Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Peran Wanita dalam Kepemimpinan
17 Desember 2022 16:52 WIB
Tulisan dari Maeta Tricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Laki-laki lebih cocok dan pantas menjadi pemimpin." Bukan kah sudah sering kita dengar ucapan di atas? Meski kesetaraan gender sudah lama diperjuangkan, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.
Perbedaan gender antara laki-laki dan wanita seharusnya tidak menghalangi siapa pun untuk menjadi pemimpin. Akibatnya, wanita dalam dunia kerja terutama di sektor formal kerap dicurigai. Wanita di seluruh dunia terus berjuang untuk meningkatkan kesadaran akan kesetaraan dan menghilangkan perasaan diskriminasi terhadap wanita.
ADVERTISEMENT
Hal ini diyakini karena laki-laki lebih dapat diandalkan dan dominan dibandingkan wanita. Oleh karena itu, wanita lebih cenderung bekerja daripada tidak. Wanita pada umumnya dibayar lebih rendah daripada laki-laki (Yusrini, 2017).
Namun sayangnya, terlepas dari semua talenta wanita, masih sangat sedikit wanita yang menduduki posisi menjadi pemimpin. Banyak faktor yang menyebabkan jumlah wanita masih sedikit di golongan atas beberapa di antaranya adalah faktor kultural, sistem, stigma yang dapat membuat wanita merasa tidak aman saat melangkah maju.
Gaya Kepemimpinan Wanita
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kepemimpinan antara laki-laki dan wanita adalah gaya kepemimpinan mereka. Pemimpin mampu memakai gaya kepemimpinan atau contoh kepemimpinan yang sama saat mengarahkan bawahan atau anggota. Secara umum, wanita memiliki dua gaya kepemimpinan yang sangat berbeda seperti gaya kepemimpinan yang otoriter dan demokratis.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, wanita mempunyai kualitas buat berhasil menjadi pemimpin. Ada hal-hal tentang wanita yang lebih terlihat jika kita membandingkan dengan laki-laki yang biasanya lebih sabar, lembut, empatik, dan mampu melakukan banyak tugas. Serta bertanggung jawab dan siap menerima tantangan yang biasanya menjadi puncak karier wanita.
Tantangan Kepemimpinan Wanita
Umumnya organisasi dipimpin oleh laki-laki, namun seiring berjalannya waktu, wanita bisa menjadi pemimpin organisasi. Banyak wanita hebat yang pernah menjadi pemimpin antara lain presiden, pemimpin bisnis, pemimpin organisasi, dan lainnya.
Laki-laki dan wanita memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Anggapan bahwa wanita tidak layak menjadi pemimpin ternyata keliru dengan kenyataan yang tergambar dalam kisah kepemimpinan ini. Wanita juga ingin merasakan tanggung jawab dan ingin menguasai jabatan di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Tantangan-tantangan ini biasanya menggambarkan puncak karier wanita. Pada majalah female (2013) tantangan yang dihadapi wanita dalam memimpin suatu organisasi yaitu adanya perbedaan gender antara wanita dan laki-laki. Secara umum, dapat dikatakan adanya hambatan dan kendala terhadap peluang dan karier wanita yang tidak dapat berubah dalam beberapa tahun belakangan ini. Bahwa selama ini perbedaan gender masih menjadi persoalan yang masih tidak bisa diselesaikan dan menjadi hambatan atau kendala bagi wanita untuk bekerja.
Harapan Jika Wanita Bisa Menjadi Pemimpin
Dalam kepemimpinan, wanita cenderung lebih bebas dimana gaya sifat kepemimpinan terjadi dan mendorong partisipasi mereka dalam berbagai informasi. Sebaliknya, laki-laki lebih cenderung memimpin, memberi perintah, dan mengontrol (Silaya, 2016:156). Kepemimpinan wanita di dasarkan untuk mengatasi perkara-perkara yang dihadapinya, terutama menggunakan bidang yang dipimpin tanpa meninggalkan sifat kewanitaannya.
ADVERTISEMENT
E Guittard, MPA, mendeskripsikan beberapa harapan untuk kepemimpinan wanita yang pertama adalah semakin banyak pemimpin dan role model wanita yang berfokus pada kekuatan dan keterampilan, kedua adalah fokus pada diri sendiri dan mampu melakukan perubahan, dan terakhir pengaruh program yang dimana bukti nyata hasil kerja mereka sebagai pemimpin.
Referensi
Ayu Fitriana, C. (2021). Perempuan Dan Kepemimpinan. https://prosiding.iahntp.ac.id, 250-251.
Ica Putri Cahyaningsih, N. W. (2020). PERAN KEPEMIMPINNA WANITA DI ERA MODERN. Jurnal Hasil Kajian dan Penilitian dalam bidang Keislaman dan Pendidikan, 168 - 169.
Pasya, G. K. (t.thn.). PERANAN WANITA DALAM KEPEMIMPINAN DAN POLITIK . 6-8.
Siti Nur Hidayah, E. M. (2019). PEMIMPIN AKADEMIK ATAU MANAJERIAL? Aspirasi, Harapan dan Tantangan Perempuan untuk Menjadi Pemimpin di Lembaga Pendidikan Tinggi Islam. Jurnal Studi Gender.
ADVERTISEMENT
Wawa. (2013, february 12). Harapan untuk Kepemimpinan Perempuan di 2013 . Kompas.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini