Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dua Srikandi Indonesia Bersiap Menapaki Salah Satu Puncak Tertinggi Dunia
13 Juni 2017 22:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari EPIC Adventure tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim WISSEMU bersiap menapaki Puncak Denali (6.190 mdpl) di Alaska, Amerika Utara (Foto: Dok. Tim WISSEMU)
ADVERTISEMENT
Gunung Denali yang memiliki ketinggian 6.190 mdpl (gunung tertinggi ke-tiga dari rangkaian Seven Summits ) merupakan gunung ke-enam yang akan didaki oleh Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) dalam misi menyelesakan trek Seven Summits. Seluruh rangkaian latihan intens dilakukan Tim untuk menghadapi cuaca ekstrem dan jalur pendakian yang panjang di Gunung Denali. Gunung ini juga terkenal dengan jalur pendakiannya yang panjang, melebihi jalur pendakian Gunung Everest.
Perjalanan Tim WISSEMU menuju Gunung Denali, Alaska dalam perjalanan yang bertajuk BRI WISSEMU REACHING DENALI SUMMIT segera berlanjut. Selasa, 13 juni 2017 pukul 10.00 WIB, tim telah sampai di San Francisco. Sebelumnya, tadi malam (12 Juni 2017) Tim sempat transit di Guangzhou Baiyan International Airport terlebih dahulu selama 3 jam. Saat transit tersebut Tim memanfaatkan waktu untuk makan malam dan membeli snack untuk perbekalan penerbangan yang panjang menuju San Francisco.
ADVERTISEMENT
Dari San Francisco, tim akan langsung melanjutkan perjalanan ke Anchorage (kota terakhir sebelum memulai pendakian) untuk memenuhi perlengkapan dan logistik pendakian serta melakukan pengecekan final sebelum akhirnya memulai pendakian pada tanggal 18 Juni besok. Pendakian sendiri ditargetkan mencapai puncak pada 1 Juli 2017.
Tim WISSEMU terdiri dari dua pendaki yaitu Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) yang tercatat sebagai mashasiswi aktif di Universitas Katolik Parahyangan. Tim telah mempersiapkan rencana perjalanan, memantapkan fisik, mental, dan memenuhi kebutuhan logistik. Berbagai menu latihan fisik pun telah dijalani oleh kedua perempuan tangguh ini, seperti latihan beban, lari jauh, lari trek, yoga, berenang, climbing , bouldering, dan lainnya telah menjadi rutinitas harian yang dijalani oleh keduanya selama hampir 5 bulan kebelakang.
ADVERTISEMENT
Mathilda Dwi Lestari (kiri) dan Fransiska Dimitri (kanan) saat berada di Guangzhou Baiyan International Airport, Selasa 12 Juni 2017. (Foto: Dok. Tim WISSEMU)
Meski tidak setinggi Everest (8.848 mdpl) ataupun sedingin Vinson Massif (4.892 mdpl), mendaki Gunung Denali tidaklah mudah, Tim harus melalui trek yang panjang dengan membawa 22kg beban di punggung dan 18kg beban yang ditarik dengan sled sehingga total beban yang dibawa oleh pendaki adalah 40kg. Tantangan lain dari pendakian kali ini adalah banyaknya crevasse di sepanjang jalur pendakian hingga puncak yang meningkatkan risiko pendaki jatuh ke dalam retakan glasier tersebut.
Pada kesempatan ini Tim ingin mengucapkan Tim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Universitas Katolik Parahyangan karena telah mendukung penuh ekspedisi ini dan mendukung prestasi perempuan Indonesia. Melalui kesempatan ini juga tim ingin mohon dukungan dan doa dari rekan-rekan sekalian sehingga nantinya tim dapat berangkat, mengibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Denali, untuk kemudian pulang lagi dengan selamat ke tanah air tercinta ini.
Keberangkatan Tim WISSEMU didukung oleh anggota Mahitala beserta kerabat. (Foto: Dok. Tim WISSEMU)
ADVERTISEMENT
Jangan lupa follow Instagram dan twitter @ina7summits untuk update perjalanan Tim selanjutnya, ya!