Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KNPI Tuntut Pemerintah Tegas Usut Aksi Biadab Terorist Radikal
13 Mei 2018 21:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari LensantbNEWS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumbawa Barat,--Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1439 H, kita dikejutkan dengan aksi narapidana Terorisme di Mako Brimob serta yang terbaru, ledakan bom di tiga Gereja di Surabaya, Ahad (13/5). Rangkaian kejadian itu menunjukkan bahwa radikalisme, apalagi yang mengatasnamakan agama, sungguh sangat memprihatinkan dan mengiris hati kita semua.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, menyaksikan dan mencermati dengan seksama rangkaian peristiwa di atas, khususnya peristiwa bom di tiga Gereja di Surabaya, KNPI Sumbawa Barat menuntut pemerintah Tegas dan Adil terhdap aksi biadab "terorist radikal" atas nama Islam terhadap penyerangan Jemaat Gereja di Surabya.
"Hal ini menindaklanjuti penyerangan dengan bom di 3 gereja secara bersamaan di Kota surabaya
Aksi "terorist" di surabaya hari ini merupakan buah dari pemahaman syahid/jihad yang sangat sempit."Ucap Trisman Ketua DPD KNPI Sumbawa Barat kepada media ini.
Lanjut Trisman,"Pengeboman di 3 gereja menunjukkan pemahaman radikalisme yang tanpa dasar agama yang kuat karena sejatinya Islam adalah agama "rahmatan lil alamiin" bukan untuk membuat sengsara korban dan keluarga yang ditnggalkan." kata dia.
ADVERTISEMENT
"Semakin sporadis dan sadisnya aksi aksi terorist seperti di atas harus segera kita membentengi diri kita,klurga dan lingkungan dgn ilmu dasar agama islam yang kuat dan fundamental degan menjadikan perbedaan adalah rahmat dan warna warni dunia untuk hidup beriringan dan bersama."imbuhnya.
Menurut ketua KNPI sumbawa barat Pemahaman NKRI harga mati dan harus turun sampai ke RT, RW, Desa, Sekolah, dan komunitas pemuda lainnya.
"Mari menjadikan perbedaan mnejadi bahan pembelajaran untuk kita bersama." tutupnya.
Lensantb.com, Reporter: AW