Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Seperti Emily in Paris, Kenapa Perempuan Potong Rambut saat Stres soal Cinta?
3 Januari 2023 19:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Buat kamu para pencinta serial Netflix Emily in Paris , kamu mungkin sudah menonton serial musim ketiga yang dirilis pada 21 Desember lalu. Di musim terbaru itu, Emily Cooper—yang diperankan oleh aktris Lily Collins—tampil dengan gaya rambut baru: Rambut berponi yang dipotong sendiri langsung olehnya.
ADVERTISEMENT
Dalam serial itu, diceritakan bahwa Emily memotong poninya dengan emosional setelah merasa galau antara dua pekerjaan dan dua cinta. Orang-orang di sekitar Emily pun meledek dia karena poni barunya. Sahabatnya, Mindy—diperankan oleh Ashley Park, menyebut poni tersebut sebagai trauma bangs alias poni trauma.
Ladies, fenomena perempuan memotong rambut ketika stres atau putus cinta memang bukan suatu hal yang asing. Hal ini tidak hanya populer di dalam film, tetapi juga benar-benar terjadi di dunia nyata.
Banyak perempuan yang memutuskan untuk mengubah gaya rambutnya ketika mereka tertekan, mengalami perubahan besar dalam hidup, atau patah hati. Selebriti seperti Katy Perry memotong rambutnya pendek ketika berpisah dengan Orlando Bloom; pun dengan Demi Lovato saat putus dengan tunangannya, Max Ehrich.
Ternyata, fenomena ini bisa dijelaskan secara detail, Ladies. Dilansir Harper’s Bazaar, Ahli Hubungan dan Seks asal Amerika Serikat Dr Laura Berman berpendapat bahwa memotong rambut usai putus cinta atau stres merupakan sebuah mekanisme untuk bertahan, alias coping mechanism.
ADVERTISEMENT
“Ketika kamu merasa sedih, sangat normal untuk membuat perubahan pada penampilan eksternal tubuhmu dengan harapan hal tersebut akan membuatmu merasa lebih baik di dalam,” kata Laura, sebagaimana dikutip dari Harper’s Bazaar.
“Ada sesuatu tentang memotong rambut secara drastis yang bisa membuatmu merasa lega usai putus cinta, rasanya seperti kamu mengangkat beban dan kamu merasa lebih ringan dan bebas,” lanjut Laura.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Konselor Kesehatan Mental dan Hubungan Asmara asal AS, Samantha Burns. Dikutip dari Independent, mengubah penampilan secara drastis, seperti memotong rambut, merupakan pertanda seseorang sedang mencoba untuk mengubah apa yang dia rasakan soal dirinya sendiri.
“Dalam kasus patah hati, kamu tengah merasakan rasa sakit secara emosional, atau menderita depresi klinis. Dan kamu ingin menghilangkan perasaan gelap ini. [Mengubah penampilan] bisa membuatmu lega, melepaskan versi lama dirimu sendiri ketika masih dalam hubungan, dan menerima tampilan baru,” jelas Samantha.
ADVERTISEMENT
Cara untuk mengambil kendali atas hidup
Menurut Harper’s Bazaar, ketika kamu patah hati, kamu kehilangan kendali atas dirimu sendiri dan situasi saat itu. Oleh karena itu, salah satu kegiatan yang bisa membuat seseorang merasa punya kendali pasca-putus adalah mengubah penampilan.
“Banyak perempuan merasa rambut atau penampilan mereka adalah satu hal yang bisa mereka kontrol. Jadi, ketika mereka memutuskan untuk memotong rambut, hal tersebut biasanya bertujuan untuk mengadopsi identitas yang lebih baru. Perempuan tersebut merasakan sebuah keperluan untuk move on, dan juga keperluan untuk terlihat baru dan berbeda,” ucap Seema Hingorrany, psikolog klinis asal India, kepada The Times of India.
Ketika seseorang putus cinta, mereka tengah menjalankan “misi” untuk mengubah dan menciptakan versi yang lebih baik daripada mereka yang sebelumnya. Nah, salah satu cara yang cepat dan mudah dilakukan untuk mencapai misi tersebut adalah dengan memotong rambut.
ADVERTISEMENT
Nah, Ladies, itulah penjelasan psikologis soal potong rambut pasca stres akibat cinta. Apakah kamu pernah melakukannya juga?