Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sharon Stone Ungkap Fakta Soal Adegan Tanpa Celana Dalam di Film Basic Instinct
13 Juli 2021 20:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Baru-baru ini nama aktris Hollywood , Sharon Stone , menjadi perbincangan hangat. Ini terjadi karena dalam buku terbarunya yang bertajuk The Beauty of Living Twice, perempuan 63 tahun ini mengaku dirinya dilecehkan saat syuting film Basic Instinct (1992).
ADVERTISEMENT
Basic Instinct sendiri merupakan film bergenre thriller yang menceritakan seorang detektif bernama Nick Curran (Michael Douglas) yang berusaha memecahkan kasus pembunuhan. Sharon Stone kala itu memerankan karakter Catherine Tramell, penulis yang menjadi tersangka utama dalam kasus tersebut. Film yang disutradarai oleh Paul Verhoeven itu menceritakan bahwa Catherine memanfaatkan seksualitasnya untuk mengelabui Nick hingga keduanya terlibat hubungan intens.
Film ini berhasil membuat nama Sharon Stone dikenal di mata dunia karena penjiwaannya dalam memerankan Catherine. Ia bahkan masuk sebagai nominasi di sejumlah penghargaan bergengsi dan menjadi simbol seks di tahun '90-an. Sebab selain karena ceritanya, Basic Instinct juga digemari lantaran menghadirkan banyak adegan dewasa. Salah satu adegan paling ikonis dalam film itu yang juga menjadi salah satu adegan ikonis dalam film Hollywood adalah saat Sharon Stone duduk bersilang kaki tanpak mengenakan celana dalam.
ADVERTISEMENT
Namun di balik kejayaannya, ternyata terdapat pengalaman kelam yang harus dilalui oleh Sharon Stone. Sebagai perempuan yang kala itu berusia 32 tahun dan kariernya tidak begitu menanjak, ia menjadi salah satu aktris Hollywood yang dianggap remeh dan tak dipedulikan saat protes agar adegan tak senonoh yang ia lakukan tidak ditayangkan.
Untuk Anda yang penasaran dengan kisah Sharon Stone dan kasus pelecehan yang ia alami, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa faktanya. Simak selengkapnya berikut ini.
1. Diminta melepas celana dalam saat proses syuting
Saat syuting untuk Basic Instinct, Sharon Stone meyakini bahwa tidak akan ada unsur nudity dari dirinya yang akan ditayangkan. Dalam memoar terbarunya, The Beauty of Living Twice, yang rilis Maret lalu, Sharon mengaku ia diminta melepas celana dalam karena sang sutradara mengaku tak bisa melihat apa pun di kamera.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Sharon sedang syuting adegan ikonis di film Basic Instinct, yaitu ketika Sharon mengenakan busana serba putih dan duduk di sebuah kursi sambil memegang rokok serta menyilangkan kaki.
Hal ini menjadi permasalahan sebab dalam film tersebut Paul menceritakan seorang perempuan yang suka datang ke pesta tanpa memakai celana dalam, sehingga saat menyilangkan kaki vaginanya akan terlihat.
Menurut pernyataan Sharon, ia melakukan protes karena adegan tersebut diambil tanpa sepengetahuan dirinya. Bahkan setelah menonton hasil akhir filmnya sebelum ditayangkan, Sharon merasa marah dan menampar Paul dan menelepon pengacara untuk mendapat dukungan secara hukum. Pengacaranya saat itu mengatakan kalau adegan tersebut ditayangkan, bisa menimbulkan masalah hukum. Namun sayangnya, adegan tersebut tetap ada dan justru membuat namanya semakin dikenal dunia.
ADVERTISEMENT
2. Sutradara film membantah tuduhan Sharon Stone
Usai pernyataan Sharon Stone terkuak, sutradara Basic Instinct, Paul Verhoeven turut angkat bicara. Tentu saja ia tidak setuju dengan cerita yang disampaikan oleh Sharon. Menurut laporan Page Six, Paul mengatakan bahwa Sharon tahu betul apa yang dilakukan sebab ia memberi tahu Sharon dengan jelas.
"Dia tahu apa yang dia lakukan. Aku mengatakan padanya kalau adegan tersebut terinspirasi dari perempuan yang aku kenal semasa kuliah. Dia suka datang ke pesta tanpa celana dalam dan saat duduk menyilangkan kaki, orang akan bisa melihat vaginanya. Lalu aku dan Sharon setuju untuk membuat adegan yang sama," ungkap Paul seperti dikutip dari News.com.au.
Terkait pengakuan Sharon, Paul mengatakan bahwa cerita Sharon tak benar. Meski sempat muncul perdebatan soal adegan ikonis tersebut, namun masalah itu tidak membuat hubungan Paul dan Sharon berubah.
ADVERTISEMENT
"Kami masih punya hubungan baik dan sering bertukar pesan. Dan itu tidak mengubah fakta bahwa Sharon berhasil memerankan karakter Catherine Tramell dengan sangat baik," pungkas Paul.
3. Karakter Sharon Stone di Basic Instinct memberinya banyak pelajaran
Di balik pengalaman kelamnya ketika memerankan sosok Catherine Tramell, Sharon Stone mengaku bahwa karakter tersebut sangat menantang hingga membuatnya beberapa kali mimpi buruk. "Bisa dibilang itu menjadi peran paling sulit yang pernah aku lakukan karena aku juga punya sisi kelam. Itu sangat menyeramkan. Selama proses syuting, aku sampai tiga kali tidur sambil berjalan dan dua kali berjalan tanpa sadar ke mobil. Aku bahkan mengalami mimpi buruk," cerita Sharon dalam bukunya.
Meski memberikan dampak buruk, tapi karakter Catherine Tramell juga membuatnya belajar banyak hal, terutama soal dunia seni peran dan bagaimana bisa menjiwai karakter hingga bisa mencapai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
4. Menguak sejarah kelam tentang perempuan di industri Hollywood
Pengalaman Sharon Stone saat syuting film ini menguak kembali sejarah kelam tentang industri hiburan Hollywood dan bagaimana industri tersebut menempatkan perempuan. Selain dikenal glamor dan penuh gemerlap. industri Hollywood juga menyimpan kisah kelam bagi kebanyakan aktris perempuan. Tak sedikit aktris ternama seperti Sharon yang mengaku pernah dilecehkan demi sebuah peran.
Hal itu juga yang melatarbelakangi dibentuknya gerakan Time's Up, kampanye anti pelecehan seksual yang digagas beberapa selebriti Hollywood. Oleh karena itu, dalam wawancaranya bersama tayangan TV CBS Sunday Morning pada 2018 lalu, Sharon mengaku terang-terangan juga pernah menjadi korban pelecehan di industri Hollywood. Ia bahkan mengaku tak heran kalau banyak perempuan mengungkap kisah pelecehan karena Sharon sendiri sudah sangat familiar.
ADVERTISEMENT
"Aku sudah menggeluti bisnis ini selama 40 tahun. Bisakah kamu membayangkan seperti apa bisnis ini 40 tahun yang lalu untuk perempuan sepertiku, yang berasal dari daerah kecil di Pennsylvania? Aku datang ke dunia ini tanpa perlindungan apa pun. Aku sudah mengalami segalanya," tutur Sharon.