Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO ) secara resmi menetapkan “Kebaya : Pengetahuan, Keterampilan, Tradisi, dan Praktik” sebagai bagian dari Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Keputusan ini diumumkan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) yang berlangsung di Asunción, Paraguay, 4 Desember 2024 pukul 20.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan nominasi kebaya sebagai warisan budaya ini diajukan secara bersama oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. “Upaya pengajuan bersama ini menunjukkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama,” ujar Fadli dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (5/12).
Menurut Fadli, pendaftaran secara bersama ini ditempuh karena kebaya bukanlah pakaian tradisional semata, namun busana ini merupakan simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara. Meski identik dengan budaya dan pakaian tradisional, namun kini kebaya juga telah hadir dan ditampilkan dalam desain kontemporer. Bahkan kebaya juga turut ambil bagian di ajang-ajang seperti kontes kecantikan dan upacara penghargaan.
Untuk itu, Fadli berharap, penetapan kebaya sebagai warisan budaya oleh UNESCO ini dapat meningkatkan kesadaran global soal pentingnya pelestarian warisan budaya takbenda. Sebab kebaya tak hanya sebuah simbol budaya, tetapi juga elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara.
Dengan menjadi bagian dari Daftar Representatif UNESCO, kebaya juga berperan untuk memperkuat dialog antarbudaya, mempromosikan perdamaian, dan mendorong penghormatan terhadap keragaman budaya. Dalam nominasi ini, negara-negara pengusul juga menekankan peran kebaya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu pemerintah juga berharap penetapan ini dapat berkontribusi pada kesejahteraan rakyat, pengembangan ekonomi inklusif, dan pengurangan kemiskinan. Atas pencapaian ini, Fadli juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses nominasi ini.
“Penetapan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO menjadi momen penguatan kerja sama bagi negara-negara pengusul. Dengan pengakuan ini, saya berharap warisan budaya kebaya akan semakin dihargai dan diteruskan kepada generasi mendatang sebagai simbol identitas dan harmoni budaya yang melintasi batas negara,” ujarnya.