Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Twenty Five Twenty One Tamat, Realistis atau Hanya Tidak Sesuai Harapan?
6 April 2022 15:33 WIB
Tulisan dari Lia Wihenny tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Drama Korea Twenty Five Twenty One baru saja tamat setelah menayangkan episode terakhirnya pada Minggu, 3 April lalu. Melalui episode terakhirnya, diceritakan bahwa Na Heedo harus berpisah dengan Baek Yijin karena kesibukannya masing-masing. Na Heedo harus terus berlatih dan tinggal di asrama atlet nasional Korea sementara Baek Yijin memutuskan untuk menjadi koresponden di Kota New York. Jarak yang membentang ini lah yang menjadi faktor pendukung retaknya hubungan mereka.
ADVERTISEMENT
Jika melakukan kilas balik ke episode awal, drama Twenty Five Twenty One ini memulai cerita dengan anak Na Heedo yaitu Kim Minchae yang membaca buku harian ibunya. Hal ini menjadi petunjuk yang sangat jelas bahwa Na Heedo dan Baek Yijin tidak akan bersatu karena anaknya memiliki marga yang berbeda dengan Baek Yijin. Namun ternyata masih banyak penonton yang mendukung dan yakin bahwa mereka akan bersatu.
Drama ini ternyata mendapatkan respon luar biasa dari penonton terhadap episode finalnya. Sebagian penonton memang merasa puas namun banyak juga yang merasa kecewa. Melihat fenomena ini, apakah akhir kisah drama Twenty Five Twenty One realistis atau hanya tidak sesuai dengan harapan penonton?
Kata orang cinta pertama paling susah untuk dilupakan. Begitu juga dengan kisah cinta Na Heedo yang menganggap Baek Yijin sebagai cinta pertama yang menjadi kenangan indah baginya sampai ia dewasa. Tapi apakah cinta pertama selalu berjalan dengan baik? Mungkin bagi sebagian orang cinta pertama menjadi cinta terakhirnya juga. Sebagian lagi tidak.
ADVERTISEMENT
Cinta pertama memang memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Terutama cinta pertama yang dirasakan di usia remaja. Senang, tawa, semangat, bahkan perasaan hangat saat jantung berdebar melengkapi indahnya cinta pertama. Namun bagaimana dengan rasa sedih, kecewa, dan marah yang dirasakan pada masa itu juga? Karena nyatanya masa cinta pertama tidak selalu bahagia. Lalu kemudian tanpa disadari, cinta pertama hanya menjadi kenangan masa lalu yang memberi kesan pada hidup kita.
Seiring berjalannya waktu, akan selalu ada orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita. Inilah yang menjadi makna dalam episode terakhir Twenty Five Twenty One. Cukup realistis untuk menggambarkan cinta pertama yang tidak dapat bersatu namun meninggalkan kenangan indah dalam hidup Na Heedo. Drama ini juga mengajarkan bahwa dalam hidup tidak ada akhir yang benar-benar bahagia. Akan selalu ada masa-masa indah yang memberikan kebahagiaan tetapi bersifat sementara.
ADVERTISEMENT
Di samping akhir cerita yang realistis, banyak penonton yang merasa kecewa karena tidak sesuai harapan mereka. Ini yang membuat drama Twenty Five Twenty One dibanjiri kritikan. Banyak sekali yang mendukung percintaan Na Heedo dan Baek Yijin untuk tetap bersatu hingga akhir. Berbagai teori pun muncul hasil dari teka-teki penonton akan kelanjutan kisah kedua tokoh utama tersebut. Jika dilihat lebih dalam, kekecewaan ini merupakan hasil dari ekspetasi dan harapan penonton itu sendiri.
Menurut penonton masih banyak hal mengganjal yang tidak dijelaskan di drama ini. Sejak awal sudah banyak yang penasaran dan ingin tahu siapa yang akan menjadi suami dari Na Heedo. Namun sayangnya hingga akhir pun tidak ada penjelasan akan hal tersebut. Selain itu, pada dasarnya sebagian besar orang selalu mengharapkan akhir yang bahagia. Mungkin karena pelarian dari realita sesungguhnya yang penuh perjuangan. Maka ketika drama yang menjadi pelipur lara mereka memiliki akhir yang tidak sesuai dengan harapan, orang-orang merasa kecewa.
ADVERTISEMENT
Banyak pelajaran hidup yang terkandung dalam drama ini. Kisah persahabatan yang kuat antara Na Heedo, Baek Yijin, Ko Yurim, Ji Seungwan, dan Moon Jiwoong juga menjadi nilai plus. Drama ini juga memberi pesan bahwa tidak ada impian yang mustahil. Melalui perjuangan Na Heedo untuk menjadi atlet nasional mengajak kita untuk terus berjuang meraih cita-cita. Dengan atau tanpa respon penonton yang luar biasa terhadap episode akhirnya, drama Twenty Five Twenty One ini sudah berhasil mewarnai awal tahun 2022