Konten Media Partner

Gus Dur Memorial Lecture Digelar di IAIN Manado, Aktualisasi Pemikiran Gus Dur

29 Agustus 2024 23:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan kegiatan Gus Dur Memorial Lecture yang diselenggarakan Jaringan Gusdurian di kampus IAIN Manado.
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan kegiatan Gus Dur Memorial Lecture yang diselenggarakan Jaringan Gusdurian di kampus IAIN Manado.
ADVERTISEMENT
MANADO - Jaringan Gusdurian bekerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, menggelar kegiatan Gus Dur Memorial Lecture di gedung Teater IAIN, Kamis (29/8). Kegiatan ini untuk mengenang sosok Gus Dur dan warisan intelektualnya.
ADVERTISEMENT
Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian, Jay Akhmad, mengatakan jika kegiatan ini bertujuan untuk mengajak civitas akademik IAIN menggali pemikiran Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tapi bukan untuk membesar-besarkan sosok Presiden ke-4 RI tersebut.
"Justru kita harus mengkapitalisasi Gus Dur atas segala warisan pemikirannya untuk kepentingan orang banyak. Itu yang didorong," kata Jay.
Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, yang menjadi Keynote Speech, menjelaskan tentang komitmen IAIN Manado terhadap keberagaman di Indonesia.
Dia menyebut jika IAIN Manado menjadi rumah besar bagi seluruh keberagaman di Sulawesi Utara. Bahkan, kajian mengenai Gus Dur hampir selalu dilakukan di IAIN Manado, termasuk soal pandangan dan inspirasi Gus Dur tentang keberagaman.
"Gus Dur penting untuk dikapitalisasi. Tetapi dikapitalisasi secara positif. Ia juga berharap agar pemikiran Gus Dur selesai, tidak sekadar didiskusikan tapi ada bukti nyata aksi dan perbuatan ke depan," kata Ahmad Rajafi.
ADVERTISEMENT
Sementara peneliti pada Gus Dur Memorial Lecture, Dr. Abdul Gaffar Karim, dalam materinya menyoroti hal-hal di dalam pemikiran Gus Dur yang harus dibawa kontekstual hari ini, terutama oleh anak muda, yang menurutnya perlu meneladani Gus Dur.
Salah satunya adalah terlibat aktif dalam politik untuk mengawasi kekuasaan hingga terlibat dalam advokasi HAM. Menurut Abdul Gaffar, berpartisipasi dalam proses demokrasi, seperti pemungutan suara dan aktivis politik, maka kaum muda dapat memengaruhi tata kelola politik dan kebijakan.
"Upaya maksimal yang bisa dilakukan adalah menjadi kandidat dalam politik elektoral, atau minimal, mereka dapat mendukung kandidat dan kebijakan yang mencerminkan prinsip keadilan dan kesetaraan ala Gus Dur,” ujar dosen FISIPOL UGM ini.
Pada momen ini, juga dirangkaikan dengan peresmian Gus Dur Corner yang bertempat di perpustakaan IAIN Manado. Ada juga penandatanganan kesepakatan antara Jaringan GUSDURian dan IAIN Manado.
ADVERTISEMENT