Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejak Pangeran Harry mengumumkan pertunangannya dengan Meghan Markle pada 2017 lalu, publik mulai menaruh perhatian pada Meghan yang merupakan seorang aktris di Amerika Serikat. Banyak yang tidak simpatis pada Meghan karena ia lebih tua dari Harry dan pernah menikah sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi Meghan Markle bukanlah satu-satunya perempuan yang mendapat penolakan masyarakat ketika akan menikahi seorang pangeran. Hal ini juga sempat dialami oleh seorang perempuan asal Swedia bernama Sofia Hellqvist saat ia akan menikahi pangeran dari Swedia, Pangeran Carl Philip.
Mayoritas masyarakat Swedia menaruh rasa tidak suka terhadap Sofia yang merupakan perempuan biasa (bukan dari keluarga kerajaan). Selain itu, latar belakang Sofia sebagai mantan model majalah dewasa juga dianggap tak pantas menjadi anggota Kerajaan Swedia .
Sofia yang lahir di Danderyd, Swedia pada 1984 ini mengawali kariernya di usia 20 tahun sebagai seorang model majalah dewasa. Pada 2004 lalu, ia pernah menjadi model untuk majalah pria Swedia, Slitz. Dalam satu foto, ia berpose tanpa busana dengan ular boa sebagai propertinya. Ia pun sempat mendapatkan nominasi sebagai Miss Slitz 2004.
ADVERTISEMENT
Pada 2005, ia pertama kali muncul di televisi dalam acara reality show Paradise Hotel yang menampilkan perempuan dan laki-laki lajang yang berkompetisi untuk mendapatkan pasangan. Namun setelah itu, ia pindah ke New York untuk melanjutkan kuliah jurusan accounting di New York Institute of English and Business dan sempat bekerja sebagai pelayan restoran demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Selesai kuliah di Amerika, Sofia kembali ke Swedia untuk meneruskan kuliahnya dan memiliki aktif dalam kegiatan advokasi membela hak anak-anak. Dari sinilah, kisah cintanya dengan Pangeran Carl Philip berawal.
Keduanya pertama kali bertemu di sebuah klub malam di Bastad, Swedia. Saat itu, Pangeran Carl baru saja putus dari kekasihnya yang sudah 10 tahun dipacarinya, begitu pula Sofia yang putus dengan kekasihnya di Amerika dan memilih kembali ke Swedia. Keduanya dikenalkan oleh seorang kolega.
ADVERTISEMENT
Sejak pertemuan itulah, Pangeran Carl dan Sofia memutuskan untuk menjalani hubungan yang serius. Keduanya berpacaran diam-diam hingga akhirnya publik mulai mengetahuinya di 2013 karena Sofia sering datang ke acara kerajaan. Kemudian pada 2014, Pangeran Carl Philip resmi mengumumkan pertunangannya dengan Sofia yang telah dipacarinya selama 5 tahun.
"Hal pertama yang saya rasakan tentang Carl Philip adalah dia sangat ramah. Ketika saya mengenalnya, saya lihat dia sangat membumi, cerdas dan ramah," cerita Sofia dalam wawancaranya kepada stasiun TV lokal ketika mengumumkan pertunangan mereka pada 2014 silam.
Setelah kabar pertunangan Sofia dengan Pangeran Carl Philip, banyak publik yang mulai menaruh perhatian padanya. Mereka menyayangkan pilihan Pangeran Carl dalam mencari pasangan yang dulunya pernah menjadi model majalah dewasa.
ADVERTISEMENT
Sofia yang mengetahui hal ini sempat merasa berkecil hati. Ia merasa masa transisinya dari perempuan biasa menjadi seorang anggota keluarga kerajaan cukup sulit karena banyak komentar negatif dari masyarakat Swedia.
"Saya dihadapkan pada badai kebencian, dari orang-orang yang beropini tentang diri saya dan hubungan saya. Hal ini tentu mempengaruhi saya. Kadang saya tidak mengerti mengapa ada orang yang harus mengekspresikannya kebenciannya terhadap saya, ini sangat berat," ujarnya lagi.
Meski banyak publik yang tidak menyukainya, pernikahan tetap berlangsung. Pangeran Carl Philip dan Sofia mengikat janji suci di sebuah kapel di Royal Palace Stockholm, Swedia , pada 2015 lalu. Dengan pernikahan ini, Sofia resmi memiliki gelar Her Royal Highness Princess Sofia, Duchess of Värmland.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pasangan suami-istri itu dikaruniai dua orang putra, Pangeran Gabriel dan Alexander yang berusia 4 dan 2 tahun. Sofia pun aktif menjalani organisasi sosial yang membela hak anak-anak serta menjalani acara kenegaraan. Kini, ia dikenal sebagai salah satu keluarga kerajaan dengan gaya busana yang stylish dan elegan.
"Saya tidak menyesali apa pun. Semua pengalaman yang saya dapatkan telah menjadikan saya seperti sekarang ini," tutup Sofia.