Konten dari Pengguna

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan

Lutfiah Dwi Tanti
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Oktober 2024 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lutfiah Dwi Tanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kelas 3A Psikologi Pendidikan, Senin (09 September 2024). Sumber: dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Kelas 3A Psikologi Pendidikan, Senin (09 September 2024). Sumber: dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
1. Hereditas dan Lingkungan dalam Perkembangan Manusia
Hereditas merujuk pada potensi biologis yang diwariskan dari orang tua melalui gen, mencakup sifat fisik, kecerdasan, bakat, dan kepribadian. Faktor-faktor bawaan ini membentuk dasar biologis individu, misalnya bentuk tubuh, warna kulit, hingga kecerdasan dan bakat seperti musik atau seni. Hereditas juga dapat memengaruhi aspek-aspek perilaku seperti kebiasaan makan atau cara berbicara.
ADVERTISEMENT
Lingkungan meliputi segala sesuatu di luar faktor biologis yang memengaruhi perkembangan individu. Lingkungan ini bisa berupa faktor fisiologis, psikologis, sosial, dan budaya. Contoh pengaruh lingkungan termasuk gizi, suhu, interaksi sosial, pendidikan, dan budaya. Interaksi berkelanjutan antara individu dan lingkungan berperan penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku.
Keduanya saling berinteraksi dalam membentuk kepribadian manusia. Hereditas memberikan potensi dasar, sedangkan lingkungan memengaruhi bagaimana potensi tersebut berkembang atau direalisasikan. Sebagai contoh, seorang anak mungkin mewarisi kecerdasan dari orang tuanya, tetapi tanpa pendidikan dan lingkungan yang mendukung, potensi tersebut mungkin tidak dapat berkembang secara optimal.
2. Teori-Teori Perkembangan Manusia
a. Teori Empirisme
Teori ini, yang dipelopori oleh John Locke, menyatakan bahwa individu lahir seperti kertas kosong, dan perkembangan sepenuhnya dipengaruhi oleh pengalaman dan pendidikan dari lingkungan. Menurut teori ini, sifat bawaan tidak memiliki pengaruh besar dalam pembentukan karakter.
ADVERTISEMENT
b. Teori Nativisme
Teori ini berpendapat bahwa individu lahir dengan sifat-sifat bawaan yang telah menentukan perkembangan mereka. Faktor lingkungan dianggap tidak signifikan dalam membentuk perilaku atau kepribadian individu. Teori ini dipelopori oleh Arthur Schopenhauer.
c. Teori Konvergensi
Teori ini menggabungkan kedua pandangan di atas, menyatakan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan secara bersamaan. Setiap individu lahir dengan potensi yang diwariskan, tetapi potensi ini hanya dapat berkembang melalui stimulasi lingkungan yang tepat. William Stern merupakan tokoh penting dalam teori ini.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
a. Faktor Hereditas
Meliputi bakat, sifat-sifat fisik dan psikis, inteligensi, serta kepribadian. Contohnya, bakat musik atau kecerdasan yang diwariskan dari orang tua, atau sifat-sifat psikologis seperti pemarah atau cemas yang juga bisa diwariskan.
ADVERTISEMENT
b. Faktor Lingkungan
Meliputi keluarga, pendidikan, interaksi sosial, dan faktor-faktor sosiokultural lainnya. Misalnya, keluarga yang penuh kasih sayang dan pendidikan yang baik dapat mempercepat perkembangan potensi bawaan seseorang. Sebaliknya, lingkungan yang buruk dapat menghambat perkembangan individu.
4. Pentingnya Interaksi Hereditas dan Lingkungan
Proses perkembangan manusia adalah hasil dari interaksi kompleks antara hereditas dan lingkungan. Hereditas memberikan potensi dasar, tetapi lingkunganlah yang akan memfasilitasi atau menghambat perkembangan potensi tersebut. Oleh karena itu, memahami kedua faktor ini sangat penting dalam membantu individu mencapai perkembangan optimal.
Simpulan
Hereditas dan lingkungan adalah dua faktor utama yang memengaruhi perkembangan manusia. Hereditas memberikan dasar biologis bagi pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan lingkungan membentuk perilaku dan kepribadian individu setelah lahir. Teori-teori seperti empirisme, nativisme, dan konvergensi menjelaskan pengaruh kedua faktor ini dalam konteks perkembangan manusia, dan pemahaman mendalam tentang interaksi antara hereditas dan lingkungan penting untuk mengoptimalkan potensi individu. Bahwa perkembangan manusia juga adalah hasil dari kombinasi yang kompleks antara faktor bawaan dan lingkungan, dengan masing-masing memiliki peran signifikan dalam membentuk kepribadian dan perilaku individu.
ADVERTISEMENT
Jangan lewatkan kesempatan mengenal hereditas dan lingkungan untuk perkembangan anak!