Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Kata Smartwatch tentang Gaya Hidup Sehatmu? Temukan Manfaatnya untuk Gen-Z!
17 Desember 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Leni Nur Halizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penulis: Amabyle Kezia E, Leni Nur Halizah, Levi Shevdita A, Salma Muthia J, Zayyid Sulthan R (Mahasiswa Jurusan Sosiologi , Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia)
ADVERTISEMENT
Lebih dari Sekadar Gaya: Apakah Smartwatch Benar-Benar Membantu Kesehatanmu?
Smartwatch sekarang seperti sahabat baru bagi Gen-Z; fungsional, keren, dan penuh fitur yang seolah dirancang untuk gaya hidup modern. Di mana-mana, perangkat ini melingkar di pergelangan tangan, memadukan tren fashion dan teknologi. Tapi, apakah semua orang benar-benar membutuhkannya? Atau jangan-jangan, kita cuma terjebak tren, takut ketinggalan atau Fear of Missing Out (FOMO), atau malah jadi terlalu bergantung pada teknologi ini? Apalagi, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada isu-isu yang nggak bisa diabaikan, seperti privasi data yang dikumpulkan atau kecenderungan untuk mendorong kita lebih percaya algoritma ketimbang informasi kesehatan konvensional lain—seperti saran dari profesional, pengetahuan dari orang sekitar, dan informasi-informasi yang terbentuk melalui interaksi sosial lainnya. Sebelum memutuskan apakah smartwatch memang jadi kebutuhan atau sekadar aksesori gaya hidup, penting bagi Gen-Z untuk mempertimbangkan baik-baik manfaat dan risikonya. Artikel ini akan mengupas semuanya, membantu untuk menentukan apakah perangkat ini benar-benar sahabat gawai yang mempermudah, atau justru sesuatu yang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Tren penggunaan smartwatch di kalangan Gen-Z lagi naik daun. Dengan janji untuk memantau aktivitas fisik dan meningkatkan kesehatan, perangkat ini dipandang keren sekaligus fungsional. Statistik menunjukkan bahwa pengguna aplikasi kesehatan di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar pada 2024 (Statista). Nah, tapi ada sisi lain yang jarang dibahas. Mungkin saja, banyak dari kita membeli smartwatch bukan karena benar-benar butuh, tetapi karena pengaruh tren gaya hidup dan tekanan sosial. Menurut Koeniger-Donohue et al. (2020), perangkat ini memang sering lebih dipromosikan sebagai aksesori fesyen daripada alat kesehatan, yang akhirnya mendorong perilaku konsumtif.
Dibahas lebih lanjut, ketergantungan pada teknologi ini mulai mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan sosial. Alih-alih mendiskusikan masalah kesehatan dengan teman atau profesional, Gen-Z cenderung percaya pada algoritma di jam tangan mereka (Ali, 2021). Penelitian oleh Widyarini (2021) juga mencatat bahwa ketergantungan ini bisa membuat penggunanya lebih terisolasi secara sosial. Jadi, apakah smartwatch benar-benar menjadi alat yang membantu kesehatan, atau hanya simbol status yang bikin kita makin terjebak dalam dunia digital? Pertanyaan ini penting, apalagi ketika kita mulai mengabaikan esensi sebenarnya dari gaya hidup sehat, terutama sehat secara sosial, yakni koneksi dengan sesama manusia.
ADVERTISEMENT
Smartwatch Enggak Cuma Buat Gaya, Tapi Penting Buat Kesehatan, Lho!
Masalah kesehatan seperti kurangnya aktivitas fisik, meningkatnya penyakit kronis, pola makan yang gak teratur, dan jam tidur yang berantakan makin jadi perhatian, terutama buat Gen-Z. Apalagi dengan ketergantungan pada gadget yang udah jadi bagian hidup sehari-hari, kebiasaan ini bikin risiko kesehatan jangka panjang kayak obesitas dan hipertensi makin meningkat. Nah, sejak pandemi Covid-19, smartwatch sebagai teknologi kesehatan yang bisa dipakai (wearable health technology) mulai dikenal luas dan membantu banyak orang, termasuk Gen-Z, buat lebih aware sama kesehatan pribadi mereka di tengah kemajuan teknologi yang melesat sekarang ini.
Smartwatch dinilai efektif untuk mengatasi masalah ini karena punya banyak fitur yang mendorong gaya hidup yang lebih sehat. Gadget ini gak cuma memantau aktivitas fisik, tapi juga membantu kita jadi lebih proaktif menjaga kesehatan, seperti pola tidur kita dan manajemen stres. Pergeseran ke pola hidup preventif kayak gini juga cocok banget buat Gen-Z yang dikenal sebagai generasi digital native, karena mereka bisa lebih gampang memprioritaskan kesehatan lewat teknologi yang sudah terintegrasi ke kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Smartwatch gampang banget menyatu sama gaya hidup digital Gen-Z karena bikin pemantauan kesehatan jadi lebih simpel dan menarik. Dengan fitur pelacakan aktivitas real-time, pengguna bisa tahu kondisi tubuh mereka kapan saja dan menetapkan target kesehatan sesuai kebutuhan. Dengan teknologi ini, Gen-Z bisa lebih disiplin dan proaktif dalam menjaga kesehatan, ini sudah jadi langkah nyata untuk mencapai tubuh yang lebih fit dan gaya hidup yang lebih baik.
Walaupun teknologi ini bikin pengelolaan kesehatan jadi lebih akurat dan memungkinkan perawatan yang lebih personal, ada juga dampak sosial yang perlu diperhatikan, terutama buat Gen-Z. Buat mahasiswa yang termasuk Gen-Z, wearable health technology seperti smartwatch memang berguna banget untuk membangun kebiasaan sehat. Akan tetapi, hal ini juga bisa bikin mereka terlalu bergantung sama data digital.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, interaksi dengan orang lain, baik itu teman atau keluarga, bisa terganggu karena lebih percaya sama data dari algoritma dibanding nasehat profesional atau pendapat teman sebaya. Kalau enggak hati-hati, hal ini bisa bikin pengguna jadi lebih terisolasi secara sosial. Jadi, selalu pakai teknologi ini dengan bijak, ya!
Smartwatch, Kecil-Kecil Banyak Bisanya!
Sejak munculnya pandemi Covid-19, popularitas smartwatch terus mengalami perkembangan. Kok, bisa? Jadi, hal ini bisa terjadi karena masyarakat mulai sadar kalau gaya hidup sehat itu merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian. Nah, smartwatch yang biasa dipakai sebagai alat penunjuk waktu ternyata punya banyak banget fungsi lainnya, lho! Selain tampilannya yang modis, smartwatch punya fitur canggih yang bisa tracking kesehatan fisik dan mental penggunanya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan dulu, tracking kesehatan secara real-time saat ini mudah banget untuk dilakukan. Enggak ada lagi, tuh, harus antri panjang dan keluar biaya kalau mau periksa kesehatan. Bagi pengguna smartwatch, mereka bisa kapan aja memantau kondisi kesehatan seperti detak jantung, tekanan darah, kadar oksigen dalam darah, dan masih banyak lagi. Cukup dengan memakai gadget ini, data kesehatan penggunanya bakal langsung direkam dan disimpan secara rapi di aplikasi ponsel.
Enggak sampe situ aja! Fitur canggih smartwatch bisa bikin para penggunanya terhubung secara sosial. Misalnya, beberapa aplikasi terintegrasi dalam smartwatch memungkinkan pengguna untuk berkompetisi dengan teman atau orang lain. Nah, hal ini lah yang mendorong mereka untuk lebih aktif bergerak. Hebatnya lagi, smartwatch juga bisa mendeteksi tingkat stres, lho!
ADVERTISEMENT
Bisa dilihat, kan, smartwatch ternyata lebih dari sekadar gadget, alat ini udah jadi bagian dari gaya hidup sehat yang lebih menyeluruh. Dengan berbagai fungsinya yang mendukung kesehatan fisik dan mental, enggak heran kalau gadget ini digemari banget oleh Gen-Z, yang mengutamakan keseimbangan antara aktivitas fisik, kesehatan mental, dan konektivitas sosial.
Smartwatch sebagai Sahabat Gen-Z!
Nah, sekarang kamu telah mengetahui apa saja fungsi smartwatch berdasarkan fitur-fitur yang ada. Lalu, bagaimana Gen-Z memanfaatkan fungsi smartwatch dalam kehidupan sehari-hari?
Ternyata, smartwatch sebagai wearable health technology telah mendapatkan popularitas di kalangan Gen-Z, lho! Hal ini dikarenakan smartwatch memiliki fungsi gadget yang menarik dan dapat memudahkan aktivitas sehari-hari. Penggunaan smartwatch ini memungkinkan pemantauan kesehatan di mana saja dan kapan saja oleh seseorang tanpa harus mengeluarkan biaya lainnya (Kibuuka, 2024). Smartwatch digunakan untuk mengelola kebugaran fisik serta melakukan pemantauan kesehatan terhadap aktivitas mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satu fungsi smartwatch yang sering digunakan oleh Gen-Z adalah untuk mengukur jumlah langkah per hari sesuai dengan target yang diinginkan. Terutama bagi seseorang yang gemar melakukan olahraga gym, smartwatch sangatlah berguna untuk mengontrol kalori yang terbakar, menghitung durasi olahraga, dan mengukur detak jantung. Penggunaan smartwatch dapat mempermudah penggunanya untuk memonitor durasi olahraga mereka dalam satu minggu. Selain itu, kompatibilitas teknologi smartwatch menjadi hal yang sangat menarik minat Gen-Z karena mampu untuk terhubung dengan smartphone. Mereka merasa penting untuk menggunakan kelebihan dari kemudahan smartwatch yang dapat terintegrasi dengan perangkat lain sehingga penggunaan fungsi smartwatch dapat dimanfaatkan secara optimal. Wah, ternyata banyak sekali fungsi menarik smartwatch yang dapat digunakan oleh Gen-Z untuk kesehatan, ya!
ADVERTISEMENT
Bagaimana Perubahan Gaya Hidup Gen-Z dengan Penggunaan Smartwatch?
Jadi, sebenarnya Gen-Z enggak cuma pakai smartwatch buat cek jam atau notifikasi, tapi juga untuk mengukur kesehatan dan kebugaran. Smartwatch sekarang punya sensor seperti akselerometer, GPS, pedometer, dan sensor detak jantung yang membantu nge-track aktivitas dan tidur penggunanya (Widodo et al., 2018). Makanya, Gen-Z jadi lebih sadar pentingnya kesehatan karena data yang mudah diakses.
Salah satu pengguna bilang, “Semenjak selalu pake smartwatch aku jadi tau, sih, ternyata step aku dikit banget. Jadi sekarang selalu mikir, hari ini aku udah berapa langkah ya? Oh, masih kurang nih, muter lagi deh. Jadi, apa ya, aku jadi tau gitu target yang harus dicapai karena udah ada ukurannya.” (M, 23 tahun)
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa, smartwatch telah dirancang untuk terintegrasi secara optimal dengan aplikasi di smartphone lewat bluetooth yang secara lebih detail dapat melihat data kesehatan penggunanya, meliputi jam tidur, jumlah langkah, heart rate, data siklus menstruasi, pola makan, stress level, record workout, dsb. Praktis banget!
ADVERTISEMENT
“Di aplikasi kita tau jam tidur, step kita, detak jantung, siklus mens, sama bisa isi menu makan, isi kuesioner stress level, sama bisa liat kita udah workout apa aja kalo kita rajin track workout pake smartwatch, sebenarnya banyak sih.” (M, 23 tahun)
Namun, ditemukan bahwa ada Gen-Z yang menggunakan teknologi atau mengikuti tren hanya karena perasaan FOMO, yaitu kecemasan tertinggal informasi atau aktivitas yang dianggap penting oleh lingkungannya.
“Waktu itu beli pas lagi harbolnas, lagi murah beli deh.” (T, 22 tahun)
“Di beli karena sebenarnya emang lagi cari jam tangan, awalnya, sih, gamau yang smartwatch juga. Tapi karena lagi murah waktu itu terus temen ada yang pake ini dan reviewnya bagus jadi yaudah beli aja” (T, 22 tahun)
ADVERTISEMENT
Jadi, selain manfaat kesehatan, ada juga faktor sosial dan tren yang bikin Gen-Z makin tertarik pakai smartwatch. Kalau kamu tim pakai smartwatch karena butuh atau cuma FOMO doang, nih?