Sering Dianggap Sama, ini Perbedaan Melasma dan Hiperpigmentasi

10 Oktober 2022 7:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi freckles. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi freckles. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kondisi kulit yang beragam terkadang membuat sebagian besar orang bingung bagaimana cara mengidentifikasinya, perawatannya, hingga produk (skin care) yang tepat untuk mengobati masalah kulit tersebut. Sering kali juga beberapa kondisi kulit punya ciri yang mirip. Salah satunya kasusnya adalah hiperpigmentasi dan melasma.
ADVERTISEMENT
Bagi Ladies yang pernah mendengarnya, kedua kondisi kulit ini sering dianggap sama. Padahal, bila penyebabnya berbeda, maka cara penanganan untuk memperbaiki kulit pun jadi berbeda agar hasilnya dapat optimal.
Untuk membedakannya, Ladies bisa temukan jawabannya dalam artikel ini.

Mengenal hiperpigmentasi dan penyebabnya

Ilustrasi perempuan dengan hiperpigmentasi di kulit. Foto: Sorn340 Studio Images/Shuttterstock
Hiperpigmentasi mengacu pada perubahan warna kulit, baik itu bekas jerawat, kerusakan akibat sinar matahari, bintik-bintik yang disebabkan oleh penuaan atau melasma. “Hiperpigmentasi adalah setiap penggelapan pigmen kulit karena melanin,” ujar Michele Farber, dokter kulit bersertifikat asal Philadelphia.
Hal ini bisa berasal dari kondisi peradangan seperti jerawat atau eksim, cedera pada kulit, kondisi hormonal, penggunaan obat, dan sinar matahari. Pasalnya, kondisi tersebut berpotensi merangsang sel melanosit, yaitu sel yang membuat pigmen di kulit jadi lebih banyak. Sel melanosit yang berlebih akhirnya membuat perubahan pada warna kulit yang tampak seperti bercak atau bintik-bintik.
ADVERTISEMENT
Kondisi kulit ini juga bisa disebabkan oleh jaringan parut pasca breakout yang membandel, bintik-bintik (freckles) yang menyebar akan menjadi sunspots akibat sering terpapar sinar matahari. Selain itu, perubahan warna yang disebabkan oleh eksim atau psoriasis juga bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi.

Apa itu melasma dan penyebabnya

Ilustrasi adanya melasma di wajah Foto: Thinkstock
Melasma merupakan kondisi kulit yang umum di mana tubuh memproduksi melanin secara berlebihan sehingga menciptakan bercak pigmen cokelat tua. Kondisi ini biasanya terjadi di wajah, dahi, pipi bagian atas, dan sekitar mulut. Hal yang perlu digarisbawahi yaitu semua kondisi kulit melasma merupakan bagian dari hiperpigmentasi. Akan tetapi, tidak semua hiperpigmentasi adalah melasma.
Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, panas, atau trauma kulit. Di samping itu, hal ini juga bisa terjadi karena genetik. Melasma seringkali dialami selama masa kehamilan karena adanya perubahan hormonal yang besar. Bisa juga karena penggunaan pil KB atau terapi hormonal.
ADVERTISEMENT

Cara membedakan melasma dan hiperpigmentasi

Ilustrasi perempuan merawat kulit. Foto: Shutter Stock
Tampilan keduanya yang tampak seperti pigmen bercak gelap yang sangat mirip membuatnya sulit untuk dibedakan. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membedakannya.
Jika kamu sedang menjalani pengobatan atau hormon, bercak hitam yang sedang kamu alami adalah melasma. Sebaliknya, bila Ladies terbiasa dengan terkena paparan sinar matahari tanpa tabir surya, maka bintik-bintik tadi kemungkinan besar adalah hiperpigmentasi.
Pola yang terlihat pada wajah juga dapat membantu kamu untuk mengidentifikasi apakah kamu mengalami melasma atau hiperpigmentasi. "Hiperpigmentasi biasanya sangat terfokus, sedangkan melasma muncul sebagai bercak luas dengan area yang sulit untuk dibersihkan

Pentingnya perlindungan kulit dari sinar matahari

Ilustrasi mengaplikasikan sunscreen di wajah. Foto: aslysun/Shutterstock
Perlu diingat ya Ladies, kamu tidak dapat mengobati atau mencegah melasma dan hiperpigmentasi kulit tanpa perlindungan yang optimal dari sinar matahari. Walaupun melasma dapat dipicu oleh hormonal, bukan berarti kamu lengah memakai sunscreen.
ADVERTISEMENT
Dokter Farber menjelaskan, "Sebisa mungkin cari tempat teduh untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung antara jam 10 pagi hingga jam 2 siang. Kemudian, aplikasikan dan reapply sunscreen secara konsisten agar terhindar dari melasma maupun hiperpigmentasi."