Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun belakangan ini, istilah 'jastip ' terdengar tak asing di telinga. Kata-kata tersebut juga banyak berseliweran di media sosial.
ADVERTISEMENT
Jastip adalah singkatan dari 'jasa titip'. Serupa dengan kegiatan minta dibawakan oleh-oleh, aktivitas titip-menitip telah menjadi suatu kebiasaan yang telah dilakukan masyarakat Indonesia sejak lama. Bedanya, jika dulu menitipkan sesuatu atau membawakan titipan seseorang dilakukan secara sukarela alias tanpa imbalan jasa, saat ini kegiatan tersebut menjadi sebuah ladang bisnis baru yang menghasilkan keuntungan.
Cara kerja jastip cukup mudah, calon pembeli yang ingin mencari suatu barang tertentu akan bertanya kepada penjual jastip (yang saat itu berada di suatu negara tertentu) terkait barang yang diinginkannya. Kemudian, sang penjual akan mencarikan barang tersebut dan menginfokan harganya. Setelah ada kesepakatan dari dua belah pihak, pembeli akan membayar sejumlah harga dengan tambahan 'upah' untuk penjual jastip . Setibanya penjual di Indonesia, barang akan dikirimkan langsung ke alamat pembeli menggunakan jasa ekspedisi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan alur tersebut, jastip terlihat sebagai aktivitas yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Tak heran, semakin banyak orang-orang yang tertarik menggeluti bisnis menjanjikan dengan keuntungan belasan bahkan hingga puluhan juta rupiah ini. Banyak pula pembeli yang menjadi ketagihan belanja melalui jastip karena lebih mudah dan praktis.
Penasaran dengan eksistensi dan sepak terjang para pelaku bisnis kekinian yang satu ini? Simak video berikut dan ikuti ulasan lengkap konten spesial kumparan dengan ikuti topik Jastip dong, Sis! dan Bisnis Jastip