Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Terjadi Jika Bayi Keracunan Air Ketuban?
24 Januari 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keracunan air ketuban adalah gangguan kesehatan yang muncul ketika bayi yang baru lahir menghirup air ketuban yang bercampur dengan feses pertamanya, yakni mekonium. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS).
Bagi Mama yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa yang terjadi jika bayi keracunan air ketuban dan cara mencegahnya, simak ulasan di bawah ini ya.
Apa itu Keracunan Air Ketuban?
Mekonium merupakan kotoran berwarna hijau yang diproduksi oleh usus janin selama berada dalam kandungan. Bayi akan mengeluarkan mekonium ini selama beberapa hari setelah ia dilahirkan.
Dikutip dari Healthline, sebelum atau selama persalinan, janin bisa saja mengalami stres. Stres sering terjadi jika janin dalam rahim Mama tidak memiliki pasokan oksigen yang cukup.
ADVERTISEMENT
Ketika janin mengalami stres, hal ini dapat mengakibatkan janin mengeluarkan zat mekonium saat ia masih berada dalam rahim. Zat mekonium ini kemudian akan bercampur dengan cairan air ketuban yang sebelumnya berfungsi untuk melindungi janin.
Hal ini bisa menyebabkan bayi menghirup campuran mekonium dan air ketubannya sesaat sebelum, selama, atau setelah ia dilahirkan. Kondisi tersebut disebut aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS).
Meskipun sering kali tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan yang parah dan signifikan pada bayi baru lahir.
Apa yang Terjadi Jika Bayi Keracunan Air Ketuban?
Ketika mengalami keracunan air ketuban, bayi biasanya akan menunjukkan berbagai gejala. Gejala paling utama adalah gangguan pernapasan.
Bayi mungkin saja akan bernapas dengan cepat atau disertai dengan dengusan saat bernapas. Beberapa bayi yang lahir dengan kondisi ini biasanya akan berhenti bernapas sejenak jika saluran udaranya terhalang dengan mekonium.
ADVERTISEMENT
Selain itu, warna kulit bayi juga akan mengalami perubahan warna kulit menjadi biru (sianosis). Bayi juga akan tampak lemas dan disertai dengan tekanan darah yang rendah.
Jika bayi dicurigai mengalami keracunan air ketuban, dokter biasanya akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kesehatan.
Apabila bayi positif mengalami gangguan ini, dokter akan melaksanakan beberapa langkah penanganan berdasarkan tingkat keparahannya.
Jika bayi tidak bernapas dengan baik, tenaga medis akan membantu menyedot cairan mekonium yang menghalangi pernapasan bayi. Bayi juga akan diberikan alat bantu pernapasan agar dapat bernapas dengan baik.
Tenaga medis juga akan memberikan alat pernapasan tertentu untuk memberikan pasokan oksigen ke bayi agar paru-parunya dapat berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Meskipun jarang, pemberian antibiotik juga mungkin akan dilakukan jika terjadi infeksi pada bagian dalam tubuh bayi.
Guna mencegah gangguan ini, selama kehamilan, Mama perlu menjaga kesehatan Mama dengan baik dengan memperbanyak konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan istirahat yang cukup.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala guna mengetahui kondisi bayi dalam kandungan ya, Ma.
(SAI)