Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
She Inspires Award Febfi Setyawati: Sediakan Internet Gratis untuk Pelajar
23 Desember 2021 9:19 WIB
·
waktu baca 7 menitHampir dua tahun dunia dilanda pandemi COVID-19. Pandemi ini telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai lini kehidupan; seperti pendidikan, ekonomi, hingga pariwisata.
Kendati demikian, pandemi juga telah memunculkan sosok-sosok pahlawan masa kini yang berkontribusi positif dalam memberikan kebaikan serta perlindungan antarsesama. Salah satu sosok yang sangat menginspirasi itu adalah Febfi Setyawati (28). Ia merupakan seorang ibu rumah tangga sekaligus pendiri dari Yayasan Untuk Teman Indonesia.
Pada November 2020 lalu, Febfi sendiri masuk ke dalam daftar BBC 100 Women 2020. Ia kabarnya menjadi satu dari dua perempuan Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut. Penghargaan itu diberikan karena kisah inspiratif Febfi yang mendirikan Yayasan Untuk Teman Indonesia.
Lewat yayasan tersebut, Febfi membantu orang-orang yang rentan, terutama orang sakit yang kesulitan keuangan dan mereka yang terdampak COVID-19. Selain itu, Febfi dan timnya juga berkeliling untuk menyediakan akses internet gratis bagi pelajar di wilayah Yogyakarta, sehingga mereka dapat melakukan proses belajar selama pandemi ini berlangsung.
Karena peran dan kontribusinya dalam penanganan COVID-19 di Indonesia khususnya terkait Social & Community Action, kumparanWOMAN pun memberikan penghargaan She Inspires Award kepada Febfi Setyawati. She Inspires Award sendiri merupakan salah satu rangkaian acara dalam program tahunan, My Mom My Inspiration 2021. Ini juga merupakan penghargaan khusus yang diberikan kepada perempuan Indonesia, karena peran dan kontribusinya dalam membantu masyarakat serta komunitas selama pandemi COVID-19.
Melalui sesi wawancara eksklusif bersama kumparanWOMAN pada akhir November lalu, ibu dari dua anak itu berbagi cerita dan pengalamannya saat membantu masyarakat selama pandemi.
Mendirikan Yayasan Untuk Teman Indonesia sebagai bentuk healing
Febfi mendirikan Yayasan Untuk Teman Indonesia pada 15 Desember 2018. Ia tergerak mendirikan yayasan itu setelah kepergian anaknya. Momentum kepergian sang anak inilah yang kemudian dijadikan sebagai langkah awal Febfi di Yayasan Untuk Teman Indonesia.
“Saat itu saya mengalami duka kehilangan yang sangat mendalam. Saya kemudian memilih cara healing dengan menyibukkan diri. Jadi, benar-benar ingin menghilangkan luka dengan cara seperti itu,” ungkap Febfi.
Tak sendiri, Febfi kemudian mengajak ibu-ibu yang memiliki pengalaman serupa untuk memulihkan diri lewat membantu sesama di Yayasan Untuk Teman Indonesia. “Aku sempat berhasil dengan cara healing seperti ini, jadi aku juga ingin mengajak ibu-ibu untuk healing bareng dengan cara seperti ini,” katanya.
Saat pertama kali didirikan, Febfi mengaku bahwa kegiatan pertama yang dilakukan yayasan itu bukanlah layanan internet gratis, melainkan membantu orang tua yang memiliki anak-anak dengan kebutuhan medis khusus. Upayanya ini dipicu karena pengalamannya pribadinya yang memiliki anak berkebutuhan khusus dan juga melihat sendiri banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus itu membutuhkan perlengkapan yang sama.
“Setelah anakku meninggal, aku melihat banyak teman-temannya yang membutuhkan susu khusus. Susu itu harganya sangat mahal dan banyak orang tua yang kesulitan untuk membeli susu tersebut. Dari sanalah aku mulai membantu untuk mencari dan membelikan susu. Tapi selain susu, aku juga membantu memberikan kebutuhan lain,” jelas perempuan kelahiran Jakarta itu.
Selain membantu anak-anak dengan kebutuhan medis khusus, Febfi juga banyak membantu orang-orang yang mengalami kesulitan di rumah sakit. Hal itu dipicu karena pengalaman pribadinya yang kerap mengalami kesulitan karena ketidaktahuannya saat menemani anak di rumah sakit.
“Ketika momen anakku meninggal, aku menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Dan ketika di rumah sakit ini, aku banyak ketemu dengan orang-orang yang butuh ini dan butuh itu,” terang Febfi.
Menurut Febfi, momen membantu sesama ketika di rumah sakit ini lantas ia manfaatkan untuk menyibukkan diri sekaligus menghilangkan luka karena kehilangan anaknya.
“Analoginya gini, kalau kita putus di Pizza Hut, pasti setiap kali kita lewat di Pizza Hut itu kan akan terasa sedih atau sakit hatinya. Nah, gimana caranya aku mau duduk di Pizza Hut sampai rasanya hambar. Seperti itulah rumah sakit bagiku, jadi setiap lewat rumah sakit itu kan pasti rasanya sakit (karena teringat sang anak), tapi aku cari cara agar saat berada di rumah sakit enggak ada rasa sakit sama sekali lagi,” tambahnya.
Internet gratis keliling untuk anak-anak
Ketika pandemi melanda, kegiatan Febfi bersama komunitasnya di rumah sakit harus terhenti sementara. Namun, hal ini tak mengurungkan niat Febfi untuk terus membantu sesama. Ia pun mendengar keluhan banyak orang yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses internet. Dari sanalah, Febfi pun berinisiatif untuk memberikan layanan internet gratis kepada anak-anak selama belajar daring.
Cara Febfi untuk membantu para orang tua dan anak-anak juga sangat unik, ia berkeliling ke kampung-kampung untuk memberikan akses internet gratis. Biasanya, ia berkeliling selama satu hari penuh. Lokasinya juga sesuai permintaan warga setempat.
Menurut Febfi, kegiatan internet gratis keliling ini sebenarnya bertujuan untuk menginspirasi warga yang memiliki internet agar mereka mau berbagi kepada tetangganya.
“Karena gini, kita itu datang kan cuma satu hari dan tidak mungkin kebutuhan mereka berbulan-bulan itu kita cukupi dalam satu hari. Jadi, tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah untuk menginspirasi warga yang memiliki internet lebih untuk dibagi ke tetangganya,” papar perempuan yang saat ini mengambil program pascasarjana bidang Videografi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Selain memberikan layanan internet gratis, Febfi juga memiliki program pembangunan tower pemancar internet. Program ini kabarnya diinisiasi karena ada keluhan warga yang tidak bisa mengakses internet di daerahnya, sehingga dibutuhkan tower pemancar.
“Kita pernah bangun beberapa tower pemancar internet di daerah-daerah seperti Yogyakarta terus Jawa Tengah. Pemancar internet ini sama sama halnya seperti membeli modem berkekuatan tinggi untuk menyebarkan sinyal internet kepada teman-teman,” katanya.
Sediakan sembako hingga modal usaha
Febfi dan komunitasnya kini tak hanya memberikan akses jaringan internet gratis. Ia juga membantu warga lain yang membutuhkan beberapa kebutuhan dasar; seperti sembako, modal hewan ternak, hingga modal usaha.
“Setelah internet, kita mendapatkan banyak masukan dari warga yang sulit sekali kita untuk tutup kuping. Lalu, kita cari cara bagaimana agar semua kebutuhan itu bisa kita bantu,” paparnya.
Namun, aksi Febfi dan komunitasnya dalam membantu ini juga tak dihadapi dengan jalan yang mulus. Ia mengaku kerap menghadapi beberapa tantangan dan hambatan. Utamanya, tantangannya itu datang ketika semakin banyak orang yang mengandalkan bantuan Febfi dan komunitasnya.
“Jadi semakin kita besar, semakin banyak orang yang meminta tolong. Banyak juga orang yang istilahnya ‘ngandelin’ padahal kan kita sebenarnya bukan solusi satu-satunya. Kita cuma berusaha untuk mencarikan jalan keluar,” jelas Febfi.
Selain itu, tantangan lain juga dihadapi Febfi dan komunitasnya saat harus menyeleksi warga atau orang yang akan mereka bantu. Ia dan komunitasnya menyeleksi apakah orang tersebut benar-benar membutuhkan bantuan atau tidak.
Berharap agar yayasannya bisa menjangkau masyarakat luas
Febfi dan Yayasan Untuk Teman Indonesia mengaku akan terus membantu siapa saja yang membutuhkan. Bahkan, ia juga berharap agar program di yayasannya itu bisa menjangkau masyarakat luas, khususnya orang-orang yang berada di luar pulau Jawa.
“Ingin sekali membuka yayasan ini keluar daerah atau memang kita merger dengan yayasan lainnya. Jadi, kalau ada yang membutuhkan kita cari solusi bareng-bareng,” terangnya.
Terakhir, Febfi juga berharap agar gerakan dan kegiatannya dalam berbagi kebaikan ini bisa menginspirasi siapa saja untuk saling berbagi dan meringankan beban.
--------------------------------------
Simak kisah inspiratif dari She Inspires Award dan artikel menarik lainnya dalam rangkaian program My Mom, My Inspiration 2021 .