Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Role Model: Keluar Zona Nyaman, Kunci Sukses Head of PR Netflix Putri Silalahi
31 Maret 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 8 menitADVERTISEMENT
Diam di satu tempat dan tinggal di zona nyaman nyatanya bukan hidup yang ideal bagi Head of PR Netflix , Putri Silalahi. Memiliki karier yang cemerlang di satu bidang tidak serta merta menghentikan Putri untuk terus menantang diri sendiri. Berprogres maju, terus bergerak layaknya ikan hiu di lautan lepas, menjadi prinsip hidup Putri.
ADVERTISEMENT
Putri Silalahi adalah salah satu dari orang-orang brilian di balik kesuksesan layanan OTT Netflix di Indonesia. Namun, sebelum bergabung dengan Netflix, Putri pernah menyambangi perusahaan-perusahaan multinasional lain dan berkembang bersama mereka di bidang Public Relations (PR); sebut saja Coca-Cola, Google, dan Meta.
Kendati demikian, Putri tidak akan bisa menapakkan kaki di empat perusahaan raksasa tersebut jika ia tak memiliki mentalitas ingin berprogres. Ya, karier Putri di dunia PR bermula dari keputusannya untuk keluar dari zona nyaman, yakni saat ia masih berprofesi sebagai jurnalis.
Dulunya seorang Managing Editor di salah satu media lifestyle besar Indonesia, Putri memilih membawa seluruh skill jurnalistik yang dimiliki saat itu ke dunia baru—yang ternyata masih bersinggungan—Public Relations. Siapa sangka, tekad untuk terus berprogres dan keinginan untuk keluar dari zona nyaman justru membawa Putri ke posisinya sekarang.
Kepada kumparanWOMAN, Putri menceritakan bagaimana perjalanan hidup dan kariernya, bagaimana pengalaman Putri bisa mengubah dirinya, hingga sosok orang yang berjasa dalam hidup cemerlangnya ini. Tak hanya itu, sebagai sosok Role Model kumparanWOMAN ini, Putri juga mengungkapkan betapa lekatnya isu pemberdayaan perempuan di hati, serta harapan-harapan besar untuk masa depan perempuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Q: Putri sudah berkarier di berbagai perusahaan multinasional; pernah di Coca-Cola, lalu Meta, sekarang di Netflix. Bagaimana Anda melakukannya?
Putri (P): Sebetulnya, aku berawal dari jurnalis. Perpindahan aku dari jurnalis ke public relations sebenarnya bukan sesuatu yang pernah aku bayangkan atau aku rencanakan. Saat itu, aku sangat happy di industri media, memiliki posisi sebagai Managing Editor buat sebuah majalah.
Suatu hari, aku dapat telepon dari Coca-Cola, di mana mereka mencari orang untuk mengerjakan majalah internal mereka. Nah, di situ aku merasa, ini peluang yang sangat baik karena ini dari brand besar. Jadi, sayang kalau disia-siakan. Saat itu aku memberanikan diri untuk meninggalkan zona nyaman aku.
Jadi kalau ditanya, how did you do it? Harus berani keluar dari comfort zone, karena kalau saat itu aku memutuskan, “Sudah, aku happy di industri media, aku enggak mau pindah,” mungkin aku enggak akan ada di sini sekarang.
ADVERTISEMENT
Q: Di sepanjang karier Putri, apa yang menjadi the biggest breakthrough?
P: Buat aku, setiap pekerjaan itu membawa breakthrough-nya masing-masing. Coca-Cola itu adalah perusahaan multinasional pertama aku, pekerjaan aku pertama sebagai PR itu di Coca-Cola. Google, perusahaan teknologi pertama aku. Meta, perusahaan media sosial pertama aku. Sekarang, Netflix perusahaan entertainment pertama aku.
Jadi, setiap perusahaan ini, mereka yang memberikan aku breakthrough, di mana aku menganggap breakthrough itu seperti lampu yang menyala di kepala aku, “Oh, oke, ini ternyata seperti ini, aku belajar industri baru, aku belajar hal-hal baru.” Every step of the way, I am very lucky, I am learning from these companies. But each and every one of them gives me something and shapes me to be where I am today.
Q: Kalau bicara soal pencapaian, apa pencapaian terbesar Putri dari sisi karier?
ADVERTISEMENT
P: Honestly, bisa kerja buat tiga perusahaan teknologi giant ini saja menurut aku sudah my biggest achievement. Jadi, waktu aku di Google, aku adalah orang pertama yang di-hire untuk memegang komunikasi untuk produk-produk Google di Indonesia. Saat itu orang belum tahu YouTube, belum tahu Google Translate, Google Maps, itu aku yang memperkenalkan. Lalu, aku orang pertama Indonesia yang di-hire sama Instagram untuk megang Indonesia. Kemudian, di Netflix ini aku juga Head of Communications pertama buat Indonesia. Jadi, untuk aku bisa menjadi orang yang bisa menaruh fondasi untuk perusahaan-perusahaan teknologi besar ini… it’s been a privilege.
Q: Apa prinsip Putri dalam bekerja dan menjalani hidup?
P: Choose your battle. Choose your battle, that’s my principle. Prinsip aku selalu, every day, please choose your battle and choose it well, karena tidak mungkin untuk kita bisa memenangkan semuanya. Tidak bisa kita mendapatkan semua yang kita inginkan. Contoh simpelnya, kita menjalankan satu hari. Kita punya lima meeting dalam satu hari, tapi kita juga pengin hangout sama teman, lalu juga pengin bisa ke salon, dan juga pengin main sama anak.
ADVERTISEMENT
Jadi, kita harus pilih, mana yang paling penting dari semua itu? Dari yang lebih besar, ya, tentukan mana yang mempunyai impact paling besar terhadap karier dan personal kita. Kita investasikan waktu, tenaga, pikiran, ke hal-hal yang sudah kita pilih.
Q: Apakah Putri pernah merasa ada proses dalam hidup yang membuat Putri berkembang, atau bahkan justru membuat Putri mundur?
P: Sejauh ini mundur, sih, menurut aku enggak ada. Apa pun yang terjadi sama kita, itu adalah peluang untuk kita berubah, bukan mundur. Sometimes, yang terjadi sama kita itu bikin kita berhenti sejenak, bukan mundur. Kita ada di titik ini dan kita harus berhenti di titik ini. Contohnya adalah for me, motherhood. Mempunyai anak, motherhood, is a game-changer.
Tiga tahun lalu aku melahirkan, saat itu aku masih kerja di Meta, dan aku memutuskan enggak ganti kerja dulu. Datang tawaran, aku bilang, “Aku enggak ganti kerja dulu, deh,” karena aku punya bayi enam bulan, aku masih belajar menjadi seorang ibu, dan aku membutuhkan stabilitas di sekitarku. Jadi, aku bilang sama perusahaan ini, aku nggak pindah dulu meskipun peluangnya sangat menarik.
ADVERTISEMENT
Tapi, it’s okay, so I stayed. Ternyata, peluangnya datang lagi yang baru, dan saat aku sudah merasa lebih percaya diri sebagai seorang ibu, aku bisa pindah ke tempat yang baru dan belajar hal baru. Jadi, enggak mundur, tapi sometimes you stay for a little bit, lalu maju lagi.
Q: Apa yang membuat Putri selalu ingin berprogres, baik dalam karier maupun kehidupan personal?
P: I think I’m like a shark. If I don’t move, I die. Aku dibesarkan di keluarga hustler. Keluargaku memang entrepreneurs dan semua orang selalu bertujuan untuk mencapai hal setinggi-tingginya. Jadi, enggak ada waktu untuk semua orang bersantai-santai. That’s how I was raised, we have always been hustlers. Jadi, sampai sekarang, aku merasa aku harus melakukan sesuatu, aku harus menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Q: Terkait International Women’s Day yang jatuh pada 8 Maret lalu. IWD adalah momen perayaan atas progres yang dicapai perempuan. Menurut Putri, apa progres penting yang sudah dibuat perempuan Indonesia secara umum?
P: We’re all amazing, Indonesian women. Menurut aku yang paling jelas perubahannya adalah kita sekarang punya banyak pilihan. Perempuan lebih punya banyak pilihan. Kita mau jadi perempuan karier, kita mau jadi pengusaha dari rumah, kita mau jadi content creator, kita mau single, kita mau menikah, semuanya bisa kita lakukan karena kita sekarang berdaya.
Karena kita berdaya, secara finansial, secara edukasi, kita bisa membuat keputusan kita sendiri, apa pun itu yang mau kita lakukan. Jadi, when we are empowered, we have choices.
Q: Lalu, menurut Putri, apakah ada lagi yang masih perlu dicapai oleh perempuan-perempuan Indonesia?
P: Mimpi aku ya, suatu saat adalah women stop judging each other. Menurut aku, supaya perempuan itu bisa maju, bisa progres, itu perempuan lain harus mendukung mereka, harus women supporting women.
ADVERTISEMENT
Karena contohnya, saat perempuan menjadi pemimpin di perusahaan, perempuan lain akan mendapat keuntungan dari hal itu. Mempunyai bos perempuan itu, dia akan mengerti kalau misalnya kita harus pulang dari kantor lebih cepat karena kita harus nonton pertandingan basket anak kita jam 4 sore. Jadi, saat satu perempuan itu berdaya, akan lebih banyak lagi perempuan yang berdaya.
Namun, ada beberapa yang enggak melakukan itu. Masih ada perempuan yang constantly judging, criticising. Mimpiku adalah supaya enggak ada lagi yang seperti itu. Dukunglah, bukan menghakimi.
Q: Bagi kami, Putri adalah sosok yang patut untuk menjadi role model untuk banyak perempuan. Bagaimana tanggapan Anda soal ini? Apakah menurut Putri, sosok role model memang penting buat perempuan?
P: Role model itu penting, tapi penting juga untuk memilih siapa role model kita. Menurutku, role model aku adalah orang-orang yang mempunyai tantangan yang sama dengan aku. Jadi, dengan aku menjadi sekarang lebih dewasa, aku sekarang menjadi ibu, aku secara sadar memilih orang-orang yang, in a way, sama dengan aku sebagai role model.
Q: Bagaimana Putri menjadi contoh agar bisa menginspirasi perempuan lain untuk menjadi seorang pemimpin?
ADVERTISEMENT
P: Definisi leader bukan hanya orang yang punya anak buah. Leader itu adalah pemimpin dari dan untuk diri sendiri juga. Leader untuk diri sendiri, tandanya kita disiplin. Kita disiplin terhadap jadwal kita, terhadap komitmen kita, studi kita… kita menyelesaikan studi tepat waktu, itu sudah menjadi pemimpin untuk diri sendiri. Jadi, dimulai dari diri sendiri.
Bagaimana mau mulai memimpin orang lain, kalau kita enggak bisa memimpin diri kita sendiri? Kalau kamu ingin menjadi seorang pemimpin, lihatlah diri sendiri terlebih dahulu dan pastikan kamu adalah pemimpin yang baik untuk diri sendiri.
Q: Apa pesan dari Putri untuk perempuan Indonesia untuk terus bertumbuh, baik secara personal maupun profesional?
P: Untuk terus bertumbuh, pastinya jangan pernah berhenti belajar. Selalu cari cara untuk selalu mengisi kepala kita dengan informasi-informasi baru, baik itu seorang perempuan yang baru memulai karier di semua industri, maupun seorang perempuan yang baru menjadi ibu. Yang banyak aku lakukan adalah aku banyak baca, aku selalu mengobrol sama ahli.
ADVERTISEMENT
Pesan aku yang terakhir: It’s not easy. Buatku bisa sampai di sini, jalannya itu tidak mudah. Di perjalanan itu, banyak hal yang harus kita korbankan, banyak yang harus kita lepas. Tapi, it’s part of the journey. So, your career is not a sprint, it’s a marathon, so it’s long. Saat kita berada di titik di mana kita semua merasa sangat sulit, semua terasa gelap, jangan menyerah, keep going.
Keep going, karena itu enggak akan selamanya sulit, enggak akan selamanya gelap. Just keep going and keep going, educate yourself and don’t give up. Kalau kita berhenti, kita tidak berprogres.