Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sosok Alice Guo, Mantan Wali Kota di Filipina yang Terlibat Kasus Judi Online
12 September 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alice diduga terlibat dalam kasus kriminal judi online, pencucian uang, hingga perdagangan manusia. Namun karena tak merasa bersalah atas tuduhan tersebut, perempuan 34 tahun itu pun memilih untuk melarikan diri dari negaranya.
Alice sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Bamban yang terletak di Provinsi Tarlac, Filipina. Ia menjabat sebagai wali kota sejak Juni 2022 yang amat disegani oleh masyarakat setempat.
Dikenal sebagai sosok yang sederhana
Perempuan bernama lengkap Alice Leal Guo merupakan sosok politikus muda yang berbakat. Ia dikenal sebagai pejabat yang punya antusias tinggi untuk membangun kota yang dipimpinnya.
Alice juga memiliki citra yang cukup positif di masyarakat karena gaya hidupnya yang sederhana. Kabarnya, Alice kerap memperlihatkan aktivitasnya saat mengurus peternakan dan mengonsumsi ikan kering goreng seperti kebanyakan orang Filipina.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai pejabat, Alice juga menginspirasi generasi muda di Filipina karena sukses berbisnis. Ia membangun perusahaan perusahaan bernama Baofu Land Development bersama ketiga rekannya, Zhang Ruijin, Lin Baoying, dan Rachel Joan Malonzo yang bergerak di bidang properti. Menurut laporan Securities and Exchange Commision, Alice juga merupakan pemilik saham dari setidaknya 11 perusahaan besar di Filipina.
Namun sayangnya citra positif yang dibangun Alice runtuh seketika usai ia terlibat kasus kriminal yang menghebohkan Filipina.
Terjerat kasus judi online sampai perdagangan manusia
Kasus yang melibatkan Alice bermula saat terjadi penggerebekan di sebuah kasino yang beroperasi di wilayahnya, Bamban. Gedung yang disebut Philippine Offshore Gaming Operation (POGO) itu memfasilitasi perjudian ilegal dengan ratusan karyawan yang dipaksa untuk terus bekerja. Kabarnya, gedung itu juga dibangun di atas tanah milik sang wali kota.
ADVERTISEMENT
Tapi alih-alih kooperatif, Alice justru tak hadir saat hendak diperiksa oleh pihak berwajib dan malah kabur ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Pelariannya pun berakhir di Tangerang saat ia diringkus oleh Mabes Polri dan dideportasi ke Filipina.
Menurut Dewan Anti Pencucian Uang Filipina (AMLC), Alice diduga melakukan pencucian uang dari hasil judi online ilegal senilai 100 juta peso yang setara Rp 27,8 miliar.
Dilansir The Guardian, pihak berwajib menemukan sekitar seribu pekerja termasuk korban perdagangan manusia serta keberadaan berbagai vila dan berbagai mobil mewah dalam pemeriksaan kasus Alice.
Dituduh sebagai mata-mata China
Kehebohan kasus Alice tak berhenti di soal uang, ia juga dituduh sebagai mata-mata China di Filipina. Pasalnya, Alice yang mengaku lahir dan besar dari orang tua pemilik peternakan itu justru tak bisa berbahasa Kapampangan yang biasa digunakan di sana. Alice juga mengaku tidak ingat nama-nama sekolah tempat ia pernah menuntut ilmu dan hanya bisa menyebutkan bahwa ia menjalani homeschooling.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, spekulasi semakin menguat setelah Biro Investigasi Nasional Filipina, menemukan bahwa sidik jari Alice cocok dengan sosok perempuan bernama Guo Hua Ping yang merupakan warga negara Tiongkok. Informasi ini ternyata juga cocok dengan catatan imigrasi Filipina tahun 2005 silam.