Konten Media Partner

Menteri BUMN dan Menag RI Tinjau Kesiapan RS Darurat COVID-19 Provinsi Lampung

8 Agustus 2021 20:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Multazam Asrama Haji Lampung yang kini dialihfungsikan menjadi RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Multazam Asrama Haji Lampung yang kini dialihfungsikan menjadi RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau Gedung Multazam Asrama Haji Lampung yang dijadikan sebagai lokasi Rumah Sakit Darurat COVID-19, Minggu (8/8).
Menteri BUMN, Menteri Agama, dan Gubernur Lampung meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN, Menteri Agama, dan Gubernur Lampung meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Rumah Sakit Darurat COVID-19 tersebut diberi nama Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) Ekstensi Asrama Haji Lampung dan akan mulai bisa dioperasikan pada Selasa (10/8). Rumah Sakit ini dibangun berkat sinergisitas Pemerintah Provinsi Lampung bersama pemerintah pusat guna mengantisipasi bila terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Provinsi Lampung.
Menteri BUMN, Menteri Agama, dan Gubernur Lampung meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Gedung dengan 5 lantai tersebut, pada tahap pertama telah diisi tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) sebanyak 200 tempat tidur.
ADVERTISEMENT
"Saya mengucapkan terima kasih, alhamdulillah ini merupakan salah satu upaya kita dalam mengantisipasi COVID-19 di Provinsi Lampung," ujar Arinal.
Menteri BUMN, Menteri Agama, dan Gubernur Lampung meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Arinal berharap bahwa angka kasus COVID-19 di Provinsi Lampung terus menurun. "Kita mempersiapkan ini untuk saudara kita yang dirawat. Saya dan kita semua selalu berdoa kalau bisa angka COVID-19 di Lampung ini menurun," harapnya.
Menteri BUMN, Menteri Agama, dan Gubernur Lampung meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rumah sakit ini terbangun, salah satunya dari hasil percakapan telepon dirinya bersama Gubernur Lampung.
"Tidak mungkin hal ini terjadi kalau tanpa kerjasama antara Kementerian BUMN, Kementerian Agama dan khususnya Bapak Gubernur Lampung," ujar Erick.
Menteri BUMN, Menteri Agama, dan Gubernur Lampung meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19, Minggu (8/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Erick menyebutkan rumah sakit ini disiapkan dengan fasilitas yang terbaik untuk penanganan pasien COVID-19. Namun demikian, Erick berharap bahwa angka COVID-19 di Provinsi Lampung terus menurun.
ADVERTISEMENT
"Tentunya berdoa bukan menambah penyebaran COVID-19, tetapi ini bisa menanggulangi kebutuhan penanganan COVID-19," katanya.
Erick menjelaskan bahwa apabila pandemi COVID-19 berakhir, fasilitas rumah sakit tetap bisa digunakan untuk penanganan penyakit lainnya. "Saya berharap untuk masyarakat Lampung mohon jaga protokol kesehatan, kami pemerintah hadir untuk menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan," ujarnya.
Erick mengatakan selain Rumah Sakit Darurat COVID-19, percakapannya dengan Gubernur Lampung juga membahas mengenai oksigen dan vaksinasi. Untuk vaksinasi, Ia menjelaskan bahwa BUMN fokus pada vaksin gotong royong, yakni bekerjasama dengan Kadin dan para perusahaan swasta yang mau mengikutsertakan pegawai atau masyarakat sekitar perusahaan untuk vaksin dengan gratis.
"Pak Gubernur akan memberikan list kepada saya, mana perusahaan swasta yang ingin mendorong percepatan vaksinasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa kehadiran rumah sakit ini menjadi bukti bahwa pemerintah memberikan respon yang cepat dan terbaik untuk seluruh masyarakat terutama di Lampung.
"Fasilitas ini disiapkan, namun dengan harapan tidak untuk ditempati, artinya kita semua diberikan kesehatan dan aman dari pandemi COVID-19," ujar Yaqut.
Untuk diketahui, pada lantai 1 gedung ini akan digunakan di antaranya untuk lobby triase, kemudian ruang IGD/ICU/HCU, radiologi dan laboratorium. Selanjutnya, Lantai 2 hingga lantai 5 akan digunakan untuk ruang perawatan. Dan Gedung Jabal Qubis, salah satu gedung lainnya akan digunakan untuk tempat tinggal tenaga kesehatan.(**)