Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Upah Minimum dan Inflasi Ketenagakerjaan Tahun 2022
23 Januari 2022 16:06 WIB
Tulisan dari Mochammad Tama Ashari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi saat ini memang diakui cukup berat bagi semua pihak. Bagi kalangan usaha, kenaikan upah dianggap sebagai tambahan beban yang berisiko membuat bisnis mereka gulung tikar karena belum sempat pulih dari pandemi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2022 akan ada kenaikan upah minimum yang tentunya akan berdampak pada berbagai sektor dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Bagi para pekerja kenaikan ini merupakan suatu berita yang bagus karena dengan begitu gaji pekerja akan naik, sementara itu bagi perusahaan kenaikan upah minimum adalah suatu permasalahan tersendiri yang harus diselesaikan karena perusahaan harus menata ulang biaya operasional dan menetapkan kebijakan demi kelanjutan usaha.
Kenaikan upah minimum juga menimbulkan polemik, karena Konferensi Serikat Pekerja Indonesia menuntut agar kenaikan upah minimum provinsi seharusnya 7-10%, sementara pemerintah mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi sebesar 1,09%. Hingga Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mengancam akan melakukan aksi mogok nasional dan menghentikan proses produksi.
Dengan tuntutan tersebut akan berdampak pada inflasi ketenagakerjaan, jika pekerja ingin gaji mereka meningkat sebesar 7-10% maka perusahaan dapat mengalami kerugian dan jika hal tersebut terjadi, maka perusahaan juga akan menetapkan suatu kebijakan hingga berimbas pada pemutusan hubungan kerja karena perusahaan tidak mampu membayar gaji pekerja yang terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kenaikan upah minimum, perusahaan harus bisa menerima keputusan pemerintah dan perusahaan harus bisa mengelola keuangan terutama pada biaya operasional perusahaan agar permasalahan ini dapat diatasi demi keberlangsungan perusahaan.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini