Studio Sejauh dari SMM, Ruang Kolaborasi untuk Berkarya dan Memberi Dampak

9 Agustus 2024 9:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studio Sejauh dari SMM, Ruang Kolaborasi untuk Berkarya dan Memberi Dampak. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
zoom-in-whitePerbesar
Studio Sejauh dari SMM, Ruang Kolaborasi untuk Berkarya dan Memberi Dampak. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
ADVERTISEMENT
Bagi Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM), Chitra Subyakto, menghadirkan brand fesyen yang berkelanjutan saja tidak cukup. Bukan secara materi, namun tak cukup untuk menyebarkan kesadaran bahwa kedaulatan sandang sangat penting untuk keberlangsungan hidup di masa depan.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, pasalnya industri sandang atau fashion sudah diketahui jadi penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia. Ada banyak sekali kerusakan alam yang disebabkan oleh limbah produksi sandang.
Oleh karena itu, ia melalui Yayasan Sejauh Bumi Lestari meluncurkan inisiatif baru bernama Studio Sejauh. Ini merupakan ruang kolaborasi di bidang sandang yang berlokasi di Pekalongan, Jawa Tengah.
Studio Sejauh. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
“Selama 10 tahun SMM ada, saya banyak bertemu dengan orang-orang dengan kemampuan yang luar biasa. Rasanya nggak adil kalau saya menerima ilmu itu sendirian, saya ingin berbagi dengan yang lain,” ungkap Chitra Subyakto dalam konferensi pers peluncuran Studio Sejauh pada Rabu (7/8) di Hotel Sidji, Pekalongan.
Selain ingin berbagi ilmu, Chitra juga berbincang dengan beberapa desainer, brand, hingga murid sekolah mode yang sebetulnya ingin membuat produk yang lebih bertanggung jawab namun tak tahu aksesnya.
Ruang kolaborasi ini dibuka untuk publik. Siapa saja yang datang bisa belajar lebih banyak soal produksi sandang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Foto: Avissa Harness/ kumparan
“Ini yang bikin kami memutuskan membuat Studio Sejauh, di mana orang bisa datang dan berdiskusi. Kami juga bisa bantu mau bikin apa, bagaimana caranya, sistem pasok dan produksinya yang lebih bertanggung jawab,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Melalui Studio Sejauh, kini pelaku industri fesyen Indonesia bisa datang untuk mengetahui, mengenal, serta bermitra dengan berbagai elemen produksi yang selama ini menjadi mitra SMM dalam produksi pakaian.

Berkolaborasi untuk berkarya dan memberi dampak

Contoh kain hasil produksi kolaborator Studio Sejauh. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
Hingga diluncurkan, Studio Sejauh memiliki kurang lebih 20 kolaborator. Mereka tidak hanya berasal dari Pekalongan, tapi juga Bandung, Bali, hingga Lombok.
“Kolaborasi ini penting dan bermanfaat untuk memberikan gairah kultur tenun yang ternyata juga ada di Pekalongan dan kini semakin meredup. Dukungan dan keterbukaan yang diberikan oleh Studio Sejauh tidak hanya akan membantu kami dalam melestarikan wastra nusantara seperti tenun, tetapi juga memperkuat kedaulatan sandang di Indonesia,” ungkap Raden Asyfa Fuadi, Pendiri Craft Denim, salah satu kolaborator Studio Sejauh yang juga hadir di konferensi pers.
Raden Asyfa Fuadi, Pendiri Craft Denim dan salah satu kolaborator Studio Sejauh. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Nantinya, desainer, pelajar, brand, hingga perusahaan yang berkecimpung di industri fashion bisa datang ke Studio Sejauh. Menurut Chitra, Studio Sejauh bisa membantu menghubungkan mereka dengan pengrajin kapas, pewarna alami, dan lainnya yang memang berkomitmen melakukan produksi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
“Tempat ini terbuka untuk publik. Ada tempat workshop juga. Jadi yang datang bisa melihat langsung proses produksi, memegang kain, dan lain sebagainya. Pelaku industri bisa kolaborasi dengan Studio Sejauh atau kami bisa langsung menghubungkan siapa saja yang membutuhkan dengan pengrajin tanpa harus kolaborasi dengan kami,” jelas Chitra pada kumparanWOMAN.
Chitra Subyakto bersama para kolaborator Studio Sejauh; Asyfa Fuadi, Fatah Syaifur Rochman, Chandra Kirana Prijosusilo, dan Wibobo Akhmad. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
Membuat Studio Sejauh merupakan langkah berani yang diambil oleh Chitra. Pasalnya, sebagai pemilik brand, artinya ia harus membuka ‘dapur’ dari SMM sendiri.
Dan sebagai pemilik brand yang karyanya sudah banyak dijadikan inspirasi, Chitra tak merasa khawatir akan persaingan yang mungkin bisa tercipta dari inisiatifnya ini. Sebab seperti sebuah kutipan yang ia yakini, “If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”
Chitra Subyakto buka ruang kolaborasi untuk wujudkan kedaulatan sandang di Indonesia. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Intinya, membangun kedaulatan sandang dengan prinsip sirkularitas, keberlanjutan, dan pelestarian lingkungan tak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan banyaknya kerja sama dari berbagai pihak dan Studio Sejauh bisa jadi wadah tepat dalam memulai langkah-langkah untuk berdaya, berkarya dan memberi dampak bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Studio Sejauh bisa dikunjungi langsung di Jl. Karya Bakti No.196, Pekalongan, Jawa Tengah. Kunjungi situs resmi mereka untuk menemukan kontak melalui email. Kamu bisa membuat janji bertemu di lokasi atau diskusi secara online jika tak memungkinkan datang langsung.