Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menguak Bahasa Gaul Generasi Alfa di Era Digital
8 Agustus 2024 19:43 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Lala Aulia Fitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Alfa, yang lahir mulai dari tahun 2010 hingga pertengahan 2020-an, adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh dalam era digital. Mereka bukan hanya terpapar teknologi sejak lahir, tetapi juga sangat tergantung padanya. Dari media sosial hingga perangkat pintar, dunia mereka sepenuhnya terhubung dengan internet.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek yang paling menarik dari generasi ini adalah cara mereka berkomunikasi—lebih spesifik lagi, bahasa gaul yang mereka gunakan. Bahasa gaul Gen Alfa tidak hanya mencerminkan identitas mereka, tetapi juga menjadi jendela untuk memahami dinamika sosial dan budaya yang mereka hadapi.
Gen Alfa dibesarkan dengan internet di ujung jari mereka. Media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi platform utama mereka untuk berkomunikasi, belajar, dan menghibur diri. Melalui platform ini, mereka menciptakan dan menyebarkan bahasa gaul yang unik dan dinamis. Kata-kata dan frasa baru muncul dengan cepat dan menyebar seperti api. Misalnya, frasa seperti "vibing" (menikmati suasana) atau "simp" (seseorang yang terlalu memuja orang lain) menjadi populer karena sering digunakan di video atau meme yang viral.
ADVERTISEMENT
Selain itu, komunikasi berbasis teks, di mana karakter sering kali terbatas, mendorong penggunaan singkatan dan akronim. Singkatan seperti "AFK" (Away From Keyboard) dan "GG" (Good Game) berasal dari dunia game, namun sekarang telah menyebar ke percakapan sehari-hari. Emoji juga memainkan peran besar; dalam banyak kasus, emoji digunakan sebagai pengganti kata atau untuk mengekspresikan perasaan dengan lebih cepat dan jelas.
Bahasa gaul Gen Alfa bukan hanya tentang kata-kata baru; itu juga tentang bagaimana bahasa itu digunakan. Ada beberapa karakteristik yang menonjol:
1. Cepat Berubah dan Evolutif: Bahasa gaul Gen Alfa berkembang dengan sangat cepat. Kata atau frasa yang populer hari ini mungkin sudah tidak relevan besok. Fenomena ini sering kali didorong oleh tren viral yang datang dan pergi dengan cepat di media sosial.
ADVERTISEMENT
2. Multimodal: Komunikasi mereka sering kali melibatkan kombinasi teks, gambar, video, dan emoji. Misalnya, sebuah kalimat bisa terdiri dari sebagian kata dan sebagian emoji, seperti "I’m 🔥 today," yang berarti "Aku keren hari ini."
3. Inklusif Namun Eksklusif: Bahasa ini menciptakan ikatan di antara sesama anggota Gen Alfa, tetapi juga bisa membingungkan atau mengecualikan generasi yang lebih tua atau mereka yang tidak terbiasa dengan budaya digital.
Contoh Bahasa Gaul Populer di Kalangan Gen Alfa
Beberapa contoh kata dan frasa yang saat ini populer di kalangan Gen Alfa meliputi:
• "No cap": Ini berarti "tidak bohong" atau "jujur." Frasa ini digunakan untuk menegaskan bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya.
• "Sus": Singkatan dari "suspect" atau "suspicious," sering digunakan untuk menyebut sesuatu yang mencurigakan atau tidak jujur.
ADVERTISEMENT
• "Slay": Kata ini digunakan untuk memuji seseorang yang melakukan sesuatu dengan sangat baik atau terlihat sangat bagus.
• "Bet": Kata ini digunakan sebagai persetujuan, mirip dengan "OK" atau "Sure." Misalnya, "Want to go to the mall?" "Bet."
• "Ratio": Digunakan di media sosial untuk menunjukkan bahwa tanggapan seseorang mendapat lebih banyak perhatian (like, retweet, dll.) daripada pos aslinya.
• "FYP": Singkatan dari "For You Page," yang merupakan halaman utama di TikTok. Ini sering digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang populer atau relevan di TikTok.
• "Rizz": Sebuah istilah yang berasal dari bahasa slang di kalangan anak muda, "rizz" merujuk pada kemampuan seseorang untuk menarik perhatian atau merayu orang lain. Misalnya, jika seseorang memiliki "unspoken rizz," itu berarti mereka bisa menarik perhatian tanpa banyak usaha.
ADVERTISEMENT
• "Skibidi": Kata ini merujuk pada tren "Skibidi Toilet," yang berasal dari serangkaian video komedi dan musik viral. Fenomena "Skibidi" menjadi bagian dari bahasa gaul Gen Alfa sebagai ekspresi lucu dan sering kali diikuti dengan gerakan tari yang mengiringi musik tersebut.
Bahasa gaul Gen Alfa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan identitas dan nilai-nilai mereka. Dalam banyak kasus, bahasa ini mencerminkan keinginan untuk kebersamaan dan solidaritas, serta keinginan untuk membedakan diri dari generasi yang lebih tua. Misalnya, penggunaan kata-kata seperti "boomer" (yang sering digunakan untuk menggambarkan orang tua yang dianggap ketinggalan zaman) menunjukkan adanya kesenjangan generasi, sekaligus menguatkan identitas generasi mereka.
Bahasa ini juga mencerminkan dunia yang semakin terfragmentasi dan penuh tekanan. Dengan bahasa yang terus berubah dan berkembang, Gen Alfa dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang fleksibel dan kreatif. Mereka bisa menciptakan bahasa yang mencerminkan pengalaman unik mereka, seperti tekanan untuk selalu online, kecemasan akan masa depan, atau bahkan ketidakpercayaan pada otoritas.
ADVERTISEMENT
Sementara bahasa gaul ini menciptakan solidaritas di antara Gen Alfa, itu juga menciptakan tantangan bagi generasi lain. Orang tua, guru, dan bahkan rekan kerja sering kali merasa sulit untuk memahami atau mengikuti perkembangan bahasa ini. Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan komunikasi yang dapat memperburuk hubungan antar generasi. Namun, ini juga memberi peluang untuk dialog dan pemahaman yang lebih baik antara generasi yang berbeda.
Misalnya, ketika orang dewasa berusaha untuk mempelajari dan memahami bahasa ini, mereka dapat lebih terhubung dengan anak-anak mereka atau siswa mereka. Ini bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka peduli dan bersedia untuk mendengarkan serta memahami dunia anak muda.
Melihat perkembangan yang cepat dan dinamis dari bahasa gaul Gen Alfa, pertanyaannya adalah: apa yang akan terjadi selanjutnya? Dengan teknologi yang terus berkembang, kita bisa membayangkan bahwa bahasa ini akan terus beradaptasi. Mungkin, di masa depan, kita akan melihat lebih banyak penggunaan teknologi dalam bahasa, seperti augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) untuk menciptakan bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan mendalam. Namun, satu hal yang pasti: bahasa gaul Gen Alfa akan terus menjadi cerminan dari dunia di sekitar mereka dunia yang terhubung, cepat, dan penuh tantangan serta peluang.
ADVERTISEMENT