Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keberadaan Goa Belanda dan Goa Jepang di Bandung
20 April 2017 11:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari EPIC Adventure tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalian sudah pernah mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda? Jika sudah, pasti kalian mengetahui keberadaan kedua goa ini bukan? Bagi yang belum, disini kami akan menceritakan tentang asal-usul adanya kedua goa peninggalan jaman penjajahan ini.
ADVERTISEMENT
Goa Belanda merupakan sebuah terowongan yang awalnya digunakan untuk keperluan saluran air bagi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Bengkok pertama di Indonesia. PLTA Bengkok ini terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung yang berada di Tahura. PLTA yang memiliki panjang 114 meter dan lebar 1,8 meter ini terdapat sebuah terowongan yang melewati perbukitan batu pasir tufaan.
Namun, enam tahun kemudian setelah air Sungai Cikapundung yang dialirkan melalui pipa, goa ini beralih fungsi. Sebelumnya difungsikan sebagai saluran air, menjelang perang dunia kedua awal tahun 1941, pihak Belanda menjadikan terowongan ini sebagai benteng atau markas militernya— khusunya sebagai pusat telekomunikasi mengingat letaknya yang cukup stategis dan tersembunyi.
Terowongan-terowongan tersebut kemudian dimodofikasi, sehingga didalamnya terdapat ruangan-ruangan lain termasuk penjara dan tempat interogasi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Goa Jepang, goa ini dibangun setelah Jepang masuk ke Indonesia dan mengambil alih daerah ini. Goa yang dibangun tidak jauh dari Goa Belanda dibangun sebagai basis pertahanan para tentara Jepang.
Goa ini dibangun menggunkaan tenaga kerja paksa (romusha) sehingga konon tidak sedikit korban yang berjatuhan selama pembuatan goa ini.
Sebagai salah satu basis pertahanan, goa ini dimanfaatkan oleh untuk menyimpan amunisi, logistik, dan komunikasi radio pada masa perang.
Di dalam goa ini terdapat empat kamar berpintu yang dulunya dipakai tentara Jepang untuk beristirahat. Ukuran goa cukup besar dan terdapat lorong ventilasi udara di beberapa sudut sehingga mengakibatkan suasa di dalam goa tidak pengap.
ADVERTISEMENT
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, goa ini terlantar tidak diperhatikan sama sekali. Akibatnya banyak tumbuh tanaman-tanaman liar yang kemudian menutupi goa. Hingga kemudian pada tahun 1965, goa ini kembali ditemukan bersama banyak sisa-sisa peninggalan tentara Jepang didalamnya.
Tidak hanya wisata alam yang kita dapat di Tahura, namun juga wisata sejarah Indonesia.
(Baca Juga: Berwisata di Taman Hutan Raya Bandung )
Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi goa-goa tersebut?
Pintu masuk Goa Jepang. (Sumber: Google.com)