Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
She Inspires Award Magdalena Fridawati: Manfaatkan Medsos untuk Dukung UMKM
22 Desember 2021 19:30 WIB
·
waktu baca 7 menitMenurut data yang dirilis Katadata Insight Center (KIC), sekitar 82,9 persen UMKM merasakan dampak negatif dari pandemi ini. Sementara itu, hanya 5,9 persen UMKM yang mengalami pertumbuhan positif selama pandemi.
Hasil survei dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) juga menunjukkan hal yang sama. Hasil survei itu menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UMKM mengalami kesulitan dalam melunasi pinjaman, membayar tagihan listrik, gas, serta gaji karyawan. Beberapa di antaranya bahkan sampai harus melakukan PHK.
Kesulitan yang dihadapi para UMKM ini kemudian menggerakkan para influencer dan selebriti untuk membantu mempromosikan usaha mereka lewat platform media sosial masing-masing. Tercatat ada beberapa influencer dan selebriti yang telah membantu UMKM selama pandemi ini, salah satunya adalah seorang content creator sekaligus food vlogger, Magdalena Fridawati.
Selama pandemi COVID-19, food vlogger yang terkenal dengan slogan ‘Bar-Bar Kuy’ ini terbilang konsisten membantu para pengusaha UMKM kuliner. Lewat inisiatif yang diberi nama UMKM Pilihan MGDALENAF, ia mendedikasikan diri dan waktunya untuk membantu pedagang kuliner kaki lima hingga pengusaha kuliner kecil yang terdampak, dengan mempromosikan usaha mereka di berbagai platform media sosialnya.
Karena peran dan kontribusinya dalam penanganan COVID-19 di Indonesia khususnya terkait Social & Community Action, kumparanWOMAN pun memberikan penghargaan She Inspires Award kepada Magdalena Fridawati. She Inspires Award sendiri adalah salah satu rangkaian acara dalam program tahunan, My Mom My Inspiration 2021. Ini juga merupakan penghargaan khusus yang diberikan kepada perempuan Indonesia, karena peran dan kontribusinya dalam membantu masyarakat serta komunitas selama pandemi COVID-19.
Dalam sesi wawancara eksklusif bersama kumparanWOMAN pada awal Desember lalu, Magdalena pun berbagi cerita mengenai program UMKM yang ia inisiasi.
Bantu mendigitalisasi UMKM kuliner
Perempuan yang akrab dipanggil Magda itu ternyata sudah peduli dengan UMKM dan bisnis kecil sejak 2015 lalu, tepatnya saat ia memulai kariernya sebagai content creator & food vlogger. Kala itu, Magda dikatakan lebih suka mengangkat kuliner Indonesia dari bisnis kecil atau small shop. Namun, saat itu ia belum memiliki program khusus untuk membantu UMKM karena memang bukan menjadi fokus utamanya.
Barulah saat pandemi, Magda semakin giat untuk membantu UMKM karena prihatin melihat kesulitan yang harus dihadapi pelaku usaha kuliner. Aksinya itu dimulai ketika di awal pandemi ia banyak mendapat cerita dan keluhan dari para pengusaha makanan yang usahanya sepi karena kebijakan pembatasan sosial.
“Saat mendapat cerita itu, awalnya aku enggak bisa ngapa-ngapain karena saat itu kita tidak boleh keluar rumah. Namun, setelah 3 bulan di rumah dan peraturannya juga sudah mulai longgar, aku memutuskan untuk membuat video dan mendatangi pelaku UMKM kuliner yang terdampak,” ungkap Magdalena Fridawati kepada kumparanWOMAN beberapa waktu yang lalu.
Sebelum mendatangi UMKM, Magda dan timnya melakukan sejumlah riset. Tujuannya agar bantuan yang ia berikan kepada UMKM itu bisa lebih tepat sasaran. “Saat melakukan riset, aku benar-benar cari mana UMKM yang kesulitan dan membutuhkan bantuan hingga akhirnya aku bantu untuk mendigitalisasi mereka. Jadi, memang peran aku lebih ke digitalisasi sih. Supaya semakin banyak yang tahu dan akhirnya berpengaruh terhadap omzet pelaku usaha,” jelas Magda.
Setelah melakukan riset, terkadang Magda dan timnya akan survei langsung untuk meminta izin kepada pengusaha kuliner. “Karena enggak semua UMKM itu kan menerima untuk digitalisasi ya karena mereka punya caranya masing-masing. Dunia digital itu not for everyone, terutama untuk yang sudah tua-tua. Nah, kalau mereka sudah menerima, aku dan tim biasanya akan langsung shooting,” tambahnya.
Magda bercerita, salah satu pengusaha kuliner pertama yang ia didatangi di awal pandemi adalah warung bakso lobster di kawasan Bekasi. Usai mendatangi warung bakso itu, Magda pun mengunggah video terkait tempat makan dan cerita sang pemilik warung di kanal YouTube-nya.
Menariknya, tak lama setelah Magda mengunggah video tersebut, warung bakso itu langsung ramai didatangi pembeli. Saking ramainya, antrean untuk membeli bakso tersebut bisa hingga enam jam.
Programnya telah menjangkau ratusan UMKM kuliner
Sejak saat itu, Magda pun semakin konsisten membuat konten YouTube dan terus mencari UMKM lain yang membutuhkan uluran tangannya melalui dunia digital. Bahkan, perhatian Magda terhadap UMKM itu membuatnya menginisiasi sebuah program khusus bernama UMKM Pilihan MGDALENAF.
“Program itu awalnya aku buat secara mandiri, aku tuh memulai program itu pada Juni 2020. Lalu pada akhir 2020, aku membuat recap tentang UMKM Pilihan MGDALENAF, jadi wilayahnya masih sekitar Jabodetabek karena kan enggak bisa pergi jauh-jauh juga ya,” tutur perempuan berusia 27 tahun itu.
Lalu, pada 2021 program UMKM Magda itu dirangkul oleh salah satu brand. Karena itulah, jangkauan programnya pun semakin luas, yang tadinya hanya berpusat di area Jabodetabek lalu menyebar ke area Jawa-Bali.
“Awalnya itu dari kota Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, hingga Bali. Namun, akhir tahun ini aku mendapat kesempatan lagi untuk melebarkan sayap ke wilayah Sumatera; seperti Lampung, Palembang, Kepulauan Bangka Belitung, Padang, hingga Medan,” lanjutnya.
Selama ini, Magda diketahui telah membantu ratusan UMKM. Dari ratusan UMKM yang telah dibantu itu, ternyata ada satu kisah yang paling berkesan dan masih ia ingat sampai sekarang. Kisah itu berasal dari seorang penjual nasi goreng warna-warni di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan.
“Sebelum aku shooting ke sana, aku melihat video teman aku bahwa tempat itu sepi. Padahal dulu tempat itu ramai sekali. Akhirnya, aku datang ke sana dan cerita-cerita dengan bapaknya. Ternyata yang membuat tempat itu sepi adalah kalah saing, terus karena pandemi orang-orang juga jadi takut untuk makan di pinggiran jalan,” cerita Magdalena.
Tak disangka, setelah Magda mengunggah video ulasan mengenai tempat tersebut, warung penjual nasi goreng warna-warni itu pun langsung ramai dan antre kembali. “Setelah momen itu, bapaknya langsung bilang terima kasih kepadaku. Selain itu, istrinya juga datang nangis-nangis dan mengucapkan terima kasih. Karena sebelumnya, ia sudah hampir jual aset untuk menghidupi anaknya, tapi karena aku datang dan membuat video akhirnya mereka bisa survive dan semakin berkembang,” ungkapnya.
Bersinergi dengan followers
Magda mengaku senang kalau programnya itu bisa memberi dampak bagi para pedagang kecil dan membantu mereka dalam menghadapi masa-masa sulit. Sebelumnya, ia sendiri tidak menyangka kalau programnya itu bisa membawa dampak baik kepada masyarakat luas.
Magda juga mengaku bahwa kesuksesan itu tidak akan terjadi bila tak dibantu oleh para pengikutnya di media sosial. Melalui tagar #GEGARAMAGDA, ia bersama followers-nya bersinergi membantu para pedagang UMKM melalui promosi gratis.
“Aku sering melibatkan followers-ku, jadi bukan cuma peran aku doang. Terus, aku jadi sadar kalau sinergi aku dengan followers untuk bantu UMKM ternyata berhasil juga,” paparnya.
Melihat kesuksesan itu, Magda pun kabarnya akan terus membantu pegiat UMKM dan tidak akan berhenti untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Bahkan, ia juga berharap agar suatu hari nanti programnya itu bisa menjangkau masyarakat Indonesia secara luas.
“Aku berharap agar program ini tidak berhenti sampai tahun ini dan bisa memperluas skalanya sampai ke Indonesia bagian Timur. Karena, wilayah itu belum terjamah oleh creator lain,” pungkas Magdalena Fridawati.
--------------------------------------
Simak kisah inspiratif dari She Inspires Award dan artikel menarik lainnya dalam rangkaian program My Mom My Inspiration 2021 .