Konten Media Partner

DPRD Sulut Dukung Keberadaan Museum Holocaust di Minahasa

9 Februari 2022 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sandra Rondonuwu
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sandra Rondonuwu
ADVERTISEMENT
MANADO - Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sandra Rondonuwu, mengatakan jika Sulut selama ini sudah terbiasa dan sangat kental dengan yang namanya toleransi antar umat beragama, serta menjunjung tinggi nilai keberagaman.
ADVERTISEMENT
Untuk itu dirinya menyebutkan jika pembangunan Museum Holocaust yang ada di Kabupaten Minahasa, tidak menjadi polemik di daerah tersebut. Hal ini menurutnya menunjukan bagaimana warga di Sulut memandang semua penganut kepercayaan adalah sama di mata Tuhan dan tidak ada perbedaan.
"Dalam Pancasila ditegaskan harus menghargai setiap kelompok atau setiap golongan. Dan ini sudah dibuktikan di Sulawesi Utara," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Sandra, keberadaan museum holocaust tersebut bisa menjadi hal yang baik, karena mengingatkan kepada semua orang jika ada peristiwa tersebut, sehingga generasi sekarang dan generasi berikutnya tidak mengulangi kejadian atau kesalahan serupa, terlebih khusus di Indonesia.
Museum Holocaust di Minahasa
Tujuan tersebutlah yang menurut Sandra membuat masyarakat Sulut terlebih khusus di Minahasa tidak melakukan penolakan pembangunan tersebut. Bahkan, kini mereka ramai berkunjung ke museum yang didirikan di kompleks Sinagoga Shaar Hashamayim.
ADVERTISEMENT
"Intinya kita saling menghargai dan menghormati kepercayaan. Negara menjamin itu," kata Sandra kembali.
Museum Holocaust Shaar Hashamayim ada di Kelurahan Rerewokan, Lingkungan II, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Museum Holocaust pertama di Asia Tenggara diresmikan pada kamis (27/1) lalu.
Anggawirya