Konten Media Partner

Alexander GB: Debat Capres Terakhir Tidak Menghasilkan Strategi Kebudayaan

7 Februari 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku Kebudayaan Lampung, Alexander GB. | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku Kebudayaan Lampung, Alexander GB. | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pelaku budaya Lampung Alexander GB, menanggapi pernyataan para calon presiden dalam debat capres terakhir terkait masalah kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Alexander GB dalam acara Cawa Politik by Lampung Geh, di sesi 'Nobar dan Bedah Debat Capres Terakhir' pada hari Minggu, 4 Februari 2024 di Hotel Bukit Randu Bandar Lampung.
Alexander GB selaku penanggap pada tema kebudayaan menyampaikan, masalah kebudayaan yang utama salah satunya perlindungan cagar budaya.
"Salah satu kasus masalah kebudayaan, tentang perlindungan cagar-cagar budaya, itu salah satunya, selain itu ruang publik tidak ada, ruang publik seperti taman budaya mengalami birokratisasi, kemudian ada problem di kita, yaitu inkompetensi di bidang kebudayaan," kata Alexander.
Bahkan, ia juga menyoroti tidak adanya aktivitas budaya di sejumlah tempat yang disediakan pemerinta, seperti taman budaya.
"Jadi orang kebudayaan yang tempatkan di taman budaya itu, orang-orang dari dinas, yang tidak kompeten membincang kebudayaan sehingga tidak melakukan aktivitas kebudayaan," imbuhnya
ADVERTISEMENT
Menurut Alexander, akibat tidak adanya ruang publik dikota dan desa mengakibatkan tidak terjadinya panggung ekspresi, termasuk masalah soal literasi, literasi digital, dan lainnya. Hal ini menjadi problem di Lampung maupun Nasional.
Namun dalam narasi debat terakhir, kebudayaan yang dianggap penting tidak ada kebijakan yang mendukung.
"Jadi Kebudayaan dianggap penting tapi tidak ada kebijakan yang mensuport, mendukung dan secara lintas sektoral juga tidak di suport, itu yang terjadi sampai sekarang bahkan di Lampung," ungkapnya
Selain itu, Alexander juga menyampaikan, masalah kebudayaan di Lampung, seperti Rumah Daswati yang sudah lama sekali di perjuangkan namun belum ada titik terang.
Terkait pemaparan dari para calon presiden saat debat, Alexander menilai, ketiga paslon belum menjawab strategi kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Namun dari uraian paslon nomor urut 1 yang mungkin akan membuat kementrian kebudayaan sendiri, karena memang selama ini kebudayaan bergabung dengan kementerian pendidikan, padahal kebudayaan banyak urusan," tutupnya (Cha/Ansa).