Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Catcalling: Tantangan Sosial yang Masih Dihadapi Perempuan di Ruang Publik
19 Oktober 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari M Zidan Al Farezel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Catcalling atau pelecehan verbal di ruang publik terus menjadi masalah serius yang dihadapi perempuan di berbagai belahan dunia. Meskipun kesadaran akan isu ini meningkat, banyak perempuan masih merasa tidak aman ketika berjalan sendirian di tempat umum.
ADVERTISEMENT
Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Sosial, hampir 70% perempuan melaporkan pernah mengalami catcalling, baik di jalanan, transportasi umum, maupun di tempat umum lainnya. Tindakan ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat menimbulkan trauma psikologis yang berkepanjangan.
Para aktivis dan organisasi perempuan terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif catcalling. Mereka mengadakan kampanye, workshop, dan diskusi publik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati hak perempuan untuk merasa aman.
“Catcalling adalah bentuk pelecehan yang tidak dapat diterima. Kami ingin masyarakat menyadari bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlakuan yang hormat, tanpa memandang jenis kelamin,” ujar seorang juru bicara dari salah satu organisasi.
Beberapa negara telah mulai mengambil langkah-langkah hukum untuk mengatasi catcalling. Namun, di banyak tempat yang ada di indonesia, tindakan ini masih dianggap sepele dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Penting bagi kita semua untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan menghormati. Menghentikan catcalling adalah langkah awal menuju masyarakat yang lebih adil dan setara.