Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Eceng Gondok Tutupi 25 Persen Permukaan Danau Tondano
12 Februari 2019 0:18 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KEBERADAAN Eceng Gondok di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, semakin memprihatinkan. Saat ini prediksi sejumlah ahli dan aktivis lingkungan di Sulawesi Utara, menyebutkan jika 20 hingga 25 persen luas perairan Danau Tondano, telah tertutup tanaman gulma ini.
ADVERTISEMENT
Luas dari Danau Tondano ini sendiri adalah 4.278 hektare. Herry Sumampouw, akademisi Universitas Negeri Manado di Tondano, belum lama ini menyampaikan jika tidak secepatnya diberantas, akan semakin meluas dan mengancam ekosisitem di danau tersebut.
"20 sampai 30 tahun ke depan bisa saja Danau Tondano sudah tertutup Eceng Gondok. Saat ini memang terlihat sedikit (eceng gondok), tetapi jika dibiarkan satu atau dua bulan, akan lebih banyak lagi," kata Sumampow, pekan lalu.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Senin 11 Februari 2019 menyatakan, jika pihak Pemerintah Provinsi bersama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa, menyatakan perang terhadap keberadaan eceng gondok ini.
"Eceng gondok harus selesai. Kami harus merealisasikan janji kampanye untuk memberantas eceng gondok di Danau Tondano sampai akhir 2019,” ujar Gubernur Olly.
ADVERTISEMENT
Menurut Olly, Eceng Gondok harus diselesaikan secepatnya, karena ancaman lain berupa sendimentasi yang tinggi membuat akar-akar eceng gondok tersebut akhirnya menyatu lumpur.
“Yang harus diangkat bukan hanya eceng gondok, tapi dengan lumpur. Akar eceng gondok sudah masuk di lumpur, makanya harus diangkat juga lumpurnya,” ujar Olly.
Saat ini tim dari Dinas PUPR setiap hari membersihkan eceng gondok, menggunakan alat berat seperti Watermaster, Truxor, dan excavator long arm.
"Memang masih perlu tambahan Watermaster karena alat itu yang turun ke air mengangkat sampai lumpur dengan volume yang besar,” kata Olly kembali.
B Razak (Kontributor)