Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puisi untuk Ibu yang Bikin Terharu
2 Juli 2021 11:05 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mau menulis puisi untuk ibu, tapi kamu enggak tahu harus nulis apa? Enggak ada salahnya lho mencoba untuk memberikan beberapa puisi karya penyair lain ataupun menjadikannya inspirasi dalam menulis puisi karya sendiri.
ADVERTISEMENT
Terkadang, kalau sudah terlalu sering menghadiahi barang, puisi bisa jadi alternatif kado tertulis yang berkesan manis dan enggak pasaran. Memberikan puisi juga bisa ditemani dengan bunga ataupun cemilan manis, seperti cokelat.
Puisi juga enggak cuma bisa diberikan ketika ibu berulang tahun ataupun momen-momen istimewa tertentu. Kamu bisa memberikan puisi untuk menuliskan seberapa besar rasa sayang, rindu, serta berterima kasih untuk segala hal yang telah diperjuangkan oleh ibu kita.
Nah, kali ini Mama akan menuliskan puisi-puisi untuk ibu karya beberapa penyair yang semoga bisa menjadi inspirasi dalam berkarya sendiri ataupun langsung dituliskan ulang kepada ibu.
Selamat membaca, ya.
Inspirasi Puisi untuk Ibu
“Ibu”
Karya: D. Zawawi Imron
Ibu,
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
ADVERTISEMENT
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air, air matamu Ibu, yang tetap lancar mengalir.
Bila aku merantau,
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran utangku padamu tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyerembak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku menangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasihmu ibarat samudera,
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat, dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, Ibu, yang kusebut paling dahulu
ADVERTISEMENT
Engkau ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
***
“Ibu”
Karya: Mustofa Bisri
Ibu, kaulah gua teduh
tempatku bertapa bersamamu sekian lama
Kaulah kawah
dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi yang tergelar lembut
bagiku melepas lelah dan nestapa
Gunung yang menjaga mimpiku siang dan malam
Mata air yang tak berhenti mengalir membasahi dahagaku
Telaga tempatku bermain berenang dan menyelam
Kaulah, ibu, laut dan langit
yang menjaga lurus horisonku
Kaulah, ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku
mencari jejak surga di telapak kakimu
Tuhan, aku bersaksi
ADVERTISEMENT
ibuku telah melaksanakan amanatMu
menyampaikan kasih sayangMu
maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi kekasih-kekasihMu
Amin.
***
“Sajak Ibu”
Karya: Wiji Thukul
Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
Ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
Ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
Ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
Ketabahan ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap
Ibu menangis ketika aku mendapat susah
Ibu menangis ketika aku bahagia
Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
Ibu menangis ketika adikku keluar penjara
Ibu adalah hati yang rela menerima
Selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
Kasih sayang ibu
ADVERTISEMENT
adalah kilau sinar kegaiban tuhan
membangkitkan haru insan
dengan kebajikan
Ibu mengenalkan aku kepada Tuhan
***
Itulah 3 puisi untuk ibu karya beberapa penyair yang bisa kamu jadikan inspirasi dalam menulis puisi ataupun langsung diberikan kepada ibu dengan menuliskannya ulang.
Intinya, ketiga puisi di atas menunjukkan gambaran perasaan sayang, rindu, bahkan memutar kenangan-kenangan masa kecil bersama ibu.
Dari puisi di atas, kita bisa tahu nih bagaimana peran penting dari segala pengorbanan yang ibu lakukan itu pantas menjadikan surga dititipkan oleh Tuhan di bawah telapak kaki mereka.
Semoga, puisi-puisi yang Mama tuliskan bermanfaat, ya. Semoga juga, kita sebagai anak enggak pernah kehilangan rasa sayang dan sikap berbakti terhadap ibu kita sepanjang masa.
ADVERTISEMENT
(TMA)