Inovasi untuk Masyarakat Mengantarkan Saya ke Nasional

Saya Mareza Dwithania, dokter ASN di salah satu Puskesmas di Sumatera Barat. Tugas dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, pereventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan.

Saya menikmati peran sebagai dokter layanan primer yang tidak hanya mengobati namun juga sebagai advokat bagi pasien dengan penuh tanggung jawab dan loyalitas. Dokter layanan primer memiliki kompetensi menjadi pendamping bagi pasien, memberikan edukasi, menjelaskan dengan detail apa saja yang akan dilakukan terhadap pasien sampai pasien paham, memberikan informasi tentang program kesehatan, memberikan motivasi dan memberdayakan masyarakat, pendekatan kepada masyarakat di level individu, keluarga dan komunitas. Tak kalah pentingnya juga berkolaborasi dengan lintas sektor dalam bersinergi menjalankan pembangunan di bidang kesehatan. Nah tugas ini yang saya perankan selama bekerja di Puskesmas, mengadaptasikan diri memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak hanya di dalam gedung (pengobatan) namun juga di luar gedung seperti memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Kesehatan langsung kepada masyarakat.

Sesuai dengan fungsi Puskesmas bahwa penguatan koordinasi dan optimalisasinya difokuskan dalam bidang promotif (promosi kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit). Di sini saya bertindak proaktif dalam menghadapi dinamisasi masyarakat dan program pemerintah. Setiap Langkah yang diambil tentu harus memperhatikan sisi lain seperti kultural, adat istiadat, kebiasaan, pola pikir dan perubahan lingkungan masyarakat setempat. Dalam upaya penanggulangan penyakit infeksi paru seperti Tuberkulosis, perlu dilakukan upaya pemberian informasi yang benar, deteksi dini yang luas dan terjangkau serta pencegahan penularan yang cepat dan tepat di masyarakat. Maka dari itu saya menciptakan sebuah inovasi berjudul SONGKET jo ALAT TENUN (Songsong Keluarga Bebas Tuberkulosis jo Ajak Lintas Sektor Temukan Minum Obat Sampai Tuntas) suatu bentuk orientasi pelayanan dengan pendekatan keluarga, pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi dengan lintas sektor seperti pemerintahan desa, tokoh masyarakat, dan juga babinsa/babinkabtimas.

Inovasi ini terbukti berhasil meningkatkan angka penjaringan Tuberkulosis di masyarakat. Nama SONGKET jo ALAT TENUN diambil dari songket sebagai kain tenun kerajinan masyarakat Silungkang, dengan kearifan lokal ini diharapkan dapat menyatu dan diterima masyarakat sehingga stigma TBC yang melekat selama ini dapat disingkirkan. Dengan berinovasi dan terus mengembangkan kretivitas dalam bekerja maka pada tahun 2021 saya mendapat kesempatan terpilih sebagai Tenaga Kesehatan Telada Tingkat Nasional Penghargaan Kementrian Kesehatan dan sebagai Inovator SONGKET jo ALAT TENUN sebagai TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik pada Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021 Penghargaan KemenpanRB.

Hal tersebut tidak pernah disangka dan tidak dipersiapkan sebelumnya berinovasi dan mengembangkan diri untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan. Namun sebagai insan tentu kita yakin akan balasan untuk kebaikan, keikhlasan, integritas dan loyalitas dalam bekerja. Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan dipersiapkan Allah balasan yang baik juga. Bersikap adaptif mempersiapkan kita untuk bertransformasi menghadapi kehidupan yang dinamis.

Cerita saya di atas adalah salah satu bentuk penggalian core values Ber-AKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Nilai dasar ini sangat saya rasakan manfaatnya dalam menjalan tugas dan peran saya dalam mengabdikan diri kepada negara dan melayani masyarakat. Semoga kisah ini dapat memberi motivasi dan saling mengingatkan kita dalam hal kebaikan.

Koleksi Pribadi : Penyerahan Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional 2021 oleh Kementrian Kesehatan RI

Koleksi Pribadi : Tahap Presentasi dan Wawancara Inovasi SONGKET jo ALAT TENUN sebagai TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik pada KIPP 2022 oleh KemenpanRB