Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tuai Kontroversi, Ini 4 Fakta Viralnya Video Sanna Marin PM Finlandia saat Pesta
20 Agustus 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Nama Sanna Marin , Perdana Menteri Finlandia belakangan tengah jadi perbincangan. Hal ini karena beredarnya video saat Marin sedang berpesta.
ADVERTISEMENT
Perempuan 36 tahun itu terlihat sedang asyik berjoget mengikuti musik pop Finlandia bersama pengunjung pesta lainnya. Video Marin menghadiri private event itu tersebar dan viral di media sosial sejak Rabu (17/8).
Saat video beredar, beberapa kritikus menyebut perilaku tersebut tidak pantas sebagai seorang figur publik. Bahkan viralnya video ini membuat Marin dituding menggunakan kokain hingga didesak untuk menjalani tes narkoba.
Nah, bagi kamu yang penasaran mengenai kontroversi ini, kumparanWOMAN telah merangkum beberapa fakta terkait viralnya video pesta Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia berikut ini. Simak selengkapnya di sini.
1. Pesta digelar secara private atau tertutup
Dikutip dari CNN International, video itu merekam momen Marin dan lima rekannya dari kalangan politikus dan juga selebriti di Finlandia asyik menari di depan kamera. Kemudian ada juga klip lain yang merekam momen Marin bernyanyi dan berjoget hingga ke lantai.
ADVERTISEMENT
Marin terlihat mengenakan tank top lace berwarna hitam dengan skinny pants berwarna putih. Dalam video terlihat ruangan itu diselimuti kabut ungu dengan cahaya lampu pesta bernuansa neon.
"Video yang beredar ini bersifat pribadi dan direkam di ruang pribadi. Saya kesal karena video ini tersebar dan diketahui publik. Saya hanya menghabiskan malam dengan teman-teman untuk berpesta dengan cara yang riuh. Saya menari dan bernyanyi," kata Marin.
2. Menuai berbagai reaksi
Viralnya video Marin sedang berpesta menuai kritikan dari berbagai pihak. Perilaku Marin dianggap tidak pantas dan tidak mencerminkan sosok teladan seorang Perdana Menteri.
Meski begitu, ada juga beberapa pihak yang mendukung Marin. Berpesta merupakan hal yang wajar dilakukan bagi perempuan di kalangan usia Marin untuk bisa bersenang-senang setelah penat melakukan berbagai pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Marin pun mengaku bahwa dirinya memiliki kehidupan pribadi. Ia berhak untuk menikmati waktu luangnya bersama dengan kerabat dekat.
“Saya memiliki kehidupan kerja dan saya memiliki kehidupan pribadi. Ketika ada waktu luang, saya menghabiskan momen itu bersama teman-teman saya, sama seperti orang-orang seusia saya,” kata Marin kepada BBC.
3. Didesak untuk tes narkoba
Dikutip dari kumparanNEWS, rekan Marin tertangkap kamera meneriakkan kata 'jauhojengi' yang berarti 'geng tepung' dalam bahasa Finlandia. Netizen pun mengartikan kata ini sebagai istilah untuk kokain.
Viralnya video pesta Marin membuat dirinya dituding menggunakan narkoba. Anggota Parlemen Finlandia, Mikko Karna pun menyarankannya Marin secara sukarela menjalani serangkaian tes narkoba.
Marin pun membantah tudingan bahwa dirinya menggunakan narkoba. Ia juga akan membuktikan perkataannya dengan bersedia melakukan tes narkoba.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada yang saya sembunyikan. Saya tidak pernah menggunakan narkoba dan karena itu saya bersedia menjalani tes," papar Marin dikutip dari AFP.
Namun, di sisi lain Marin mengaku bahwa dirinya mengonsumsi alkohol saat berpesta.
“Saya tidak menggunakan narkoba atau apa pun selain mengonsumsi alkohol. Saya menikmati pesta dengan menari, bernyanyi dan melakukan hal-hal yang legal,” tambah Marin.
4. Bukan kontroversi pertama Marin
Ini bukan pertama kalinya Marin menjadi sorotan dan menuai kontroversi. Sebelumnya Marin dikritik karena beredarnya foto saat ia mendatangi klub malam pada tahun 2021 lalu. Marin dikecam karena berpesta setelah berkontak erat dengan orang yang positif COVID-19.
Marin pun lantas meminta maaf kepada publik dan mengakui kesalahannya. Marin merasa menyesal karena sikapnya bisa memengaruhi karier di pemerintahan dan juga citra pribadinya.
ADVERTISEMENT
"Saya melakukan kesalahan. Saya seharusnya mempertimbangkan situasi dengan lebih hati-hati," tukas Marin.