Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Gunung Awu di Sangihe Berpotensi Erupsi, 4 Wilayah Masuk Kawasan Rawan Bencana
5 Juli 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SANGIHE - Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, saat ini berstatus Siaga Level III dengan fase krisis kegempaan yang berpotensi terjadi erupsi . Untuk itu, warga di wilayah yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) II diminta untuk berhati-hati.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD ) Sangihe, Wandu Labesi mengatakan ada empat Kecamatan yang termasuk wilayah dalam Kawasan Rawan Bencana II dari Gunung Awu, yakni Kecamatan Tahuna, Kecamatan Tahuna Barat, Kecamatan Kendahe dan Kecamatan Tabukan Utara.
"Sebagaimana KRB II merupakan kawasan yang berpotensi terkena awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran dan hujan abu lebat, serta aliran lahar. Kawasan ini umumnya menempati lereng dan kaki gunung api," kata Wandu.
Menurut Wandu, pemerintah daerah sejauh ini telah mengimbau dan mengedukasi masyarakat yang bermukim di KRB II. Termasuk Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam bentuk peraturan bupati terkait penanggulangan erupsi Gunung Awu.
"Dan pada 12 Juli mendatang kami juga akan melakukan serangkaian kegiatan simulasi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
BPBD Sangihe juga menurutnya telah menyiapkan 12 titik lokasi evakuasi sebagai langkah mitigasi, apabila nantinya terjadi erupsi dari Gunung Awu. Kata dia, dalam penentuan titik evakuasi berdasarkan kedekatan asal, kekerabatan dan pertimbangan sosial kultural.
"Ketika terjadi peningkatan status gunung dari dari Siaga level III ke Awas level IV, masyarakat diharapkan mengikuti langkah mitigasi sesuai dengan imbauan dari pemerintah daerah," katanya.
Sementara itu, petugas Pengamatan Gunung Api Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Subandrio Puyo menjelaskan dari data yang ada, aktivitas kegempaan masih terjadi.
"Pada 1 Juli aktivitas gempa tektonik jauh ada 12 kali, tujuh kali gempa vulkanik dalam dan lima kali gempa vulkanik dangkal. Lalu pada 2 Juli terjadi 22 kali gempa tektonik jauh, empat kali gempa vulkanik dalam dan empat kali gempa vulkanik dangkal serta satu kali embusan," ujar Puyo.
Sedangkan pada 3 Juli terjadi sebanyak 14 kali gempa tektonik jauh, dengan lima kali gempa vulkanik dalam dan lima kali gempa vulkanik dangkal serta 1 kali embusan.
ADVERTISEMENT
"Begitu pula pada 4 Juli terjadi 14 kali gempa tektonik jauh, enam kali gempa vulkanik dangkal dengan tiga kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali embusan," ujarnya kembali.
franky salindeho