Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
RS Siloam & Dompet Aman Kolaborasi, Galakkan Pencegahan Dini Kanker Payudara
31 Agustus 2023 15:44 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 7 September 2023 18:45 WIB
ADVERTISEMENT
Ladies, tahukah kamu bahwa kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi perempuan di Indonesia? Menurut data Kementerian Kesehatan RI, pada 2020, jumlah kasus kanker payudara di Tanah Air mencapai 68.858 dengan jumlah kematian mencapai 22 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
Padahal, sebenarnya penyakit akut ini bisa dicegah lewat skrining atau pemeriksaan dini. Persentase kesembuhannya sangat tinggi apabila penyakit tersebut terdeteksi saat masih stadium awal. Itulah mengapa, program skrining kanker payudara lewat berbagai metode—mulai dari SADARI, mamografi, hingga USG payudara—sangatlah penting.
Pentingnya deteksi dini kanker payudara akhirnya mendorong RS Siloam berkolaborasi bersama Dompet Aman, platform gaya hidup loyalty digital, untuk meluncurkan kampanye bertajuk #SaveIbuku dan Selangkah.
“Tahun ini, kita [RS Siloam] dengan bangga mempersembahkan kampanye untuk skrining kanker payudara yang kita namakan ‘Selangkah’,” ucap Managing Director Grup RS Siloam, Caroline Riady, di Media Session Kampanye #SaveIbuku dan Selangkah di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Selasa (29/8).
“Ini adalah kegiatan edukasi tentang kanker payudara sekaligus menyediakan layanan skrining yang terjangkau bagi wanita Indonesia dengan target yang kami putuskan adalah 125 ribu wanita Indonesia,” lanjut Caroline.
ADVERTISEMENT
Menurut Caroline, pasien kanker payudara sering kali datang berobat ke rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut. Ini menunjukkan bahwa kesadaran perempuan Indonesia akan skrining masih cukup rendah.
“Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan deteksi dini ini sulit dilakukan? Pertama, kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Mesin mamografi di Indonesia masih relatif kurang dibandingkan jumlah penduduk Indonesia. Yang kedua, rendahnya prioritas dalam pengecekan kesehatan reguler," jelas Caroline.
"Yang ketiga, ada rasa takut untuk melakukan skrining: ‘Apakah nanti sakit? Saya malu.’ Stigma ini masih sesuatu yang disesali dan kami mengalaminya saat kami menjalani layanan skrining. Lalu, beberapa daerah juga masih sangat kurang tenaga medisnya,” lanjutnya.
Kampanye #SaveIbuku dan Selangkah beri layanan skrining dan after care
Lewat kolaborasi RS Siloam bersama Dompet Aman, kampanye menargetkan pemeriksaan kanker payudara dengan mamografi sebanyak 125 ribu pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai target tersebut, kampanye ini memberikan layanan bernama Buy 1 Give 1. Artinya, dari setiap satu skrining berbayar yang dilakukan di RS Siloam, akan ada satu ibu kurang mampu yang bisa mendapatkan skrining secara gratis.
“Selain mendapatkan fasilitas dan layanan mammograms dari Siloam Hospitals, kami juga menekankan pentingnya dukungan sosial dan emosional. Bagi mereka yang berjuang melawan kanker payudara maupun penderita kanker lainnya, Dompet Aman memberikan layanan berkelanjutan bernama Aman Concierge,” jelas Founder dan CEO Dompet Aman, Salina Nordin.
Layanan after care dari Dompet Aman ini memberikan akses terhadap psikolog dan pemesanan via chat sebagai bentuk dukungan emosional usai skrining dengan mamografi.
“Maka dari itu, kami mengundang semua pihak termasuk keluarga, teman, dan komunitas untuk menjadi bagian dari jaringan dukungan yang kuat dan mendukung kampanye ini. Kita tidak hanya memerlukan peralatan medis yang canggih, tapi kita juga perlu kepedulian dan kasih sayang dari sesama,” kata Salina.
ADVERTISEMENT
Kampanye menyasar anak-anak muda
Deteksi dini lewat mamografi memang disarankan untuk dilakukan oleh perempuan berusia 50 tahun ke atas setiap dua tahun sekali. Namun, kampanye #SaveIbuku dan Selangkah ini justru menargetkan awareness terhadap anak muda, yaitu generasi milenial dan gen Z. Mengapa?
“Karena ternyata, selama ini, pergerakan yang menyasar wanita, ternyata tidak berhasil membawa wanita tadi kembali ke rumah sakit. Mereka punya keraguan untuk kembali karena takut hasilnya jelek, mereka tidak punya waktu, atau mereka merasa terlalu banyak yang harus mereka kerjakan,” jelas Medical Expert Aman Health, dr. Christina.
“Nah, kenapa kita menggunakan anak muda? Karena biasanya yang paling didengarkan oleh ibu-ibu adalah anaknya. Kalau anaknya yang minta, it’s like an emotional requirements dari anaknya supaya kemudian ibunya ini mau memeriksakan diri secara teratur, begitu,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mencoba layanan skrining dengan Dompet Aman dan RS Siloam ini, kamu bisa langsung mendaftarkan diri di platform Dompet Aman, Ladies.