Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asa Humas Pemerintah, Langkah Baru Iprahumas
26 Agustus 2021 12:44 WIB
Tulisan dari Fadly Suhendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Asa humas pemerintah menjadi langkah baru Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas). Tidak saja asa bagi para anggotanya, namun juga asa untuk meningkatkan citra positif pemerintah dalam memenuhi hak tahu publik di era keberlimpahan informasi.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang keenam pada 27 Agustus 2021, sebagai sebuah organisasi profesi, Iprahumas telah mengukuhkan eksistensinya dengan penuh dedikasi dan prestasi, khususnya dalam menunjukkan peran tenaga humas pemerintah sebagai public information officers di era keterbukaan informasi dewasa ini.
Bila dianalogikan dalam perjalanan kehidupan seorang manusia, pertumbuhan dan perkembangan Iprahumas saat ini dapat dikategorikan sebagai anak usia dini (early childhood). Pada masa ini, menurut National Association fot the Education Young Children (NAEYC), anak yang berusia mulai dari 0-6 tahun ditandai dengan berbagai periode penting yang fundamental untuk kehidupan anak di masa mendatang.
Tahap ini juga disebut sebagai usia emas (golden age) karena merupakan masa awal dan mendasar untuk pertumbuhan dan perkembangan diri seseorang anak secara optimal dalam berbagai aspek, mulai dari kognitif, motorik, linguitik, sosial emosional, dan moral (Juannita & Suryana, 2020). Oleh karena itu, usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan seorang manusia.
ADVERTISEMENT
Pada usia keenam ini, Iprahumas dapat dikatakan berada di penghujung masa usia dini. Namun, pertanyaannya, apakah Iprahumas dapat melalui masa usia dini dengan optimal?
Langkah Baru Iprahumas
Langkah baru Iprahumas tidak saja karena telah memasuki usia yang lebih matang, namun juga karena berada dalam situasi pergantian tongkat komando kepemimpinan. Jika di usia dini daya pikir masih bersifat imajinatif atau berangan-angan, kini di usia keenam dengan pengurus baru, Iprahumas sudah harus berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional. Di masa mendatang, keberadaan Iprahumas harus dapat dirasakan, tidak saja oleh anggotanya yang tersebar di berbagai instansi pemerintah, tetapi juga oleh lembaga tempat para humas pemerintah bernaung, baik di pusat maupun daerah dan bagi masyarakat pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Namun, langkah baru Iprahumas tidak bisa dilepaskan dari fungsi dasar kehumasan dalam membentuk opini publik yang positif bagi instansi pemerintah. Dalam hal ini, humas diperlukan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada publik tentang berbagai program, kebijakan, capaian, ataupun prestasi organisasi pemerintah. Untuk itu, Iprahumas harus mampu menjadi mitra strategis, khususnya dalam meningkatkan peran humas pemerintah dalam mengomunikasikan hasil kinerja mereka secara masif dan konfrehensif. Dengan kata lain, Iprahumas harus mampu meningkatkan peran kehumasan di lingkungan pemerintah agar memiliki posisi yang penting dan strategis.
Adaptif dengan Perubahan
Akan tetapi, tantangan yang dihadapi humas pemerintah tidak saja didasarkan pada kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan dan informasi publik, namun juga kebutuhan akan adanya tenaga humas yang adaptif dengan perubahan. Pasalnya, di era keberlimpahan informasi dewasa ini, kemampuan literasi informasi setiap orang semakin bertambah, yaitu kemampuan untuk mendapatkan, memproduksi, atau menyebarluaskan informasi. Peningkatan kemampuan tersebut juga mengalami percepatan akibat adanya pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini, khususnya dalam cara memandang dan memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
ADVERTISEMENT
Perubahan tersebut, cepat atau lambat tentu turut mengubah kebutuhan publik akan adanya percepatan keterbukaan informasi dari lembaga publik. Memang informasi kepada publik akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah melalui media sosial, begitupun respons publik. Namun, yang perlu diperhatikan, kemudahan itu perlu diimbangi dengan kecepatan lembaga publik untuk meresponnya. Hal ini tidak saja penting untuk mencegah timbulnya disinformasi di tengah masyakat, tetapi juga menjadi sistem cepat dan tuntas dalam merespons kebutuhan publik.
Dengan kondisi tersebut, tidak ada alasan bagi instansi pemerintah untuk tidak dapat dengan cepat dan mudah dalam memberikan pelayanan atau merespons kebutuhan publik. Karenanya, keberadaan tenaga humas yang adaptif, kreatif, dan inovatif menjadi semakin penting. Dalam kaitan ini, Iprahumas sebagai organisasi profesi harus dapat mengambil bagian guna membantu meningkatkan kompetensi para pejabat fungsional pranata humas menghadapi tantangan tersebut. Iprahumas harus mampu hadir dan menunjukkan perannya sebagai organisasi profesi bagi pejabat fungsional pranata humas yang notabene sebagai representasi komunikasi publik pemerintah yang profesional, tepercaya, dan dapat diandalkan.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Peran Organisasi Profesi
Berdasarkan uraian tersebut, penulis mencoba menawarkan beberapa pandangan yang perlu diperhatikan Iprahumas dalam menapaki langkah baru sebagai organisasi profesi yang profesional. Pandangan ini sekaligus juga dapat menjadi alasan bagi seorang pranata humas untuk bergabung dan meniti karier bersama Iprahumas.
Pertama, meningkatkan pengetahuan. Organisasi profesi harus dapat menjamin setiap anggotanya mendapatkan informasi tentang berbagai perkembangan terbaru atau up to date, baik tentang informasi dan kejadian yang relevan dengan bidang keahlian ataupun pekerjaan mereka. Dalam hal ini, organisasi profesi harus memiliki program pembelajaran, baik dalam bentuk seminar, workshop, atau kursus yang berkelanjutan untuk anggotanya atau sekadar menginformasikan tentang tren, penelitian, atau inovasi yang telah terjadi dalam bidang yang terkait, baik di masa lalu maupun masa depan.
ADVERTISEMENT
Kedua, meningkatkan tanggung jawab atas karier. Pertumbuhan dan pengembangan profesional anggota harus menjadi tanggung jawab organisasi profesi. Dalam hal ini, organisasi profesi harus memiliki program kerja yang berkaitan dengan bidang keahlian dan pekerjaan anggotanya. Karena menjadi bagian dari organisasi profesi diharapkan dapat membantu seseorang menemukan cara untuk menyelesaikan target pekerjaannya dengan mudah, cepat dan berkualitas sebagai bentuk tanggung jawab atas karier dan profesi mereka.
Ketiga, menambah jejaring. Memiliki koneksi sangat penting di zaman sekarang, bergabung dengan organisasi profesi memberikan banyak peluang untuk terhubung dengan komunitas kita, baik dalam skala lokal maupun global. Dalam hal ini, Iprahumas harus dapat menawarkan adanya peluang jejaring melalui penyelenggaraan berbagai acara lintas organisasi, komunitas, ataupun profesi. Perluasan jejaring ini juga dapat memberikan kesempatan belajar dan mentoring dari para profesional yang berpengalaman di bidangnya. Hal ini tentu akan sangat berguna bagi anggota dalam mencapai karier profesional.
ADVERTISEMENT
Keempat, mengembangkan keterampilan. Menjadi bagian dari organisasi profesi memiliki berbagai peluang untuk mengembangkan dan menumbuhkan keterampilan pribadi. Tidak saja keterampilan terkait bidang pekerjaan, namun juga dapat membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi. Pasalnya, organisasi profesi merupakan platform yang tepat untuk dapat membantu pertumbuhan kualitas kepemimpinan melalui berbagai penyelenggaraan kegiatan.
Kelima, menjadi mentor. Berpartisipasi dalam seminar, forum diskusi, dan acara konferensi tidak saja dapat membantu meningkatkan jejaring, tetapi juga dapat membuka pintu atau peluang untuk menjadi mentor. Biasanya terjadi ketika seseorang tertarik untuk memperdalam pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan mendapatkan pendidikan berkelanjutan dan Anda diminta untuk memberikan bimbingan. Karena itu, organisasi profesi dapat memberi Anda kesempatan untuk menjadi mentor.
Keenam, sistem pendukung. Organisasi profesi menawarkan peluang besar terjadinya kolaborasi atau mendapat dukungan dari rekan sejawat. Dalam hal ini, organisasi profesi memiliki berbagai saluran dan sarana untuk berkomunikasi dan berbagai informasi, baik melalui website, email, atau whatApp group. Dengan demikian, anggota dapat mencari atau berkonsultasi dan mendapatkan umpan balik dari rekan-rekannya tentang keadaan atau tantangan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini tentu sangat berharga bagi individu yang bekerja sebagai satu-satunya karyawan yang memiliki peran tertentu di perusahaan.
ADVERTISEMENT
Ketujuh, membangun resume yang lebih baik. Secara profesional ketika seseorang dikaitkan dengan organisasi profesi, dedikasi dan keahliannya dapat mencerminkan komitmen atas kemampuan yang sesuai dengan standar kompetensi di bidangnya. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai tolok ukur seseorang atas tanggung jawab atau peran aktifnya dalam organisasi.
Ketujuh hal tersebut sekiranya dapat menjadi perhatian bagi eksistensi Iprahumas di masa mendatang. Karena organisasi profesi sejatinya ada untuk memajukan profesi dengan mendukung kepentingan para anggota yang bekerja dalam profesi itu. Namun, organisasi profesi juga harus dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemangku kepentingan dengan menetapkan, meningkatkan, dan mempertahankan standar kompetensi dalam mendukung kualitas kinerja profesi.
Terakhir, esensi organisasi profesi bukan dimaksudkan agar keberadaan sebuah profesi “dilihat”, melainkan untuk memperlihatkan siapa jati diri mereka. Semoga di usianya yang keenam dan pergantian pengurus baru menjadi langkah baru menuju Iprahumas yang semakin maju.
ADVERTISEMENT