Konten dari Pengguna

Derap Laju Kuda Besi

Lutfi Sheykal
Anak muda yang sedang belajar menulis
10 Mei 2023 20:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lutfi Sheykal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi penumpang commuter line di Stasiun Manggarai. Foto: Lutfi Sheykal
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi penumpang commuter line di Stasiun Manggarai. Foto: Lutfi Sheykal
ADVERTISEMENT
Kuda besi menjadi kendaraan masyarakat Jabodetabek dalam berpergian. Kuda besi yang dinaungi oleh PT KAI, dengan harga terjangkau cepat dan mudah. Sarah merupakan salah satu penumpang tujuan Nambo.
ADVERTISEMENT
Kereta dengan relasi Jakarta Kota-Nambo merupakan kereta listrik yang tidak setiap saat datang seperti krl Jakarta Kota-Bogor. Hanya setiap satu jam setengah kereta itu datang. Menunggu merupakan kegiatan biasa bagi warga Nambo dan Cibinong.
Kerea jurusan Nambo menuju stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Foto: Lutfi Sheykal
Ketika ingin berpergian seperti ke kampus, kerja kelompok, ataupun jalan-jalan menunggu adalah hal yang pasti. Kamu selalu cek kedatangan kereta Nambo di aplikasi milik commuter line untuk mengetahui jam datang dan kapan tersedia pada jam yang kamu inginkan.
Sambil menunggu kamu biasanya sambil bermain smartphone milikmu. Scroll-scroll tiktok ataupun media sosial lainnya. Bukan hanya itu kamu juga suka membeli makanan dan minuman sembari menunggu kereta Nambo datang.
Indomaret bagaikan rumah keduamu, di sana kamu membeli makanan dari ringan hingga berat. Ketika berada di kampus hingga sore hari, terburu-buru adalah hal yang kamu lakukan jika kereta Nambo tiba.
ADVERTISEMENT
Berlarian dari mesin tap in stasiun sampai peron. Terburu-buru bukan hanya demi masuk ke kereta melainkan agar tidak tertinggal dan bisa masuk ke dalamnya.
Jam pulang kantor merupakan waktu yang paling tidak kamu sukai, karenanya sudah pasti di dalam kereta seperti ikan pindang. Berebut dan berdesakan di dalamnya merupakan hal wajar.
Jika ada perlombaan kesabaran, kamu pasti pemenangnya. Ketika perkuliahan dimulai pagi hari, kamu sudah tiba di stasiun satu jam lebih awal dan menunggu satu setengah jam sebelum kelas tersebut dimulai.
Ketika kalian masih bersiap-siap kamu sudah sampai tempat tujuan. Kamu akan merasa kesal ketika ada pemberitahuan bahwa kelas diubah menjadi daring. Padahal kamu sudah sampai di stasiun dan harus menunggu kembali kereta Nambo dengan jarak waktu satu jam.
ADVERTISEMENT
Keretamu akan datang dalam waktu 5 menit lagi, kamu bersiap untuk mengincar tempat duduk untuk bersiap-siap memulai kelas daring di dalam kereta.
Tempat duduk menghadap arah lajunya kereta menjadi spot paling nyaman untuk menikmati pemandangan, selain sepi dari penumpang dari sini kamu bisa melihat bagaimana kereta melintas rel bergelantungan di antara besi-besi penyangga menuju Stasiun Nambo.
Melewati jembatan yang membelah Sungai Cikeas hingga pemandangan perkebunan warga, seram rasanya jika melintas di atasnya. Setelahnya kamu akan sampai di stasiun kecil Nambo, kamu bergegas menuju tempat penginapan sepeda motormu untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Setelah melakukan check out dari penginapan sepeda motor, kamu memacunya dengan kencang berharap cepat sampai rumah agar dapat menjalankan perkuliahan daring secara nyaman. Ternyata angan hanyalah angan, di tengah perjalanan notifikasi pesan memunculkan sebuah link pertemuan daring, pertanda kelas daring akan segera dimulai.
ADVERTISEMENT
Karena tak cukup waktu sampai ke rumah, kamu berhenti di sebuah pos ronda tak terawat. Jana naja adalah dirimu saat memulai perkuliahan di pos ronda. Jana naja merupakan manusia malu, malu terhadap keadaan sekitar karena kamu memulai perkuliahan dengan masih menggunakan helm dan dilirik oleh lalu lalang aktivitas manusia.
Beberapa menit setelah dimulainya perkuliahan kamu bergegas kembali menuju persinggahan mu sambil telinga dibebankan oleh earphone milikmu. Nahas pintu rumahmu terkunci.
Kamu mencari kunci di tempat-tempat persembunyian hingga berhasil membuka pintu. Setelah berhasil terbuka kamu mempersiapkan untuk perkuliahan kembali.
Dengan wajah kesal dan lesu terus mengikuti perkuliahan dengan baik walaupun sambil mengerjakan yang lainnya. Ibumu datang dengan membawa bungkusan-bungkusan hitam. Setelah mengikuti perkuliahan hingga siang hari tubuhmu hilang daya.
ADVERTISEMENT
Kamu merasa lelah hingga saat pukul 12 tepat tertidur dengan pulas. Pukul 14.00 WIB kamu terbangun dan langsung membuka gawai, scroll aplikasi tiktok hingga asik sendiri. Pukul 13.15 WIB perkuliahan kedua dimulai dan kamu sudah bersiap di depan laptop.
Perkuliahan kedua memiliki keterlambatan waktu hingga wajahmu memerah. Jari jemari terus bergantian berjalan-jalan di atas papan huruf. Mata yang terus berlirik ke kanan dan kiri memastikan apa yang jarimu lakukan sama apa yang kamu pikirikan.
45 menit berlalu kamu sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosenmu. Kamu merapikan semua alat perang penunjang perkuliahan.
Selesainya kamu merapikan alat perang perkuliahan, kamu mengeluarkan sepeda motor. Sepeda motor di mana untuk bergegas kembali menuju stasiun Nambo, untuk mengantarkan temanmu yang sangat beban bagimu. Bagaimana tidak, kamu harus memacu kembali sepeda motormu agar tidak ditinggalkan oleh kuda besi yang amat jarang jadwalnya.
ADVERTISEMENT