Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Viral Audio Peringatan Gempa dan Letusan Krakatau, Pemprov dan BMKG: Hoaks
29 September 2020 23:16 WIB
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto memastikan rekaman suara ancaman gempa dan letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang beredar di masyarakat adalah Hoaks, Selasa (29/9)
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang mendapati rekaman tersebut diimbau tidak ikut menyebarkannya.
"Hoaks. Saya tidak pernah memberikan informasi tentang kemungkinan letusan gunung," ujar Sekda Fahrizal Darminto
Fahrizal mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi tersebut dan tidak ikut menyebarkannya. "Jangan percaya dengan hoaks," imbaunya.
Dalam Rekaman Hoaks tersebut, pria bernama Andre itu mengaku mendapatkan informasi terkait akan adanya gempa yang diakibatkan letusan gunung anak krakatau (GAK) tersebut dari Sekretaris Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto.
"Aku baru dapat kabar dari Sekda Provinsi. Beliau dapat data resmi dari BMKG yang memperkirakan kalau Gunung Krakatau akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat," kata pria bernama Andre melalui rekaman suara yang beredar di whatsapp.
ADVERTISEMENT
Rekaman suara yang mengaku bernama Andre menyebutkan gempa yang akan terjadi itu diprediksi mencapai 8 Skala Richter. "Perlu diingat bahwa gempa di Liwa saat itu 6,5 skala richter. Nah yang ini di atas 8," sebutnya.
Andre juga mengingatkan agar masyarakat yang berada di sekitar pantai untuk berhati-hati. "Artinya keluarga kita yang ada di dekat pantai mohon untuk diingatkan karena sekarang ini sekda sudah memerintahkan instansi terkait seperti BPBD untuk menentukan titik-titik koordinat penyelamatan," katanya dalam rekaman suara berdurasi 1 menit 34 detik tersebut.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung melalui akun Instagramnya menyebutkan bahwa audio yang tersebar tersebut adalah hoax. "BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut dan dihimbau kepada masyarakat," tulis BMKG dalam postingannya.
ADVERTISEMENT
Pihak BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif menerima informasi, jangan dulu panik, namun dahulukan untuk mencari tahu kebenarannya, dan tidak terburu-buru menyebarluaskannya. "Jika mendapat broadcast terkait audio tersebut untuk tidak menyebarluaskannya dan langsung saja dihapus, agar tidak kembali membuat resah masyarakat," mengutip dari keterangan tertulis BMKG
Sampai saat ini, terkait gempa bumi terlebih tsunami belum bisa diprediksi. Jadi jika banyak beredar terkait prediksi gempa dan tsunami abaikan saja berita tersebut. "BMKG dan juga Badan Geologi terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau sampai saat ini. Jadi pastikan untuk memantau perkembangan beritanya hanya dari aplikasi InfoBMKG dan aplikasi MAGMA INDONESIA," tutupnya. (*)