Konten Media Partner

Nelayan di Minahasa Hilang Saat Mencari Ikan di Danau Tondano

12 November 2021 7:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenggelam. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenggelam. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
MINAHASA - Seorang nelayan bernama Firman Towoliu dinyatakan hilang saat sedang mencari ikan di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (11/11) dini hari kemarin. Pencarian yang dilakukan oleh gabungan tim Basarnas, pemerintah, TNI/Polri dan warga hingga malam hari, tak kunjung menemukan nelayan berusia 44 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Kejadian sendiri berawal ketika Firman, warga Kelurahan Tataran Patar, Kecamatan Tondano Selatan, bersama dengan anaknya Jeral, pergi ke Danau Tondano di Kelurahan Urongo, Kecamatan Tondano Utara, dengan maksud mencari ikan dengan cara tradisional yakni menyelam.
Keduanya tiba di Danau Tondano pada Rabu (10/11) sekira pukul 18.00 Wita, dan memilih untuk beristirahat sejenak sebelum melakukan penyelaman. Barulah pada pukul 19.30 Wita, mereka menunju ke danau untuk menyelam menggunakan peralatan tradisional.
Tengah malam, anak korban selesai melakukan penyelaman dan naik dari Danau Tondano untuk merapikan hasil tangkapan. Saat itu, dirinya memang tidak melihat ayahnya Firman, dan memilih untuk menunggunya hingga Kamis (11/11) pukul 03.00 Wita dini hari.
Karena tak kunjung melihat ayahnya naik dari danau, dirinya kemudian pergi ke rumah untuk mengecek apakah ayahnya sudah naik terlebih dahulu. Ternyata, menurut ibunya, ayahnya sama sekali belum kembali.
ADVERTISEMENT
Sekira pukul 05.00 Wita, pihak keluarga akhirnya langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepala kelurahan Tataran Patar, untuk kemudian diteruskan melapor ke Polsek Tondano Selatan, untuk segera melakukan pencarian korban.
Bersama dengan pihak kepolisian, keluarga dan warga kemudian melakukan pencarian hingga sekira pukul 12.30 Wita. Namun, hal itu tak kunjung membuahkan hasil. Kepala Kelurahan Tataran Patar, Roland Giroth, akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke kantor Basarnas Manado, yang langsung direspon dengan kedatangan tim pada pukul 13.30 Wita.
Pencarian pun dilakukan oleh tim, di mana dilakukan dengan cara menyelam serta pencarian di atas air, sesuai dengan petunjuk dari anak korban yang menjadi saksi. Anak korban sendiri ikut juga dalam proses pencarian ini.
Namun, pencarian yang tak kunjung menemukan hasil ini, membuat tim Basarnas Manado menunda pencarian hingga Jumat (12/11) pagi ini.
ADVERTISEMENT
"Tim akan melanjutkan pencarian pada pagi hari untuk lebih memudahkan," kata Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto.
manadobacirita