Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Energi Hijau dari Kilang Pertamina: Green Refinery untuk Indonesia Maju
25 Juni 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Luthfi Alifa Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Industri minyak dan gas (migas) selama ini identik dengan dampak lingkungan yang merugikan. Namun, Pertamina sebagai perusahaan migas nasional Indonesia telah mengambil langkah besar menuju keberlanjutan dengan mengembangkan konsep "Green Refinery". Inisiatif ini menandai revolusi hijau dalam industri migas, mengubah paradigma tradisional menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Green Refinery: Transformasi Menuju Keberlanjutan
Green Refinery adalah konsep kilang minyak yang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pertamina telah mengintegrasikan teknologi mutakhir dan praktik terbaik global untuk mencapai tujuan ini. Beberapa langkah kunci yang diambil dalam Green Refinery antara lain:
Efisiensi Energi: Kilang Pertamina telah mengoptimalkan proses produksi untuk mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Penggunaan teknologi canggih seperti heat integration dan penggunaan katalis yang lebih efisien telah membantu mencapai target ini.
Energi Terbarukan: Pertamina telah mulai mengintegrasikan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan bioenergi, ke dalam operasional kilang. Langkah ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan jejak karbon secara keseluruhan.
Pengurangan Emisi: Green Refinery Pertamina telah menerapkan teknologi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) dan penggunaan bahan bakar rendah karbon menjadi fokus utama.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Limbah: Limbah dari proses produksi diolah menjadi produk yang lebih bernilai, seperti pupuk dan bahan bakar nabati. Hal ini mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Biorefinery: Pertamina juga mengembangkan kilang bio (biorefinery) yang menggunakan bahan baku nabati, seperti minyak sawit dan tebu, untuk menghasilkan bahan bakar nabati dan produk kimia lainnya.
Manfaat Green Refinery
Implementasi Green Refinery di kilang Pertamina memberikan berbagai manfaat, baik bagi lingkungan maupun ekonomi:
Mengurangi Dampak Lingkungan: Green Refinery secara signifikan mengurangi dampak negatif industri migas terhadap lingkungan, seperti polusi udara, air, dan tanah.
Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca: Langkah-langkah efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Efisiensi: Teknologi canggih dan praktik terbaik meningkatkan efisiensi operasional kilang, menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan produktivitas.
Menciptakan Peluang Ekonomi Baru: Pengembangan biorefinery dan pemanfaatan limbah membuka peluang ekonomi baru dalam sektor energi terbarukan dan produk turunan.
Meningkatkan Reputasi: Green Refinery memperkuat reputasi Pertamina sebagai perusahaan migas yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan berkelanjutan.
Tantangan dan Peluang
Penerapan Green Refinery tidaklah tanpa tantangan. Investasi awal yang besar, kompleksitas teknologi, dan kebutuhan akan sumber daya manusia yang terampil menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Namun, peluang yang dihadirkan jauh lebih besar.
Pertamina telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi tantangan ini dan menjadi pelopor dalam transformasi industri migas menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT