menentukan kesehatan organ reproduksi perempuan ke depannya. Edukasi menstruasi juga bisa membuat para perempuan memahami apa langkah awal yang harus dilakukan ketika mengalami menstruasi," papar Yasmin.
Sebagai informasi, Plan Indonesia telah bergerak di sistem pembersihan menstruasi sejak tahun 2015. Sampai saat ini sudah ada 156 sekolah yang dibina oleh Plan Indonesia yang terdiri dari SD, SMP, MI, MTS, hingga SLB terkait manajemen kebersihan menstruasi.
"Kita tidak hanya promosi ke yang dewasa, seperti guru UKS atau kepala sekolah. Tapi kita juga melakukan intervensi ke anak perempuan dan juga anak laki-laki di sekolah binaan sehingga mereka semua paham soal isu menstruasi. Kita juga melakukan pembangunan toilet karena kita tahu setengah dari sekolah di SD di Indonesia ini belum ada toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan," ujar Silvia.
ADVERTISEMENT