Konten dari Pengguna

Transformasi Pertanian Menuju Keseimbangan Ekologi: Pelatihan Pertanian Organik

Latifah Zulfaa
Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Universitas Diponegoro
18 Februari 2024 4:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Latifah Zulfaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presentasi Pelatihan Pertanian Organik pada Lahan Padi Sawah
zoom-in-whitePerbesar
Presentasi Pelatihan Pertanian Organik pada Lahan Padi Sawah
ADVERTISEMENT
Banjarejo, Karanganyar, Pekalongan (20/01/2024) – Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 mengadakan Pelatihan Program Pertanian Organik dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik kepada kelompok tani di Balai Desa Banjarejo. Acara dilaksanakan pada hari Sabtu (20/01) pukul 19.30 di Desa Banjarejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pemilihan program adalah penggunaan pupuk, pestisida, fungisida dan herbisida kimia yang semakin tidak terkendali dan terdapat banyak peternak kambing yang belum memanfaatkan limbah kotorannya.
ADVERTISEMENT
Program pelatihan pertanian organik pada lahan padi sawah dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing yang dilakukan oleh Latifah Zulfaa (21) mahasiswa jurusan Agroekoteknologi KKN Tim I Universitas Diponegoro telah berhasil dilaksanakan. Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok tani yang antusias, menandai komitmen mereka untuk mengadopsi metode pertanian yang ramah lingkungan.
Dalam program pertanian organik, kelompok tani diberikan pemahaman tentang teknik-teknik bertani tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Peserta belajar tentang cara menjaga keseimbangan ekosistem di lahan sawah, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Kotoran Kambing
Pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing menjadi momen penting. Para peserta diajak secara praktis untuk melakukan demontrasi pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing dengan komposisi bahan yang sesuai dengan PERMEN RI No. 70/PERMENTAN/sr140/2011 agar menghasilkan pupuk organik yang bagus. Komposisi bahan yang digunakan adalah kotoran kambing, sekam, dan dolomit kemudian dilakukan fermentasi menggunakan bakteri EM4. Hasil akhirnya adalah pupuk organik berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
ADVERTISEMENT
Partisipasi aktif kelompok tani selama pelatihan mencerminkan dorongan mereka untuk mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan. Diskusi dan tanya jawab intensif juga menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan antaranggota kelompok tani, membangun komunitas yang kuat. Dengan kesuksesan program pertanian organik dan pelatihan pembuatan pupuk organik di Balai Desa Banjarejo, terbuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dan peningkatan kualitas hasil pertanian di masa depan. Program ini menunjukkan bahwa pertanian organik bukan hanya pilihan berkelanjutan tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan kualitas hasil pertanian.
Penulis : Latifah Zulfaa
Dosen Pembimbing Lapangan : Yayuk Astuti, S.Si, Ph.D
Lokasi : Desa Banjarejo, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan