Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Bayi Sering Cegukan?
5 Maret 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Waktu Mama punya bayi pertama kali, Mama sempat heran kenapa bayi sering cegukan. Maklum waktu itu Mama baru jadi ibu baru, jadi belum banyak tahu soal kesehatan bayi. Lihat bayi sering cegukan, Mama jadi khawatir.
ADVERTISEMENT
Kamu pernah merasakan hal seperti ini juga enggak, Ma? Jujur saja waktu bayi Mama baru lahir, dia cukup sering cegukan. Tetapi, biasanya enggak lama sih setelahnya hilang sendiri.
Akhirnya, Mama cari tahu deh soal penyebab bayi cegukan. Dari yang Mama baca di Cleveland Clinic, sebenarnya enggak ada penyebab pasti dari cegukan.
Tetapi cegukan kemungkinan besar disebabkan oleh iritasi pada diafragma, otot di dasar paru-paru. Terkadang, otot itu mulai kejang atau kram. Itu menyebabkan pita suara menutup rapat, dan keluar bunyi "hik!" saat cegukan.
Kondisi itu bisa dipicu oleh banyak hal, seperti menyusu terlalu banyak atau terlalu cepat. Berbagai pemicu lain juga diduga menjadi penyebab cegukan. Misalnya, udara berlebih di perut, iritasi esofagus, dan stres.
ADVERTISEMENT
Tetapi, bayi tidak terpengaruh oleh cegukan, lho Ma. Bahkan bayi masih dapat tertidur saat cegukan dan ini juga tidak mempengaruhi pernapasannya. Hal yang perlu dicatat adalah berapa lama bayi cegukan.
Kenapa Bayi Sering Cegukan?
Dari yang Mama baca di Baby Center, bayi biasanya cegukan selama beberapa detik atau menit saja. Setelah itu, cegukan akan hilang dan enggak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tetapi kalau cegukannya berlangsung lama dan sering, kamu perlu hati-hati. Kalau sering cegukan dan durasinya lama, itu bisa jadi tanda bayi mengalami penyakit refluks gastroesofgeal. Refluks menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan bayi.
Tak hanya itu, meski jarang terjadi, cegukan yang berlangsung lama pun bisa menandakan ada masalah medis lainnya, Ma. Itu lah kenapa, orang tua tetap perlu waspada dan membawa si kecil ke dokter terutama kalau bayi cegukan lebih dari 48 jam diiringi beberapa gejala seperti muntah, batuk, rewel, meludah, dan melengkungkan punggung, terutama selama atau setelah menyusui.
ADVERTISEMENT
Kalau Mama-Mama melihat tanda-tanda ini, bicarakan dengan dokter apakah bayi mungkin mengalami refluks dan bagaimana cara mengatasinya.
Cara Atasi Cegukan pada Bayi
Mama pernah dengar, kalau salah satu cara menghentikan cegukan adalah dengan dikagetkan. Tetapi usaha menghentikan cegukan dengan cara mengagetkan bayi sebenarnya harus dihindari. Sebab, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan cara ini berguna dan alih-alih hanya akan melukai si kecil.
Lalu, apa yang sebaiknya orang tua lakukan?
Coba atasi cegukan pada bayi dengan menyendawakan bayi. Ini akan membantu mengurangi jumlah udara di perut si kecil. Lalu, gosok punggung atau perut bayi, ini untuk membantu mengendurkan diafragma dan dapat membantu menghilangkan cegukan.
Bayi juga bisa disusui atau digendong untuk menghentikan cegukannya. Selain itu, coba usap-usap punggung bayi dengan gerakan melingkar dan ubah posisi bayi misalnya dibaringkan atau didudukkan bayi saat ia mulai cegukan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, periksa juga jika bayi minum dari botol. Minum terlalu cepat dapat menyebabkan mereka menghirup udara bersama dengan susu atau susu formula, dan ini dapat memicu cegukan.
Perhatikan juga berapa lama bayi cegukan ya, Ma. Waspadalah kalau cegukan terjadi selama lebih dari 1 jam. Soalnya, ini bisa jadi merupakan tanda adanya kelainan yang serius pada bayi dan segeralah bawa si kecil ke dokter untuk memastikannya.
(RPR)