Konten Media Partner

Shelter Tsunami di Ulak Karang Tak Terawat

13 Februari 2019 13:16 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shelter tsunami untuk Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Ulak Karang Padang tampak tak terawat. (M. Hendra/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Shelter tsunami untuk Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Ulak Karang Padang tampak tak terawat. (M. Hendra/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Bangunan shelter tsunami di Ulak Karang, Kecamatan Padang Timur, Padang, Sumatera Barat, tampak tak terawat. Sirene peringatan tsunami di shelter untuk Tempat Evakuasi Sementara (TES) tidak berfungsi karena tidak dialiri listrik.
ADVERTISEMENT
Sejumlah peralatan pembangkit listrik tenaga surya di shelter yang dibangun 2 tahun lalu itu, hilang seperti lampu, bateri panel surya, dan kabel-kabelnya.
Bangunan 5 lantai itu juga tidak ada sumber air bersih untuk minum dan MCK. Pagar shelter pun rusak.
"Dulu sempat ada listriknya. Sekarang sudah putus sejak 2 tahun lalu," ujar Lismi Hasan salah seorang warga di sekitar shelter Ulak Karang kepada langkan, Rabu 13 Februari 2019.
Akibatnya, kata Lismi, shelter di Ulak Karang Padang itu, menjadi lokasi maksiat, tempat nyabu, dan bahkan jadi lokasi pub nya para LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender).
Shelter yang berdiri dekat dari kawasan Universitas Bung Hatta Padang ini, juga tidak dirawat pemerintah. Sehingga menjadi bangunan yang berdiri tanpa ada aparat yang menjaganya.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami sebagai masyarakat, ya menjaganya seperti itu, melarang muda mudi naik ke shelter. Selain itu, menghalangi hewan peliharaan yang liar, dan terkadang dijadikan tempat senam sehat bagi para ibu-ibu," katanya.
Masyarakat di kawasan shelter berharap, pemerintah segera memberikan perhatian kepada shelter tersebut. Apalagi gempa di Padang sering terjadi, dan membuat masyarakat jadi khawatir terjadinya bencana tsunami.
"Jika seandainya gempa berkekuatan kuat yang mengakibatkan potensi tsunami, dan terjadinya di malam hari, bagaimana kami bisa berlari menuju shelter tersebut," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat Erman Rahman mengatakan, belum adanya serah terima dari BNPB ke pemerintah daerah.
"Shelter itu belum diserahkan terima kan lagi. Rencana kita BPBD provinsi yang akan ambil alih. Biar kendala yang ada di lapangan bisa segera diselesaikan," katanya. (M Hendra)
ADVERTISEMENT