Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sosok Marie Antoinette, Ratu Prancis yang Dikaitkan dengan Erina Gudono
23 Agustus 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun baru beberapa saat tiba di Negeri Paman Sam, konten di media sosial Erina justru menimbulkan ragam respons dari netizen. Melalui unggahan Instagram Story, Erina sempat membagikan momen saat sang suami, Kaesang, sedang menikmati sepotong roti seharga Rp 400 ribu.
Postingan inilah yang memicu netizen menuding perilaku Erina mirip dengan mendiang Ratu Prancis, Marie Antoinette . Pasalnya, saat masyarakat sedang memperjuangkan keadilan, berkutat dengan tingginya angka kemiskinan, hingga menghadapi ancaman PHK, Erina justru memperlihatkan gaya hidup serba mewah sebagai bagian dari keluarga presiden di platform pribadinya.
“Welcome back Marie Antoinette,” cuit seorang netizen di laman X dengan kolase foto Marie dan Erina.
“Erina Gudono is indeed the Marie Antoinette of 2024,” imbuh netizen lainnya.
ADVERTISEMENT
Disebut punya watak yang sama dengan Erina, memang seperti apa sosok Marie Antoinette?
Ratu terakhir Prancis
Marie Antoinette Joseph Jeanne merupakan perempuan asal Kerajaan Austria yang menikah dengan Raja Louis XVI dari Prancis pada 1770 silam. Marie juga ratu terakhir Prancis sebelum negara itu memasuki masa revolusi.
Marie disebut kerap membuat kesalahan selama memimpin sebagai ratu yang menimbulkan kemarahan besar rakyat Prancis. Sosoknya lekat dengan gaya hidup mewah dan boros menggunakan uang negara yang membuat Prancis berutang.
Dirangkum dari berbagai sumber, Marie punya hobi mengoleksi gaun mewah berbahan sutra yang harganya fantastis. Dia kerap tampil dengan gaya nyentrik, salah satunya saat Marie mengubah rambutnya menjadi bentuk kapal pesiar.
Sebagai pencinta hiburan, istri Raja Louis XVI itu juga kerap mengambil peran demi kesuksesan berbagai pertunjukkan yang diselenggarakan istana dengan dana yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Marie juga gemar berjudi dengan sesama bangsawan meski lebih sering menerima kekalahan. Hal ini juga sempat membuat suaminya khawatir akan memengaruhi kekayaan kerajaan di masa sulit itu.
Marie tidak peka dengan kemiskinan rakyat
Prancis mengalami krisis pangan pada tahun 1780-an karena hasil panen yang amat buruk. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan bahkan untuk sekadar memakan sepotong roti. Tapi di dalam istana Marie justru tetap bisa hidup bermewah-mewahan dengan pakaian dan makanan mahal yang lezat.
Dikutip dari Britanica, seorang filsuf dan penulis Jean-Jacques Rousseau menyebut bahwa Marie pernah mengatakan kalimat kontroversial berbunyi “Qu'ils mangent de la brioche” yang maknanya adalah “jika mereka (rakyat) tak punya roti, biarkan mereka makan kue.”
Meski tidak ada bukti yang konkret, tapi kalimat ini dianggap arogan karena Marie tidak sensitif dengan keadaan rakyat Prancis yang dilanda kelaparan dan kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Banyaknya skandal yang menjerat Marie membuatnya tak bisa terhindarkan dari hukuman. Ia dijatuhi hukuman pancung pada usia 37 tahun dengan tuduhan pengkhianatan, pencurian, hingga pelecehan seksual.