Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kumpul Pinggir Kolam, Tips Finansial Untuk Freelancer
30 Mei 2019 17:16 WIB
Tulisan dari Leonita Julian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti pengalaman yang diceritakan oleh Kadek Arini (travel blogger) dan Sir Dandy (pekerja seni) dalam talkshow Kumpul Pinggir Kolam (KPK) pada Jumat, 24 Mei 2019, di kantor Kumparan.
ADVERTISEMENT
Makanya, sebagai freelancer harus punya trick buat jaga finansialnya biar nggak kosong atau bahkan minus. Apalagi kalau sudah berkeluarga.
Ini tips dari Mada Aryanugraha, Financial Planner yang juga hadir di acara tersebut:
1. Harus pandai atur financial. Freelancer harus memiliki tabungan yang besarnya = pendapatan/bulan x 6. Jadi sebagai jaminan 6 bulan ke depan ada tabungan, siapa tahu datang masa 'kemarau'nya. Kemarau = masa-masa paceklik, tak ada job.
2. Freelancer wajib memiliki asuransi kesehatan karena biaya berobat atau fasilitas kesehatan itu mahal.
Walaupun rajin nge-gym, jangan takabur, belum tentu tidak datang penyakit. Asuransi kesehatan itu penting, karena kesehatan tidak bisa diduga ya.
3. Pastikan hutangnya hutang yang produktif, yang bisa bikin income lebih besar.
ADVERTISEMENT
Misalnya, untuk travel blogger atau fotografer, hutang yang produktifnya adalah credit kamera/lensa yang lebih berkualitas.
Nah, produk asuransi yang sangat welcome dan tepat untuk freelancer adalah produk asuransi dari FWD Life Indonesia. Itulah mengapa pihak FWD Life Indonesia yang diwakili oleh Head of Branding and Digital, Rella Putra Bayunoto, turut menjadi pembicara dalam talkshow.
Acara yang dibungkus dengan nama BATAL (Buka Bersama Komunitas Lokal) ini memang merupakan kolaborasi kumparan dan FWD Life Indonesia.
Proteksi diri untuk freelancer dan pekerja seni seperti Kadek Arini dan Sir Dandy sangatlah penting. Lewat produk asuransi FWD ini mereka bisa mendapatkan backup asuransi, di saat tidak ada perusahaan yang mem-backup kesehatan mereka.
Padahal, Berdasarkan Pusat Statistik (BPS) jumlah pekerja pada Februari 2018, 23,8% dari total pekerja merupakan pekerja informal paruh waktu yang di dalamnya termasuk para freelancer, lho. Bahkan angka ini bakal terus meningkat karena millennials makin memilih pekerjaan paruh waktu.
ADVERTISEMENT
FWD Life menawarkan manfaat rawat inap, termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, dan perawatan setelah rawat inap, dengan iuran per bulan yang tidak besar, serta cara pengajuan dan klaim yang sangat mudah.
Salah satu inovasi yang dihadirkan oleh FWD Life adalah FWD Max, yaitu sebuah aplikasi yang memberikan informasi dan promo sesuai dengan ketertarikan atau passion pengunduh. Kita bisa megumpulkan poin dan menukarkannya dengan e-voucher maupun penawaran lain dari berbagai merchant.
Di acara KPK ini misalnya, peserta bisa menukarkan pointnya dengan e-voucher dan dum dum thai tea untuk buka puasa.
Selain talkshow, ada juga boardgame simulasi asuransi berhadian smartphone dan uang tunai yang diikuti beberapa peserta.
Permainan semacam monopoli ini mengajarkan peserta untuk menentukan pilihan finansialnya dan menerima risiko dari pilihannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Masing-masing peserta mendapat gaji (virtual), yang bisa ditabung di bank, membeli asuransi, beli saham, beli emas, atau tidak melakukan apapun.
Namun sebelum melakukan itu semua, peserta harus bayar hutang.
Tiap aktivitas ada benefit dan risikonya.
Misalnya, shopping yang tidak mahal, risikonya pun kecil. Sementara aktivitas hiking itu pengalamannya besar, risikonya pun besar. Nonton konser risikonya dianggap besar, karena bisa saja ada perampokan saat peserta tidak di rumah.
Semakin besar premi yang dibayarkan, semakin bagus pelayanannya, mendapat benefit rawat inap yang besar pula. Tetapi ya gitu, kalau tidak ada kejadian buruk, tidak terlalu berasa.
Jadi fungsi asuransi kesehatan ini sebenernya sebagai proteksi, siapa tahu ada kejadian buruk.
Selain boardgame, ada juga game cebur kolam mencari bola FWD yang berhadiah smartphone.
Bukan Kumpul Pinggir Kolam kalau tidak dihibur dengan musik keren. Suara merdu Alvin Baskoro mengawali suasana santai sore pinggir kolam, sementara Pamungkas menemani suasana sendu jelang buka puasa. Dan The Panturas yang membawakan tiga lagu menghentak pun membuat suasana malam di pinggir kolam makin semarak, apalagi dengan kehadiran para ABK Panturas (fans The Panturas).
Terima kasih ilmunya, FWD Life Indonesia dan Kumparan. Sampai bertemu di KPK berikutnya
ADVERTISEMENT