Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Afrobeats di Kancah Internasional: Perpaduan Budaya Musikal Pada Lagu Calm Down
2 Juni 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Manuela Bernarda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lagu 'Calm Down' oleh Rema merupakan lagu populer Afrobeats (musik pop Afrika) yang dirilis pada 11 Februari 2022. Hingga saat ini, video musiknya telah ditonton sebanyak 592.245.104 kali di kanal Youtube pribadi Rema. Dikutip dari laman situs musik billboard, Rema ingin kembali merilis versi remix dari lagunya dengan berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 7 September 2022, versi remix telah tayang perdana di kanal Youtube pribadi Selena Gomez sebagai penyanyi kedua. Versi ini telah ditonton sebanyak 879.297.359 kali. Dapat dikatakan versi kedua lagu ini sukses menarik perhatian dunia hingga menjadi tren lagu tiktok dan memecahkan banyak rekor.
Perpaduan Budaya Afrika dengan Budaya Kontemporer
Setelah membaca beberapa laman situs berita, diketahui bahwa lagu ini merupakan lagu fenomenal Afrobeats pertama yang telah memecahkan banyak rekor. Dilansir dari The Economic Times, 'Calm Down' menjadi lagu Afrobeats pertama yang bertahan selama 57 minggu di billboard hot 100 charts. Pencapaian tersebut telah melampaui lagu 'Essence' oleh Wizkid, artis Afrobeats asal Nigeria.
Osiebe dalam artikelnya berjudul " From Nigeria to the World: Afrobeats is having a global moment", popularitas lagu Afrobeats disebabkan oleh pengaruh diaspora, video menari, kolaborasi musikal, pemutaran di radio, dan penerimaan skala global. Diaspora diartikan sebagai marginalisasi kaum imigran, minoritas, dan komunitas etnik pada ranah inklusi sosial dan kebijakan luar negeri (McGown, 2008). Gerakan migrasi penduduk lokal Afrika dilatarbelakangi oleh kolonisasi dari bangsa Eropa seperti Belanda, Prancis, Portugis, Inggris, Denmark, Swedia, dan Jerman. Para penduduk lokal meninggalkan tanah Afrika akibat sistem perbudakan yang berlangsung pada abad ke-15 hingga abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Unsur diaspora kebudayaan Afrika pada lagu 'Calm Down' terdapat pada lirik lagu yang berbasis english pidgin. English pidgin dapat dikatakan sebagai bahasa Inggrisnya penduduk Afrika. Bahasa ini muncul dari interaksi antar etnik dan bangsa Eropa. Secara sosio-kultural, bahasa ini digunakan sebagai pembeda antara orang berpendidikan tinggi dengan kurang berpendidikan. Contohnya adalah ketika seseorang berbicara menggunakan diksi leksikal bahasa Inggris daripada diksi leksikal Afrika, maka dapat diketahui individu tersebut memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Ciri bahasa Inggris Pidgin yaitu terdapat proses resyllabification, morphology modification, dan devoicing. Ketida proses tersebut berartikan penghilangan dan penambahan bunyi huruf vokal, modifikasi kata ganti subjek (reflexive pronoun), dan perubahan bunyi kata.
Penggunaan kata seperti e (it), shawty (shortie), no dey (it is not), no wan (don't want), dan bangga (banger) pada lirik lagu 'Calm Down' mencerminkan lokalitas budaya Afrika yang bersifat adaptif terhadap budaya kontemporer. Hal ini juga tercermin dalam irama lagu yang menggunakan musik tradisional Afrika dan dipadukan dengan musik kontemporer dari hip-hop, lo-fi, dan alternative.
ADVERTISEMENT
Pada sebuah wawancara dengan billboard, Rema mengatakan ingin membawa maju Afrobeats dan memberikan kontribusi balik bagi negaranya, Nigeria. Secara tidak langsung, lagu ini menjadi media ekspansi budaya Afrika.
'Calm Down' dan Perspektif Dunia Terhadap Afrobeats
Kesuksesan lagu 'Calm Down' membawa dampak positif bagi citra kebudayaan Afrika. Sebagian besar netizen pada kanal Youtube pribadi Selena Gomez maupun Rema mengatakan bahwa lagu ini memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Hal ini berasal dari irama lagu yang tenang dan melodi yang up-beat sehingga memberikan kesan relaksasi. Selain itu, tema lagu (cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis) yang tidak terbatas pada aspek budaya tertentu (sehingga terkesan ringan) turut berkontribusi pada popularitas lagu.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi musikal antara Rema dengan Selena Gomez dapat dikatakan berhasil karena keduanya dapat menyelaraskan perbedaan gaya bermusik yang berbeda. Seperti yang diketahui, Rema merupakan artis Afrobeats asal Nigeria sedangkan Selena Gomez merupakan seorang penyanyi dan aktris asal Amerika. Meskipun kontribusi atau bagian bernyanyi Selena Gomez relatif kecil, figurnya tetap berdampak besar bagi popularitas lagu.
Melalui kolaborasi musikal, popularitas lagu Afrobeats sekaligus ekspansi budaya Afrika dapat dilakukan secara maksimal karena didukung oleh Youtube dan Spotify (sebagai dimensi spasial).
Referensi:
Manning, P. (2010). The African diaspora: A history through culture. Columbia University Press.
NWOGA, W. C., & OBURUMU, A. Reimagining Nigerian Afrobeats: Healing Narratives and Therapoetic Imperatives.
Obeng, S. G. (2004). West African languages in contact with European languages. New York: Nova Publishers.
ADVERTISEMENT
Osiebe, G. (2022). From Nigeria to the world: Afrobeats is having a global moment. Africa at LSE.
Werna, M. (2020). Nigerian Pidgin – 20 useful words and phrases. Nigerian Pidgin – 20 Useful Words and Phrases. https://www.britishcouncil.org/voices-magazine/nigerian-pidgin-words-phrases#:~:text=Get out!)-,Dey,the verb “to be”.
Staff, M. (2024). The inside story of BRITs nominee Rema’s Calm Down - the biggest global Afrobeats hit. The inside Story of BRITs Nominee Rema’s Calm Down - the Biggest Global Afrobeats Hit. https://www.musicweek.com/publishing/read/the-inside-story-of-brits-nominee-rema-s-calm-down-the-biggest-global-afrobeats-hit/089362#:~:text=Calm Down has gone on,the version with Selena Gomez.