Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan kulinernya yang lezat, mulai dari Nasi Padang yang telah tersohor ke seluruh penjuru dunia hingga penganan tradisonal lain yang cukup melegenda, salah satunya Lapek Bugih atau dalam bahasa Indonesia disebut Lepat Bugis.
ADVERTISEMENT
Lapek Bugih merupakan salah satu penganan tradisional yang cukup digemari dan sangat familiar dengan lidah orang Minang. Bahkan, di setiap upacara adat Lapek Bugih tak akan ketinggalan.
Namun, berdasarkan cerita yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, Lapek Bugih berasal dari daerah Bugis, Makassar yang dibawa pelaut dari daerah itu ke Ranah Minang.
Selain di Ranah Minang, Lapek Bugih juga cukup tersohor di Provinsi Riau dengan nama yang sama.
Sekilas, Lapek Bugih juga mirip dengan Kue Bugis asal Betawi atau Kue Mendut di Jawa Tengah.
Jika di tanah Jawa penganan itu berbahan dasar ketan putih dengan isi enten kelapa campuran gula merah. Namun, di Sumatera Barat Lapek Bugih terbuat dari tepung ketan putih dan juga ada ketan hitam yang dicampur dengan gula pasir. Kemudian, dilumuri dengan santan dengan jumlah yang cukup dominan, sehingga menghasilkan rasa yang lezat.
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat Lapek Bugih yaitu terdiri dari santan kelapa, garam, vanili dan dibungkus menggunakan daun pisang. Sementara untuk isiannya terdiri dari parutan kepala yang dicampur gula pasir atau gula merah.
Proses pembuatan Lapek Bugih tidak terlalu rumit, serta bahan bakunya, khusus di Sumatera Barat sangat mudah untuk didapatkan.
Tahap awal, santan akan dimasak terlebih dahulu dengan menambahkan garam secukupnya, setelah mendidih, santan tersebut dituangkan ke dalam tepung ketan, boleh menggunakan ketan hitam ataupun putih, tergantung selera masing-masing, kemudian adonan itu diaduk hingga rata.
Sementara, untuk membuat bagian isi, terlebih dahulu kita memarut isi kelapa, biasanya kelapa yang digunakan adalah kepala tua, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, parutan kelapa dimasak dengan dicampur gula pasir, daun pandan dan ditambah kan air putih secukupnya, diaduk hingga terlihat berserabut.
Lalu, ditambahkan garam serta magarin dan dimasak hingga matang.
Setelah kedua adonan itu selesai dimasak dan ditempatkan di wadah masing-masing, maka tahap selanjutnya, bentuk adonan yang terbuat dari santan serta tepung ketan, pipihkan, lalu ditambah dengan adonan parutan kelapa.
Lalu, adonan kelapa dibungkus dengan adonan santan dan beras ketan, letakkan di atas daun pisang, kemudian disiram menggunakan santan diatas adonan yang berada di daun pisang tersebut, lalu bungkus dengan bentuk seperti piramida.
Tahap terakhir pembuatan Lapek Bugih, yaitu adonan yang telah dibungkus menggunakan daun pisang yang dibentuk seperti piramida itu dikukus hingga matang, Lapek Bugih siap disajikan.
ADVERTISEMENT
Di Sumatera Barat, selain dalam upacara adat, Lapek Bugih juga sangat mudah ditemukan saat Ramadan. Umumnya, ketika kita mengunjungi pasar pabukoan, pasti akan menemukan Lapek Bugih.
Bahkan, pedagang kaki lima dadakan yang berjualan di pinggir jalan saat bulan Ramadan juga kerap menjajakan Lapek Bugih.
Penasaran dengan rasanya, yuk cicipai saat berbuka sebagai pelengkap menu berbuka di Ramadan tahun ini.