Sosok Greta Thunberg, Aktivis Perempuan yang Diinterupsi saat Membela Gaza

14 November 2023 20:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
ADVERTISEMENT
Greta Thunberg, aktivis perempuan muda yang selalu menyuarakan perlawanan terhadap perubahan iklim, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Sebab, Greta diinterupsi oleh pria tak dikenal saat ia mengungkapkan dukungan untuk Gaza. Insiden tersebut terjadi pada demonstrasi iklim di Amsterdam, Belanda, Minggu (12/11) lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Daily Mail, Greta saat itu—beberapa hari sebelum pemilu Belanda—berpidato di hadapan puluhan ribu pengunjuk rasa terkait keadilan iklim. Greta menegaskan, jika ingin mencapai keadilan iklim, para penguasa harus mau mendengarkan suara masyarakat yang tertindas.
“Sebagai gerakan keadilan iklim, kita harus mendengarkan suara-suara mereka yang diopresi dan mereka yang tengah berjuang mencapai kemerdekaan dan keadilan. Tidak akan ada keadilan iklim tanpa solidaritas internasional,” tegas Greta.
Aktivis Greta Thunberg menghadiri The March for Climate and Justice untuk menuntut perubahan politik sebelum pemilu di Amsterdam, Belanda, Minggu (12/11/2023). Foto: Piroschka Van De Wouw/REUTERS
Greta kemudian mengundang dua perempuan Palestina dan Afghanistan untuk naik ke panggung bersamanya. Aktivis berusia 20 tahun itu pun melanjutkan pidatonya, tetapi langsung diinterupsi oleh seorang pria tak dikenal. Pria tersebut merebut mikrofon di tangan Greta dan mengatakan, ia tidak datang untuk mendengar opini politik.
ADVERTISEMENT
“Saya datang ke sini untuk demonstrasi iklim, bukan mendengarkan opini politik,” ucap pria itu, sebelum akhirnya ditarik mundur dari panggung.
Usai menenangkan situasi, Greta pun bersorak bersama para pendemo, “Tidak ada keadilan iklim di atas tanah yang dijajah.”
Greta Thunberg, yang sudah aktif melakukan perlawanan terhadap perubahan iklim sejak usia 15 tahun, merupakan pendukung hak-hak warga Gaza dan Palestina yang dijajah oleh Israel. Di akun Instagram miliknya, @gretathunberg, ia memperlihatkan potret dirinya bersama tiga orang lainnya sambil membawa poster dukungan kepada Palestina.
Aktivis Greta Thunberg menghadiri The March for Climate and Justice untuk menuntut perubahan politik sebelum pemilu di Amsterdam, Belanda, Minggu (12/11/2023). Foto: Piroschka Van De Wouw/REUTERS
“Hari ini, kami melakukan demo dalam solidaritas bersama Palestina dan Gaza. Dunia harus angkat suara dan menyuarakan gencatan senjata sesegera mungkin, keadilan, serta kemerdekaan untuk warga Palestina dan seluruh warga sipil yang terdampak,” tulis Greta dalam foto yang diunggah pada 20 Oktober.
ADVERTISEMENT

Sosok Greta Thunberg

Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg merupakan perempuan asal Swedia yang lahir pada 3 Januari 2003. Dikutip dari Britannica, Greta didiagnosis mengidap sindrom asperger, kondisi yang masuk ke spektrum autisme. Para pengidap sindrom asperger cenderung berfokus pada satu tertarikan atau ide tertentu. Ya, tidak heran, Greta sangat berdedikasi pada upaya melawan perubahan iklim.
Greta mulai berfokus pada aktivisme sejak usianya 15 tahun, tepatnya pada 2018. Namun, ia sudah mulai tertarik dengan isu perubahan iklim sejak usianya delapan tahun. Dalam beberapa tahun, ia mulai mengubah gaya hidupnya, termasuk menjadi seorang vegan.
Aktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg. Foto: AFPTV / AFP/ELOI ROUYER, AGNÈS PEDRERO
Nama Greta mulai terendus publik internasional saat ia bolos sekolah untuk melakukan aksi protes. Dilansir Britannica, pada September 2018, Greta berdemo dengan cara duduk di luar gedung parlemen Swedia sambil membawa poster tuntutan bertuliskan, “Skolstrejk för Klimatet (Mogok Sekolah untuk Iklim).” Meskipun awalnya Greta hanya duduk sendirian, semakin banyak orang yang ikut menjalani aksi protesnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Aksi Greta pun menginspirasi lebih banyak orang untuk melakukan aksi protes soal perubahan iklim. Masyarakat peduli iklim di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Finlandia, Prancis, Denmark, dan Belanda ikut melakukan aksi protes yang sama di negara mereka.
Kegigihan Greta Thunberg dalam memperjuangkan keadilan iklim membuatnya dikenal luas oleh masyarakat dunia. Di usia yang sangat muda, Greta pernah memberikan pidato di panggung entitas besar dunia, mulai dari World Economic Forum hingga Parlemen Eropa.
Petugas polisi menahan aktivis iklim Greta Thunberg pada hari protes terhadap perluasan tambang lignit terbuka Garzweiler dari utilitas RWE Jerman ke Luetzerath, di Jerman, 17 Januari 2023. Foto: Wolfgang Rattay/REUTERS
Akibat berbagai aksi demonstrasi yang Greta lakukan, ia pernah harus berurusan dengan kepolisian. Dilansir The Guardian, pada Oktober lalu, Greta ditangkap oleh polisi usai mengikuti aksi protes di depan hotel bintang lima di London, Inggris.
Saat itu, Greta dan para pendemo memprotes industri bahan bakar fosil, salah satu faktor terbesar penyebab perubahan iklim. Greta pun dituntut dengan dakwaan pelanggaran ketertiban publik, menurut Associated Press.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut tidak membuat Greta gentar. Ia terus melakukan aksi demonstrasi untuk melawan perubahan iklim. Yang terbaru adalah aksinya di Amsterdam, Belanda, pada Minggu (12/11), untuk memperjuangkan keadilan iklim atau climate justice.