Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Peran Lingkungan dalam Pembentukan Perilaku Remaja
3 Juni 2023 12:14 WIB
Tulisan dari Maeta Tricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Psikolog Amerika John B. Watson terkenal di bidang psikologi perilaku. Dia adalah pencetus aliran psikologi behavioristik, yang menekankan seberapa besar pengaruh lingkungan seseorang terhadap perilaku mereka. Watson berpendapat bahwa pengalaman dan kontak dengan lingkungan memiliki dampak yang lebih besar pada perilaku seseorang daripada sifat bawaan atau turun-temurun.
ADVERTISEMENT
Lingkungan sosial secara signifikan mempengaruhi bagaimana remaja akhir berperilaku. Orang mulai mengeksplorasi identitasnya, mencari kebebasan, dan bersiap memasuki dunia orang dewasa di akhir masa remaja. Tingkah laku remaja pada titik ini secara signifikan dibentuk oleh lingkungan sosial.
Menurut Watson, lingkungan sangat berperan dalam memengaruhi kepribadian dan perilaku seseorang dalam mengembangkan perilaku remaja. Remaja menurutnya, adalah hasil interaksi mereka dengan lingkungannya, termasuk keluarga, teman sebaya, sekolah, dan masyarakat pada umumnya.
Menurut Watson (dalam Putrayasa, 2013:46), belajar adalah interaksi antara stimulus dan respons, dan stimulus dan respons yang keduanya terkoordinasi secara lemah harus dapat dipahami dan dikoordinasikan.
Karena alasan ini, seseorang mungkin menyadari adanya perubahan mental pada dirinya saat terlibat dalam pembelajaran. Remaja sering kali meniru tingkah laku temannya dan terpengaruh olehnya.
ADVERTISEMENT
Ada kemungkinan besar bahwa remaja dapat terlibat dalam kegiatan serupa jika mereka dihadapkan pada lingkungan teman sebaya yang terlibat dalam perilaku berbahaya seperti penggunaan narkoba atau kekerasan.
Akibatnya, sangat penting bagi masyarakat dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja.
Hal ini didasarkan pada pengamatan bagaimana faktor lingkungan membentuk dan mengendalikan perilaku. Berdasarkan beberapa penelitian terdapat beberapa pengaruh lingkungan terhadap pembentukan perilaku remaja akhir.
Berikut adalah beberapa pengaruh lingkungan sosial terhadap pembentukan perilaku remaja akhir :
Suasana utama bagi tumbuh kembang seorang anak adalah keluarga. Dalam hal ini, orang tua secara signifikan memengaruhi perilaku remaja akhir. Keluarga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan menawarkan dukungan emosional. Remaja juga mempelajari nilai-nilai dan kebiasaan sosial yang mengatur masyarakat melalui keluarga mereka.
ADVERTISEMENT
Kondisi di sekolah juga berdampak pada perilaku remaja akhir. Setting sekolah yang berfungsi sebagai tempat pengajaran memiliki kekuatan untuk memengaruhi bagaimana remaja berinteraksi dengan lingkungannya dan mengembangkan kepribadiannya. Teman sebaya dari sekolah juga dapat memengaruhi perilaku remaja akhir.
Kondisi sosial, termasuk teman sebaya dan hubungan, sangat penting dalam menentukan perkembangan perilaku remaja. Teman sebaya sangat penting dalam situasi ini. Pengaruh teman sebaya pada remaja sebagian besar melibatkan sikap, dialog, dan interaksi interpersonal.
Di era digital modern, dunia maya juga memengaruhi perilaku remaja akhir. Salah satu ilustrasinya adalah bagaimana tekanan teman sebaya di media social dapat memengaruhi aktivitas cybersex seseorang.
Mengikuti olahraga atau kegiatan sosial lainnya di masyarakat dapat memberikan dampak yang baik bagi perilaku remaja. Remaja dapat menemukan jati dirinya dan mendapatkan kepercayaan diri dengan dukungan komunitas yang mendukung.
ADVERTISEMENT
Lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana remaja akhir berperilaku. Oleh karena itu remaja harus mendapat perhatian dan pendampingan dari keluarga, sekolah, dan lingkungannya agar dapat berkembang dengan baik.
Watson menggarisbawahi bahwa orang tua sangat penting dalam memengaruhi bagaimana anak-anak mereka berperilaku sebagai remaja. Fondasi yang sehat untuk pertumbuhan remaja dapat diciptakan dalam lingkungan keluarga yang stabil, menghargai serta mendukung. Remaja mungkin bertindak bermusuhan atau memberontak jika mereka tumbuh dalam suasana kekerasan dan otoriter, misalnya.
Sebaliknya, remaja cenderung menunjukkan perilaku yang lebih sehat dan mudah beradaptasi jika mereka tumbuh dalam suasana yang penuh kasih dan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan baik dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Teman sebaya, selain keluarga, berperan besar dalam menentukan perilaku remaja. Remaja sering kali meniru tingkah laku temannya dan terpengaruh olehnya. Ada kemungkinan besar bahwa remaja dapat terlibat dalam kegiatan serupa jika mereka dihadapkan pada lingkungan teman sebaya yang terlibat dalam perilaku berbahaya seperti penggunaan narkoba atau kekerasan.
Referensi
Nahar, N. I. (2016). PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN . Jurnal ilmu pengetahuan Sosial.
Suryandari, S. (2020). PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN REMAJA . Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar.