Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Program Swasembada Pangan 2025: Strategi Ketahanan Pangan Nasional di Masa Depan
23 Desember 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari M ALPARIZI Z tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era pemerintahan yang baru, pemerintah terus berkolaborasi dan berkontribusi untuk memberikan kinerja terbaik mereka demi kesejahteraan dan keberlangsungan hidup masyarakat. Salah satu langkah awal yang dilakukan pemerintah dalam menjamin kesejahteraan masyarakat, yaitu melalui program swasembada pangan 2025.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Ketersediaan Lahan Panen Padi di Indonesia untuk Mendukung Program Ini?
Baru-baru ini beredar di media sosial tentang pemerintah yang merencanakan pembukaan satu juta hektare lahan sawah baru di Papua untuk mendukung program swasembada pangan 2025. Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik menunjukkan luas lahan panen padi di Indonesia pada 2023 diperkirakan sekitar 10,20 juta hektare, mengalami penurunan sebanyak 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 sebesar 10,45 juta hektare. Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton, mengalami penurunan sebesar 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras di 2022 sebesar 31,54 juta ton. Program ini diharapkan menjadi solusi dan strategi terbaik dari berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional di masa depan.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi Antar Kementerian yang Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Dilansir dari laman Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pekerjaan Umum bersama Kementerian Pertanian menggencarkan kolaborasi intensif untuk meningkatkan luas lahan sawah dan produktivitas pertanian dalam mendukung program swasembada pangan 2025 serta tercapainya ketahanan pangan nasional. Rencananya akan ada 12 provinsi yang akan menjadi titik fokus utama dalam menjalankan program ini seperti Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan beberapa provinsi lain. Program ini bukan hanya sebatas peningkatan luas tanam padi saja, tetapi juga bertujuan untuk mencetak lahan sawah baru di provinsi yang sudah ditunjuk menjadi titik fokus utama oleh pemerintah. Kolaborasi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian merupakan kolaborasi yang bersifat saling mendukung satu sama lain. Kementerian Pekerjaan Umum akan berkontribusi terhadap berbagai infrastruktur pengairan lahan sawah yang mendukung pencetakan dan pengembangan lahan sawah seperti infrastruktur irigasi, bendungan, pompa air dan berbagai infrastruktur lain. Kementerian Pertanian sendiri akan bertanggung jawab terhadap sarana produksi padi yang dimulai dari alat mesin pertanian, benih, pupuk, pestisida, amelioratif serta program oplah dan cetak sawah itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk mendukung program swasembada pangan 2025. Dana ini akan digunakan untuk menunjang berbagai program strategis yang dirancang sehingga bisa tercapainya ketahanan pangan nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tentunya program ini merupakan program besar bagi pemerintah yang akan dijalankan dengan melibatkan berbagai pihak.
Kolaborasi yang dilakukan ini merupakan fondasi awal yang baik bagi pemerintah dalam mencapai tujuan program swasembada pangan. Kolaborasi ini juga menunjukkan kinerja pemerintah yang serius akan permasalahan pangan yang terjadi di Indonesia beberapa tahun belakangan ini yang terlihat dari angka impor beras yang masih tinggi pada tahun 2023 yaitu sebesar 3,06 juta ton.
Lalu, Apa Manfaat yang Akan Masyarakat Rasakan?
Program ini dibuat bukan hanya untuk dilakukan oleh pemerintah semata, tetapi pemerintah mengharapkan dan mengajak para generasi muda termasuk milenial dan Gen Z untuk aktif dalam sektor pertanian modern dalam mendukung program swasembada pangan 2025. Program ini akan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat termasuk generasi muda yang belum mendapatkan pekerjaan. Para pekerja yang terlibat tidak hanya mendapatkan alat mesin modern ketika mengelola lahan sawah, tetapi juga akan diberikan upah yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, program ini dibuat agar bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara nasional sehingga menghindari berbagai beban yang dihadapi masyarakat berkaitan dengan harga beras yang mahal serta beras yang sulit untuk didapat. Program ini juga menunjukkan langkah serius pemerintah dalam mengurangi impor beras yang sudah dilakukan beberapa tahun belakangan ini yang disebabkan tingginya konsumsi beras masyarakat Indonesia dibandingkan dengan hasil produksi beras yang di dapat setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Program Swasembada Pangan 2025 adalah program yang menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional yang membutuhkan peran dari berbagai kalangan baik dari masyarakat, pemerintah, serta perusahaan swasta. Program ini dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan yang ada serta memperluas cakupan dan luas lahan panen padi sehingga bisa meningkatkan produksi beras di Indonesia untuk mendukung target swasembada pangan tahun 2025.