Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Lagu 'Oh Darling!': Bucin ala Paul McCartney
20 Februari 2020 13:39 WIB
Tulisan dari Leonardus Suwandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Kalau jadi bucin jangan nanggung, kalau kamu mau diputusin pacarmu ya mau jerit-jerit silahkan, mohon-mohon juga silahkan, mau galau-galauan sampe nge-down yok wiss!!. Ga usah sok-sok gengsi atau sok-sok bisa move on kalau diputusin, apalagi kalau udah sayang-sayangnya malah ditinggal."
ADVERTISEMENT
Yah kurang lebih inilah pesan dari Eyang Paul McCartney untuk para bucin lewat salah satu tembangnya bersama The Beatles yang berjudul "Oh Darling". Sebuah lagu yang menurut saya juga cukup underrated dalam katalog The Beatles.
Lagu yang—jika dilihat dari liriknya—bercerita soal seorang lelaki yang mau diputus oleh pacarnya. Si lelaki yang tidak terima lantas banyak memohon dengan berjanji tidak akan menyakitinya dan nasibnya jika hubungan mereka harus diakhiri
Berikut lirik dan lagunya:
Oh! Darling, please believe me
I'll never do you no harm
Believe me when I tell you
I'll never do you no harm
Oh! Darling, if you leave me
I'll never make it alone
Believe me when I beg you, ooh
ADVERTISEMENT
Don't ever leave me alone
When you told me
You didn't need me anymore
Well you know I nearly broke down and cried
When you told me
You didn't need me anymore
Well you know I nearly broke down and died
Oh! Darling, if you leave me
I'll never make it alone
Believe me when I tell you
I'll never do you no harm
Believe me darling
When you told me, ooh
You didn't need me anymore
Well you know I nearly broke down and cried
When you told me
You didn't need me anymore
Well you know I nearly broke down and died
Oh! Darling, please believe me
I'll never let you down
ADVERTISEMENT
Oh, believe me darling
Believe me when I tell you, ooh
I'll never do you no harm
Lagu ini sendiri berada di album Abbey Road, salah satu dari album terakhir The Beatles yang dirilis di tahun 1969. Lagu ini juga dianggap sebagai performa vokal terbaik dari Paul McCartney dan juga balada favorit para "sobat ambyar Beatlemania". Bagaimana tidak, tiap kali sebuah band tribute Beatles membawakan lagu ini, langsung disambut dengan nyanyian para muda-mudi yang dengan perasaan campur aduk. Ada yang memang galau atau sekedar seru-seruan teriak-teriak saja.
Menurut saya, lagu ini memiliki keunikan karena Paul McCartney menunjukkan apa itu kegalauan bukan lewat kesenduan, tapi lewat sebuah keliaran. Yah, mungkin mendekati ke psikopatan. Mungkin kalau kamu akrab dengan lagu patah hati lainnya milik Afghan atau Kerispatih, mereka mengungkapkan kepatah-hatian dengan lembut dan mendayu. Berbeda dengan Paul dimana dia seolah-olah mengultimatum si wanita agar tetap bersamanya, mungkin alih-alih si wanita meleleh yang ada dia akan makin ngeri dengan teriakan-teriakan ini. Lagu yang mungkin cocok bagi kalian yang berpandangan bahwa, "Jodoh itu dikejar sampai dapat, ga ada tuh ikan lain yang untuk dipancing".
ADVERTISEMENT
Nah, untuk teknik sendiri menurut saya ini adalah salah satu lagu di mana Paul menghabisi vokalnya selain di lagu Helter Skelter, tetapi, untuk lagu ini menurut saya memiliki vokal yang lebih bertenaga dibanding Helter Skelter, karena terdengar untuk beberapa lirik seperti "I never let you down" di dekat-dekat penutupan lagu, suaranya terdengar seperti dia menarik urat untuk melepaskan suaranya hingga maksimal. Bahkan kawan-kawan saya yang berperan sebagai Paul di beberapa band Tribute Beatles sebagian tidak berani membawakan lagu ini di kunci aslinya, bahkan beberapa ada yang minta di turunkan. Selain itu, lagu ini juga bersifat emosional, cocok untuk para sobat ambyar yang lagi sakit-sakitnya karena di tinggal di kala sayang-sayangnya.
ADVERTISEMENT
So oh darling! If you leave me, i never make it alone..............