Konten Media Partner

Sinergi PLN dengan 2 BUMN Genjot TKDN di Industri Trafo dalam Negeri

27 November 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PLN, Darmawan Prasodjo bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam kunjungan stand di pameran LOCOMOTION 2022. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PLN, Darmawan Prasodjo bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam kunjungan stand di pameran LOCOMOTION 2022. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Keseriusan PT PLN (Persero) untuk mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri di sektor energi ketenagalistrikan, terus dibuktikan lewat tindakan nyata.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, dalam kegiatan PLN LOCOMOTION 2022, PLN menandatangani MoU dengan dua BUMN sekaligus untuk mendukung hal tersebut. Kedua BUMN yang bersinergi dengan PLN adalah PT Krakatau Steel (KS) dan Pertamina Lubricants.
Dengan KS, PLN bersinergi dalam pengembangan dan penggunaan produk baja. Sedangkan dengan Pertamina Lubricants, PLN bersinergi dalam pengembangan dan penggunaan minyak pelumas dan transformator oil.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan sinergi lintas BUMN ditambah kolaborasi dengan perusahaan swasta, PLN terus berupaya mengkonsolidasikan volume pemakaian silicon steel dan minyak trafo.
Produk silicon steel yang sebelumnya diproduksi di luar negeri, diharapkan oleh PLN bisa diproduksi di dalam negeri. Silicon steel adalah salah satu material paling penting yang digunakan sebagai inti atau core dari sebuah trafo.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama ini juga dilakukan agar industri silicon steel dan minyak trafo dapat tersedia di dalam negeri. Langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan sulitnya mendapatkan bahan baku dari dalam negeri untuk proyek di industri trafo," ujar Darmawan.
Menurutnya, dengan langkah akrobatik ini diharapkan bisa meningkatkan angka TKDN di industri trafo yang hanya di kisaran 30 persen hingga 40 persen.
Angka ini dikatakan Darmawan sangat sulit untuk ditingkatkan menjadi lebih tinggi, mengingat bahan baku utamanya yakni silicon steel dan minyak trafo, masih berasal dari luar negeri alias impor.
Sedangkan, masing-masing dari produk tersebut mengambil porsi 30 persen dari biaya produksi. Belum lagi masalah produsennya yang terbatas, yang di dunia ini untuk silicon steel hanya ada 10 pabrikan saja.
ADVERTISEMENT
“Silicon steel itu kami mendapatkan impor dari mitra-mitra kami, itu langka. Berebut karena produsennya sangat terbatas. Sudah berebut, dapatnya lama, karena jarang barangnya, harganya tinggi. Nah ini yang menyebabkan itu tadi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Komersial PT Krakatau Steel, Melati Sarnita mendukung program peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pemerintah untuk membantu para pelaku industri dalam negeri bisa bertumbuh.
Menurutnya, program TKDN bisa memberikan kepastian bisnis bagi pelaku industri dalam negeri.
“Bagi kami di industri TKDN, penerapan ini sebenarnya sebuah tools meningkatkan utilisasi. Karena rata-rata utilisasi dalam negeri itu sangat rendah, dibandingkan dengan ketika mereka membangun ekonomi skill, ketika mereka membangun industri tersebut. Investasinya tidak balik itu masalah yang paling umum, industri itu berinvestasi tapi tidak memiliki garansi untuk return,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat senang sekali PLN bisa melakukan pengembangan bersama dengan industri. Kolaborasi yang dilakukan oleh PLN dengan seluruh industri ini luar biasa,” kata Melati kembali.
manadobacirita